Rancangan Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Variabel Definisi Operasional Variabel

108

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre and Post Test Control Group Design. Gambar 4. 1 Rancangan Penelitian Keterangan: P : Populasi S : Sampel RA : Random Alokasi KP : Kelompok Perlakuan KK : Kelompok Kontrol Kontrol Negatif O1 : Observasi data awal tekanan darah pada Kelompok Perlakuan latihan pendekatan metode bobath O2 : Observasi data akhir tekanan darah pada Kelompok Perlakuan latihan pendekatan metode bobath 109 O3 : Observasi data awal tekanan darah pada Kelompok Kontrol Kontrol Negatif O4 : Observasi data akhir tekanan darah pada Kelompok Kontrol Kontrol Negatif

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah di kota Denpasar dan penelitian dimulai pada bulan agustus 2015.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi target penelitian ini adalah semua pasien stroke di Kota Denpasar. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien stroke yang berobat di Praktek Fisioterapi Tukad Banyusari, Praktek Fisioterapi Padang Luwih dan Praktek Fisioterapi Sesetan.

4.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien stroke non hemorage yang berobat di Praktek Fisioterapi Tukad Banyusari, Praktek Fisioterapi Padang Luwih dan Praktek Fisioterapi Sesetan. Sampel penelitian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi, eksklusi dan drop out sebagai berikut: 1. Kriteria Inklusi 110 a. Pria dan wanita b. Usia antara 35-70 tahun dan pertama kali terkena serangan stroke non hemorage. c. Pasien post stroke kurang dari 6 bulan. d. Terdapat gangguan keseimbangan posisi berdiri ststik e. Tidak ada gangguan kognitif, penglihatan, dan pendengaran dan mampu memahami intruksi latihan yang sederhana. f. Pasien bersedia untuk mendapat intervensi fisioterapi g. Pasien bersedia bekerjasama dan mengikuti program penelitian h. Pasien stroke yang sudah bisa berdiri tapi belum seimbang 2. Kriteria Penolakan a. Penderita stroke di bawah usia 35 tahun dan di atas usia 70 tahun. b. Pasien dalam masa akut c. Pasien stroke dengan komplikasi kontaktur,dan lain-lain. d. Pasien bukan post stroke hemiplegi. e. Pasien stroke dengan gangguan cerebellum 3. Kriteria Pengguguran a. Pasien tidak mau terlibat dalam proses penelitian. b. Pasien tidak mengikuti terapi selama penelitian berturut-turut sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. 111

4.3.3 Besar Sampel

Pada penelitian ini, besar sampel dihitung dengan rumus Pocock Pocock, 2008: Keterangan: N = jumlah sampel σ = simpang baku α = tingkat kesalahan I ditetapkan 5 atau 0,05 Interval kepercayaan 1- β = 95 atau 0,95 β = tingkat kesalahan II ditetapkan 10 atau 0,10 µ 1 =rerata nilai keseimbangan statis penelitian terdahulu µ 2 = harapan peningkatan nilai keseimbangan statis setelah diberikan perlakuan sebesar 5 ƒα,β = interval kepercayaan 10.5 berdasarkan tabel value of ƒα,β Berdasarkan hasil penelitian terdahulu didapatkan hasil rerata tes kekuatan tangan, 1  = 4,48, standar deviasi  = 0,89, dengan harapan peningkatan setelah pelatihan sebesar 20 yaitu rerata 2  = 5,90. Dengan demikian dapat dihitung sebagai berikut :   , x 2 2 1 2 2      f n   112   5 , 10 48 , 4 90 , 5 89 , 2 2 2 x n   5 , 10 016 , 2 584 , 1 x n  250 , 8  n Dari hasil perhitungan sampel diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan 9, ditambah 20 menjadi 11 sampel pada setiap kelompok. Sehingga, jumlah keseluruhan sampel pada kedua kelompok adalah sebesar 22 sampel.

