berjalan lancar.Selanjutnya Robert J. Mokler mendefinisikan pengawasan manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
perusahaan dipergunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
Dari keseluruhan pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa pengawasan adalah keseluruhan rangkaian, tindakan, kegiatan atau usaha yang
dilakukan oleh pimpinan dengan cara pemantauan, pemeriksaan, bimbingan dan pengarahan, tindakan disiplin, tindakan koreksi untuk mengawasi dan
mengendalikan bawahan serta organisasi secara terus menerus. Hal ini dilakukan demi terciptanya tata tertib kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan tercapainya
hasil atau tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan program atau rencana dan ketentuan yang berlaku.
1.5.1.1 Tujuan Pengawasan
Menurut Sukarna2001:122 tujuan pengawasan adalah : 1. Untuk mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak
2. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar supaya tidak terulang kesalahan yang
sama atau timbulnya kesalahan-kesalahan yang baru
3. Untuk mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam perencanaan terarah pada sasarannya dan sesuai dengan yang telah
ditentukan 4. Untuk mengetahui apakah biaya sesuai dengan program tingkat
pelaksanaan seperti yang telah dietapkan dalam rencana 5. Untuk mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah
ditetapkan dalam rencana 6. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan prosedur
dan kebijaksanaan yang ditetapkan Menurut Maman Ukas 2004:337 mengemukakan :
1. Mensuplai pegawai-pegawai manajemen dengan informasi-informasi yang tepat, teliti dan lengkap tentang apa yang akan dilaksanakan.
2. Memberi kesempatan pada pegawai dalam meramalkan rintangan- rintangan yang akan mengganggu produktivitas kerja secara teliti dan
mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghapuskan atau mengurangi gangguan-gangguan yang terjadi.
3. Setelah kedua hal diatas telah dilaksanakan, kemudian para pegawai dapat membawa kepada langkah terakhir dalam mencapai produktivitas kerja
yang maksimum dan pencapaian yang memuaskan dari pada hasil-hasil yang diharapkan.
Dengan demikian maksud dan tujuan pengawasan adalah untuk memperbaiki atau mencegah adanya kesalahan, penyimpangan-penyimpangan
atau penyelewengan dalam pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan apa yang ditujukan.
1.5.1.2 Indikator dalam Mengukur Fungsi Pengawasan
Menurut Pasaribu 2011:34-35 pengawasan diukur berdasarkan
indikatornya, yaitu: 1. Pemantauan
yaitu memeriksa langsung perihal atau orangnya sendiri bagian mana peristiwanya terjadi dan dimana bawahan itu bertugas.
2. Pemeriksaan yaitu pengawasan yang dilakukan melalui pengamatan, pencatatan,
penyelidikan dan penelahaan secara cermat dan sistematis serta melalui penilaian terhadap segala yang ada kaitannya dengan pekerjaan.
3. Bimbingan dan pengarahan yaitu segala kegiatan yang dilakukan pimpinan dalam memberikan saran
terhadap pelaksanaan tugas. 4. Tindakan disiplin
yaitu segala usaha yang dilakukan pimpinan terhadap bawahan dalam rangka memberikan sanksi bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku.
5. Tindakan koreksi yaitu segala upaya yang dilakukan pimpinan untuk memperbaiki kesalahan
- kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan bawahan.
1.5.1.3 Jenis-Jenis Pengawasan