Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data Jadwal Penelitian

118 c. Setelah beberapa kali intervensi, pada akhir kunjungan subyek pada kelompok perlakuan diperiksa kembali nilai keseimbangan berdiri ststik dengan FSBS untuk memperoleh nilai keseimbangan berdiri ststik setelah intervensi. d. Pengamatan nilai keseimbangan berdiri statik dilakukan sebelum dan sesudah kelompok perlakuan diberi intervensi. 2. Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang disebabkan karena berkurangnya atau terhentinya suplai darah otak secara tiba-tiba,sehingga jaringan otak akan mati dan tidak dapat berfungsi lagi.

4.6 Instrumen Penelitian

a. Alat Sphygmomanometer b. Stethoscope c. Timbangan berat badan d. Kamera untuk mendokumentasikan kegiatan penelitian e. Buku dan alat tulis untuk mencatat hasil sebelum dan sesudah intervensi f. Komputer untuk menyimpan dan mengolah hasil penelitian. 119

4.7 Prosedur Penelitian

4.7.1 Prosedur Perijinan

a. Proposal penelitian diajukan ke komisi Ethical Clearance Litbang Fakultas Kedokteran Universitas UdayanaRumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. b. Peneliti membuat surat persetujuan yang harus ditandatangani sampel, dan disetujui oleh pengawas fisioterapi, yang isinya bahwa sampel bersedia menjadi sampel penelitian ini sampai dengan selesai. 4.7.2 Prosedur Sampling a. Sampel diambil dari pesien stroke non hemorage yang berobat ke di Praktek Fisioterapi Tukad Banyusari, Praktek Fisioterapi Padang Luwih dan Praktek Fisioterapi Sesetan. Kemudian dilakukan pengukuran nilai keseimbangan berdiri statis pasien stroke non hemorage, setelah subjek memenuhi kriteria inklusi penelitian, peneliti meminta kesediaan subjek sebagai sampel penelitian. Subjek yang bersedia sebagai sampel penelitian dimasukkan sebagai sampel, sampai didapat jumlah sampel yang sesuai dengan penelitian. b. Jumlah sampel yang terpilih, diseleksi lebih lanjut berdasarkan kriteria eksklusi. 120 c. Melakukan pemilihan besar sampel sebanyak 22 responden. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan ke dalam penelitian sampai kurun waktu satu minggu, sehingga jumlah sampel sebanyak 22 responden dapat terpenuhi. d. Melakukan pembagian kelompok menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan KP dan kelompok kontrol KK. Terdapat sejumlah 11 responden pada masing-masing kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara acak sederhana, yaitu dengan melakukan undian pada masing- masing sampel untuk menentukan apakah sampel masuk dalam kelompok perlakuan KP atau kelompok kontrol KK. e. Peneliti memberikan edukasi kepada sampel yang diteliti mengenai manfaat, tujuan, bagaimana penelitian ini dilakukan, dan pentingnya dilakukan penelitian ini.

4.7.3 Prosedur Pengolahan Data

Setelah penelitian berakhir, peneliti sudah mendapatkan data awal dan akhir, peneliti membandingkan hasil rerata sebelum dan sesudah pemberian perlakuan pada kedua kelompok. Kemudian semua data yang didapatkan diolah dengan statistik menggunakan komputer dengan perangkat lunak. 121

4.8 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa data yang didapat dari hasil pengukuran dengan sphygmomanometer dan stethoscope , terlihat perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Data tersebut selanjutnya diolah dengan menggunakan perangkat lunak komputer. Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif untuk menganalisis umur, jenis kelamin, datanya tersebut diambil sebelum dilakukan intervensi awal. 2. Uji normalitas data menggunakan Saphiro-Wilk test. 3. Uji homogenitas data dengan Levene’s Test. 4. Uji Hipotesis a. Uji Beda pada Kelompok Berpasangan 1 Pada kelompok perlakuan uji statistik non-parametrik digunakan untuk menguji rerata tekanan darah sistolik dan diastolik dengan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test untuk membandingkan rerata hasil penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah perlakuan. 2 Pada kelompok kontrol uji statistik parametrik digunakan untuk menguji rerata tekanan darah sistolik dengan menggunakan Paired Samples T-test untuk membandingkan rerata hasil 122 b. Uji Beda pada Kelompok Tidak Berpasangan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Uji statistik non-parametrik dengan menggunakan Mann-Whitney U - Test dilakukan untuk membandingkan hasil sebelum dan setelah perlakuan diantara kedua kelompok. Uji statistic parametric debgan menggunakan indevendent T-Test