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik consecutive sampling. Consecutive sampling adalah pemilihan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan ke dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah responden dapat terpenuhiThanaya, 2014. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Sampel diambil dari pesien post stroke non hemorage yang berobat ke di Praktek Fisioterapi Tukad Banyusari, Praktek Fisioterapi Padang Luwih dan Praktek Fisioterapi Sesetan. Kemudian dilakukan pemeriksaan pasien stroke , jika subjek masuk dalam kriteria inklusi penelitian maka peneliti akan meminta kesediaan subjek sebagai sampel penelitian. Apabila subjek bersedia 113 sebagai sampel penelitian maka peneliti akan memasukkan subjek sebagai sampel, sampai didapat jumlah sampel yang sesuai dengan penelitian. 2. Jumlah sampel yang terpilih, diseleksi lebih lanjut berdasarkan kriteria eksklusi. 3. Melakukan pemilihan besar sampel sebanyak 22 responden. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan ke dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah sampel sebanyak 22 responden dapat terpenuhi. 4. Melakukan pembagian kelompok menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan KP dan kelompok kontrol KK. Terdapat sejumlah 11 responden pada masing-masing kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara acak sederhana, yaitu dengan melakukan undian pada masing-masing sampel untuk menentukan apakah sampel masuk dalam kelompok perlakuan KP atau kelompok kontrol KK.

4.4 Variabel

1. Variabel bebas yang diteliti adalah latihan pendekatan metode Bobath 2. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah keseimbangan statis pasien stroke non hemorage 3. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah umur 114

4.5 Definisi Operasional Variabel

1. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika ditempatkan di berbagai posisi. Keseimbangan berdiri adalah posisi berdiri seimbang, dengan menjaga pusat massa tubuh center of body mass dalam keadaan stabil dengan batas bidang tumpu tidak berubah.Keseimbangan berdiri pada pasien stroke diukur dengan instrumen pengukuran berupa functional standing balance FSB Scale . Functional standing balance scale merupakan bagian dari postural control and balance for stroke PCBS test . Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keseimbangan pada pasien stroke dengan posisi berdiri statik, maka desain penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah A-B-A desain yang merupakan bagian dari repeat measures, dimana kesimpulan penelitian diambil dari perbandingan nilai pada periode base line atau periode tanpa intervensi dengan periode intervensi diberikan latihan dengan pendekatan metode bobath melalui pengukuran beberapa kali pada kedua periode. Nilai keseimbangan diukur dan dievaluasi dengan menggunakan functional standing balance scale . Hasil dari pengukuran terhadap keseimbangan posisi berdiri stasik akan dilakukan dianalisa. Yang pertama periode base lain yaitu periode dimana pasien stroke tidak dibeikan latihan dengan pendekatan metode Bobath dalam waktu tertentu dan yang kedua yaitu periode intervensi yaitu periode dimana pasien stroke diberikan latihan 115 dengan pendekatan metode Bobath dalam waktu tertentu, yang secara konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Keseimbangan berdiri pada pasien stroke diukur dengan instrumen pengukuran berupa functional standing balance FSB Scale . Functional standing balance scale merupakan bagian dari postural control and balance for stroke PCBS test . Isi dari functional standing balance scale ini didesain untuk melihat kesimetrisan postur dan keseimbangan berdiri tanpa gerakan. Pengukuran keseimbangan berdiri tanpa gerakan bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan subyek untuk mempertahankan posisi dengan meningkatkan tingkat kesulitan dimulai dari mengurangi bidang tumpu seperti berdiri dengan posisi telapak kaki berjarak jauh selebar bahu, posisi telapak kaki berjarak berdekatan. Dalam aplikasinya, pengukuran keseimbangan berdiri dengan functional standing balance scale dengan bentuk form : Distribusi berat badan Periode intervensi Periode base line Keseimbangan 116 Berdiri di atas skala digital selama 30 detik Kaki kanan ...kg Kaki kiri ... kg Keseimbangan tanpa pergerakan Berdiri dengan kaki memisahkaki renggang selebar bahu selama 30 detik tidak bisa berdiri ... points bisa berdiri ... points Berdiri dengan kaki bersama-sama kaki rapat maksimum 15 detik 0-5 detik ...points 6-10 detik ... points 11-15detik ... points 4 = kontrol keseimbangan bagus kontrol keseimbangan selama kinerja sesuai dengan apa yang telah di peritahkan. Kinerja lancar tanpa hambatan. 3 = kontrol keseimbangan moderat sedang Bisa melakukan tugas, tetapi kontrol dari pergerakan dan kelancaran dari kinerja tidak cukup bagus. Ada gerak kompensasi trunk 2 = Kesulitan dalam mengontrol keseimbangan 117 kesulitan dalam mengontrol keseimbangan selama tugas terhuyung, langkah kaki ekstra genggaman dukungan pada kondisi tertentu selama kinerja, gerak kompensasi dari upper limbs dan atau trunk 1 = tidak mampu untuk mengontrol keseimbangan kesulitan mempertahankan posisi awal yang diperintahkan serta menjaga keseimbangan selama kinerja tanpa resiko jatuh. Untuk distribusi Berat Badan ketentuannya yaitu : 1= Distribusi berat badan tidak seimbang dengan selisih sisi kanan dan kiri 10kg 2= Distribusi berat badan tidak seimbang dengan selisih sisi kanan dan kiri 6- 10 kg 3= Distribusi berat badan tidak seimbang dengan selisih sisi kanan dan kiri 1-5 kg 4= Distribusi berat badan seimbang antara sisi kanan dan kiri Total Point tertinggi : 12 kontrol keseimbangan bagus Total menunjuk terendah : 3 tidak mampu untuk mengontrol keseimbangan 3. Prosedur Pengukuran a. Pertama-tama pasien diperiksa nilai keseimbangan berdiri statik dengan FSBS, untuk mengetahui nilai awal kemampuan keseimbangan berdiri statik pada masing-masing pasien. b. Subyek pada kelompok diberi intervensi sesuai dengan kelompok perlakuan 118 c. Setelah beberapa kali intervensi, pada akhir kunjungan subyek pada kelompok perlakuan diperiksa kembali nilai keseimbangan berdiri ststik dengan FSBS untuk memperoleh nilai keseimbangan berdiri ststik setelah intervensi. d. Pengamatan nilai keseimbangan berdiri statik dilakukan sebelum dan sesudah kelompok perlakuan diberi intervensi. 2. Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang disebabkan karena berkurangnya atau terhentinya suplai darah otak secara tiba-tiba,sehingga jaringan otak akan mati dan tidak dapat berfungsi lagi.

