Latar Belakang Masalah Pengaruh Fungsi Pengawasan terhadap Disiplin Kerja Karyawan pada PT. Bona Trans Persada Cabang Medan

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama yang sangat penting dalam suatu organisasi.Organisasi merupakan kegiatan orang-orang dalam usaha mencapai tujuan.Dalam wadah kegiatan itu, setiap orang atau karyawan harus jelas tentang tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif merupakan jalan bagi suatu organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan dimasa yang akan datang. Dengan kata lain, keberhasilan atau kemunduran suatu organisasi tergantung pada keahlian dan keterampilan karyawan yang bekerja. Untuk menciptakan keberhasilan kerja karyawan, seorang pimpinan harus melakukan suatu langkah manajemen agar tujuan organisasi dapat tercapai.Salah satu langkah tersebut adalah melakukan pengawasan terhadap segalapekerjaan yang dilakukan karyawan. Pengawasan menjadi suatu unsur yang terpenting dalam pembinaan individu di dalam organisasi karena pengawasan merupakan tenaga penggerak bagi para bawahan atau karyawan agar dapat bertindak sesuai dengan apa yang telah direncanakan menurut aturan yang berlaku. Menurut Saylees 1998:307, pengawasan merupakan hal yang sangat penting karena masing-masing organisasi atau instansi memerlukan pengawasan yang tergantung dari faktor-faktor situasional seperti ukuran organisasi, kebijakan organisasi, sasaran organisasi, sejumlah perubahan yang terjadi, kompleksitas objek yang dikontrol, dan suasana pendelegasian yang ada didalam suatu organisasi. Sedangkan menurut Moekijat 1999:185, pengawasan mempunyai peranan penting bagi manajemen kepegawaian karena ia mempunyai hubungan yang terdekat dengan pegawai-pegawai perorangan secara langsung dan baik buruknya pegawai bekerja tergantung dari bagaimana ia mengawasi cara kerja pegawainya dan mendekati para pegawainya agar mereka melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan tidak ada unsur paksaan hanya karena mereka diawasi. Setiap atasan mempunyai kewajiban untuk mengawasi bawahannya melalui pengawasan yang bersifat pembinaan, pimpinan dapat mengetahui kegiatan-kegiatan nyata dari setiap aspek dan permasalahan pelaksanaan tugas- tugas dalam lingkungan satuan organisasi.Jika terjadi penyimpangan, pimpinan dapat segera mengambil langkah perbaikan dan tindakan seperlunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dalam peraturan yang berlaku. Fungsi pengawasan adalah untuk meningkatkan kinerja organisasi secara kontiniu untuk mencapai tujuan organisasi.Namun, dalam meningkatkan kinerja ada beberapa faktor penghambat salah satunya yaitu kurangnya disiplin kerja.Disiplin kerja sering timbul dalam konotasi negatif karena disiplin lebih dikaitkan dengan sangsi atau hukuman.Contohnya bagi karyawan bank, keterlambatan masuk kerja bahkan satu menit pun berarti pemotongan gaji yang disepadankan dengan tidak masuk kerja pada hari itu.Bagi pengendara sepeda motor, tidak menggunakan helm berarti siap untuk ditilang polisi. Hodges dalam Susilo Martoyo 2000:76 mengatakan bahwa disiplin dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan.Dalam kaitannya dengan pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ketaatan karyawan terhadap peraturan organisasi. Setiap kegiatan yang sedang berlangsung dalam organisasi harus berdasarkan fungsi-fungsi manajemen, dimana salah satu diantaranya adalah fungsi pengawasan agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efesien dan efektif. Pelaksanaan kegiatan organisasi tanpa adanya suatu pengawasan dapat mengakibatkan disiplin kerja menurun dan akan berpengaruh langsung kepada kegiatan-kegiatan lainnya sehingga dapat menghambat proses kegiatan suatu organisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem pengawasan yang efektif sehingga diharapkan dapat menghasilkan dampak yang positif untuk perkembangan organisasi tersebut. Pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja karyawan menjadi sangat penting untuk dibahas.Hal ini dimaksud untuk melihat apakah dengan diadakannya pengawasan dapat berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan pada suatu organisasi. Apabila ada pengawasan yang dilakukan secara efektif dari manajer maka semangat kerja akan timbul dan para karyawan secara otomatis akan bekerja rajin dengan disiplinkerja yang tinggi serta bertanggung jawab sehingga produktifitas kerja dapat meningkat dengan sendirinya. PT. Bona Trans Persada merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman barang melalui transportasi darat dan laut dalam bentuk full container, semi cellular containers, break bulk dan general cargo, roll-on dan roll-off, tankers, dan timber product. Perusahaan ini berpusat di Jakarta dan mempunyai kantor cabang di Medan, Dumai, Pekanbaru, Surabaya, Pontianak, Sampit, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Makasar. Visi perusahaan ini adalah menjadi bagian dari proses pembangunan di Indonesia dengan menitikberatkan produk jasanya lewat pelayanan prima dan didukung jaringan kerja yang luas. Dalam menciptakan pelayanan prima, PT. Bona Trans Persada menerapkan pengawasan melalui peraturan dan tata tertib dengan tujuan meningkatkan disiplin kerja karyawannya.Oleh sebab itu saya sebagai penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Pengaruh Fungsi PengawasanTerhadap Disiplin Kerja KaryawanPada PT Bona Trans Persada Cabang Medan”.

1.2 Rumusan Masalah