pendapatan rata-rata naik lebih tinggi maka kesenjangan akan turun kembali Todaro, 2004.
Pemerataan yang lebih adil di negara berkembang merupakan suatu kondisi atau syarat yang menunjang pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian,
semakin timpang distribusi pendapatan di suatu negara akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan pendapatan antardaerah,
tergantung dari besarnya jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap penerima pendapatan dalam daerah tersebut, baik golongan masyarakat maupun wilayah
tertentu dalam daerah tersebut. Perbedaan jumlah pendapatan yang diterima itu menimbulkan suatu distribusi pendapatan yang berbeda, sedangkan besar kecilnya
perbedaan tersebut akan
menentukan tingkat pemerataan pendapatan
ketimpangan pendapatan daerah tersebut. Oleh karena itu, ketimpangan pendapatan ini tergantung dari besar kecilnya perbedaan jumlah pendapatan yang
diterima oleh penerimaan pendapatan Todaro dan Smith, 2003.
2.3 Pengukuran Ketimpangan
Dalam melakukan pengukuran terhadap ketimpangan pendapatan yang terjadi, terdapat berbagai metode pengukuran yang digunakan, diantaranya Kurva
Lorenz, Koefisien Gini, dan Coefficient of Variation CV Williamson.
1. Kurva Lorenz
Kurva Lorenz menggambarkan distribusi kumulatif pendapatan di kalangan lapisan-lapisan penduduk yang kumulatif juga. Kurva Lorenz dimulai
dari merangking seluruh kelompok individu dari yang paling bawah sampai yang paling atas menurut pendapatnnya lalu membandingkan yang paling bawah
Universitas Sumatera Utara
sampai dengan paling tinggi. Kurva Lorenz akan memplotkan dari total pendapatan penduduk kaya dan miskin. Semakin lengkung Kurva Lorenz maka
akan semakin tinggi derajat ketimpangan.
1
0,75
0,5
0,25
0,25 0,5
0,75 1
Gambar 1. Kurva Lorenz
Sumber: Mackenzie, 1999
2. Koefisien Gini
Koefisien Gini adalah dikemukakan oleh Corrado Gini 1992 dalam Webster 2014 untuk memberikan pengukuran ketidakmerataan antara daerah
pedesaan dan perkotaan. Koefisien ini terletak antara 0 sampai 1, semakin mendekati 1 maka ketimpangan semakin timpang. Koefisien Gini dapat ditaksir
secara visual langsung dari Kurva Lorenz, yaitu pertabindingan luas area yang terletak di antara Kurva Lorenz dan diagonal terhadap luas area Kumulatif
Kumulatif Penduduk Nasional Kum
ulatif Pend
apata n
Nasi onal
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan Nasional-O-Kumulatif Penduduk Nasional yang membentuk segitiga. Selain itu juga Koefisien Gini dapat dihitung melalui perbandingan
PDB per kapita dengan jumlah penduduk di masing-masing kelompok penduduk pendapatan tinggi atau rendah.
3. Indeks Williamson
Indeks Williamson diperkenalkan oleh Jeffry G Williamson 1965, perhitungan nilai didasarkan pada coefficient of variation CV dan Williamson
memodifikasi perhitungan ini dengan menimbangnya dengan proporsi penduduk wilayah. Berbeda dengan Koefisien Gini yang memerlukan data yang cukup
spesifik seperti jumlah rumah tangga di tiap kelompok dalam suatu daerah di suatu negara, Indeks Williamson menggunakan data PDRB per kapita atas dasar
harga konstan baik di tingkat provinsi maupun di tingkat KabupatenKota untuk dapat melihat ketimpangan distribusi pendapatan antar daerah dalam sebuah
wilayah. Besarah angka Indeks Williamson terletak antara 0 sampai 1, semakin besar angka Indeks Williamson maka semakin besar pula tingkat ketimpangan
antar daerah yang terjadi Tambunan 2003.
2.4 Kontribusi Pertanian