4.6 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

“Perceraian Akibat Intervensi Orang Tua” (Analisis Putusan No. 0118/Pdt.G/Pa Js)

0 9 69

PENGARUH PENERAPAN MOTOR RELEARNING PROGRAMME (MRP) TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN BERDIRI PADA PASIEN STROKE HEMIPLEGI

5 27 18

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DENGAN PENDEKATAN BOBATH CONCEPT TERHADAP Pengaruh Core Stability Exercise Dengan Pendekatan Bobath Concept Terhadap Keseimbangan Pasien Pasca Stroke.

1 6 17

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DENGAN PENDEKATAN Pengaruh Core Stability Exercise Dengan Pendekatan Bobath Concept Terhadap Keseimbangan Pasien Pasca Stroke.

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Core Stability Exercise Dengan Pendekatan Bobath Concept Terhadap Keseimbangan Pasien Pasca Stroke.

0 2 5

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISES DENGAN METODE BOBATH TERHADAP KESEIMBANGAN PADA PASIEN STROKE Pengaruh Core Stability Exercises Dengan Metode Bobath Terhadap Keseimbangan Pada Pasien Stroke Di Poli Irm Rsud Salatiga.

1 5 13

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISES DENGAN METODE Pengaruh Core Stability Exercises Dengan Metode Bobath Terhadap Keseimbangan Pada Pasien Stroke Di Poli Irm Rsud Salatiga.

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Core Stability Exercises Dengan Metode Bobath Terhadap Keseimbangan Pada Pasien Stroke Di Poli Irm Rsud Salatiga.

0 1 6

PELATIHAN DENGAN PENDEKATAN METODE BOBATH LEBIH EFEKTIF DARI PADA PELATIHAN AKTIVITAS FUNGSIONAL UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN BERDIRI STATIK PADA PASIEN STROKE SUB AKUT ipi133255

0 0 10

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN INTERVENSI THERABAND DAN KINESIO TAPING TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN INTERVENSI THERABAND DAN KINESIO TAPING TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA - DIGILIB UNIS

0 0 14