4.9 Jadwal Penelitian

Kegiatan Bulan Aguatus Bulan September Bulan Oktober Bulan November Bulan Desember II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I Persiapan Pengumpula n Data Pengolahan Data Penulisan Data 123

BAB V HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang aplikasi pendekatan metode Bobath terhadap kemampuan berdiri statis pada pasien stroke non hemorage diarahkan pada efektifitas pendekatan metode Bobath dibandingkan dengan metode Konvensional yang secara umum diterapkan oleh fisioterapis di beberapa klinik praktek fisioterapi. Penelitian dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan adalah pasien stroke yang mendapatkan pendekatan metode Bobath , sedangkan pada kelompok kontrol adalah pasien stroke yang mendapatkan pelayanan fisioterapi dengan metode Konvensional. Selain memberikan hasil pengujian dari hipotesis penelitian juga akan dipaparkan deskripsi data berupa karakteristik sampel dalam penelitian dan nilai kemampuan berdiri statis pada kedua kelompok.

5.1 Deskripsi Data Penelitian

Untuk dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dan memperkuat intervensi hasil pengujian hipotesis, maka dipaparkan deskripsi data berupa karakeristik sampel penelitian dalam bentuk tabel frekuensi dan juga grafik dengan nilai tendensi pusat dan nilai dispresi . Berikut ini deskripsi data sampel yang terdiri atas karakteristik sampel berupa umur, jenis kelamin dan sisi lesi.

Dokumen yang terkait

“Perceraian Akibat Intervensi Orang Tua” (Analisis Putusan No. 0118/Pdt.G/Pa Js)

0 9 69

PENGARUH PENERAPAN MOTOR RELEARNING PROGRAMME (MRP) TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN BERDIRI PADA PASIEN STROKE HEMIPLEGI

5 27 18

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DENGAN PENDEKATAN BOBATH CONCEPT TERHADAP Pengaruh Core Stability Exercise Dengan Pendekatan Bobath Concept Terhadap Keseimbangan Pasien Pasca Stroke.

1 6 17

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DENGAN PENDEKATAN Pengaruh Core Stability Exercise Dengan Pendekatan Bobath Concept Terhadap Keseimbangan Pasien Pasca Stroke.

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Core Stability Exercise Dengan Pendekatan Bobath Concept Terhadap Keseimbangan Pasien Pasca Stroke.

0 2 5

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISES DENGAN METODE BOBATH TERHADAP KESEIMBANGAN PADA PASIEN STROKE Pengaruh Core Stability Exercises Dengan Metode Bobath Terhadap Keseimbangan Pada Pasien Stroke Di Poli Irm Rsud Salatiga.

1 5 13

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISES DENGAN METODE Pengaruh Core Stability Exercises Dengan Metode Bobath Terhadap Keseimbangan Pada Pasien Stroke Di Poli Irm Rsud Salatiga.

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Core Stability Exercises Dengan Metode Bobath Terhadap Keseimbangan Pada Pasien Stroke Di Poli Irm Rsud Salatiga.

0 1 6

PELATIHAN DENGAN PENDEKATAN METODE BOBATH LEBIH EFEKTIF DARI PADA PELATIHAN AKTIVITAS FUNGSIONAL UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN BERDIRI STATIK PADA PASIEN STROKE SUB AKUT ipi133255

0 0 10

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN INTERVENSI THERABAND DAN KINESIO TAPING TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN INTERVENSI THERABAND DAN KINESIO TAPING TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA - DIGILIB UNIS

0 0 14