Deskripsi Data Penelitian HASIL PENELITIAN

123

BAB V HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang aplikasi pendekatan metode Bobath terhadap kemampuan berdiri statis pada pasien stroke non hemorage diarahkan pada efektifitas pendekatan metode Bobath dibandingkan dengan metode Konvensional yang secara umum diterapkan oleh fisioterapis di beberapa klinik praktek fisioterapi. Penelitian dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan adalah pasien stroke yang mendapatkan pendekatan metode Bobath , sedangkan pada kelompok kontrol adalah pasien stroke yang mendapatkan pelayanan fisioterapi dengan metode Konvensional. Selain memberikan hasil pengujian dari hipotesis penelitian juga akan dipaparkan deskripsi data berupa karakteristik sampel dalam penelitian dan nilai kemampuan berdiri statis pada kedua kelompok.

5.1 Deskripsi Data Penelitian

Untuk dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dan memperkuat intervensi hasil pengujian hipotesis, maka dipaparkan deskripsi data berupa karakeristik sampel penelitian dalam bentuk tabel frekuensi dan juga grafik dengan nilai tendensi pusat dan nilai dispresi . Berikut ini deskripsi data sampel yang terdiri atas karakteristik sampel berupa umur, jenis kelamin dan sisi lesi. 124 Tabel 5.1 Distribusi Data Sampel Berdasarkan Karakteristik Umur Dari Tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa sampel penelitian kelompok perlakuan memiliki rerata umur 55,06 th ± 7,97 dan pada kelompok kontrol 54,50 th ± 8,20 hal ini menggambarkan bahwa sampel penelitian memiliki kelompok usia kategori dewasa tua dan lansia. Tabel 5.2 Distribusi Data Sampel Berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin dan Sisi Lesi Karakteristik Jenis kelamin Sisi lesi Laki-laki Perempuan Dextra Sinistra Jml Jml Jml Jml Klmpk perlakuan 7 63,6 4 36,4 7 63,6 4 36,4 Klmpk kontrol 7 63,6 4 36,4 6 54,5 5 45,5 Dari Tabel 5.2 menunjukkan bahwa sampel penelitian pada kelompok Perlakuan jenis kelamin laki-laki sebanyak 7 orang 63,6, perempuan 5 orang Karakteristik Rerata nilai dan simpangan baku Klmpk perlakuan Klmpk kontrol Umur 55,06 th ± 7,97 54,50 th±8,20 125 36,4 sedangkan pada kelompok kontrol jenis kelamin laki-laki sebanyak 7 orang 63,6 dan perempuan sebanyak 4 orang 36,4. Pada sampel juga digambarkan tentang sisi lesi pasien stroke dimana pada kelompok perlakuan didapatkan sebanyak 7 orang 63.6 sisi kanan, dan kiri sebanyak 4 orang 36,4. Kelompok kontrol sebanyak sebanyak 6 orang 54,5 sisi kanan, 5 orang 45,5 sisi kiri. Data hasil penelitian diukur dengan menggunakan Modification Functional Standing Balance Scale. Berikut data hasilnya : a. Nilai Distribusi weight berat badan Penilaian pengukuran berat badan pasien berdasarkan ketentuan yaitu : Nilai 4 merupakan nilai tertinggi dimana distribusi berat badan seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri, Nilai 3 distribusi berat badan tidak seimbnagn dimana terdapat selisih 1-5 Kg antara sisi kanan dan sisi kiri, Nilai 2 distribusi berat badan tidak seimbang terdapat selisi 6 -10 Kg antara sisi kanan dan sisi kiri, dan Nilai 1 distribusi berat badan tidak seimbang dimana terdapat selisih 10 Kg antara sisi kanan dan kiri. Pengukuran pada pasien dilakukan sebanyak 4 kali pengukuran yaitu : 2 kali pada periode base line dan 2 kali pada periode Intervensi 1 Nilai Distribusi Berat Badan periode Base line Pengukuran berat badan pasien pada periode base line yaitu periode dimana pasien tanpa diberikan intervensi Hasil pengukuran yang didapat akan dijabarkan dalam table berikut : 126 Tabel 5.3 Nilai Distribusi Berat Badan periode Base line Nilai Distribusi Berat Badan Periode Base Line Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol frekuensi frekuensi 1 6 54,54 6 54,54 2 3 27,27 3 27,27 3 2 18,18 2 18,18 4 Jml 11 100 11 100 Mean 2.5 2,5 SD 2.516611 2.645751 Dari diatas didapat pada pengukuran kelompok perlakuan base line sebanyak 6 orang 54,54 dengan nilai distribusi berat badan 1 distribusi berat badan tidak seimbang dimana terdapat selisih 10 Kg antara sisi kanan dan kiri, 3 orang 27,27 dengan nilai 2 distribusi berat badan tidak seimbang terdapat selisi 6 -10 Kg antara sisi kanan dan sisi kiri, 2 orang 127 20 dengan nilai 3 distribusi berat badan tidak seimbnagn dimana terdapat selisih 1-5 Kg antara sisi kanan dan sisi kiri dan tidak ada dengan nilai 4 distribusi berat badan seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri. Pada pengukuran II periode base line ada 6 orang 60 dengan nilai 1, 3 orang 30 dengan nilai 2, ada 1 orang dengan nilai 3, dan dengan nilai 4 tidak ada. Pada pengukuran kelompok Kontrol base line sebanyak 6 orang 54,54 dengan nilai distribusi berat badan 1 distribusi berat badan tidak seimbang dimana terdapat selisih 10 Kg antara sisi kanan dan kiri, 3 orang 27,27 dengan nilai 2 distribusi berat badan tidak seimbang terdapat selisi 6 -10 Kg antara sisi kanan dan sisi kiri, 2 orang 20 dengan nilai 3 distribusi berat badan tidak seimbnagn dimana terdapat selisih 1-5 Kg antara sisi kanan dan sisi kiri dan tidak ada dengan nilai 4 distribusi berat badan seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri. Pada pengukuran II periode base line ada 6 orang 60 dengan nilai 1, 3 orang 30 dengan nilai 2, ada 1 orang dengan nilai 3, dan dengan nilai 4 tidak ada. Selain itu juga diperoleh mean dari Nilai distribusi berat badan pasien stroke pada pengukuran base line adalah 2,5 dengan SD 2,517. Sedangkan nilai mean pada pengukuran kelompok kontrol periode base line adalah 2,5 dengan SD 2,646 2. Nilai Distribusi weight berat badan periode intervensi Pengukuran dilakukan setelah penelitian berakhir. Hasil pengukurannya akan dijabarkan dalam tabel berikut : Tabel 5.4 Nilai Distribusi Berat Badan periode Intervensi 128 Nilai Distribusi Berat Badan Periode Intervensi Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol Frekuensi frekuensi 1 1 9,09 1 9,09 2 2 18,18 3 36,36 3 8 72,72 7 63,63 4 Jml 11 100 11 100 Mean 2,1 2,5 SD 3.109126 2,794 Dari tabel diatas, didapat pada pengukuran pada kelompok perlakuan periode Intervensi sebanyak 1 orang 9,09 dengan nilai distribusi berat badan 1 distribusi berat badan tidak seimbang dimana terdapat selisih 10 Kg antara sisi kanan dan kiri, 2 orang 18,18 dengan nilai 2 distribusi berat badan tidak seimbang terdapat selisi 6 -10 Kg antara sisi kanan dan sisi kiri, 8 orang 72,72 dengan nilai 3 distribusi berat badan tidak seimbnagn dimana terdapat selisih 1-5 Kg antara sisi kanan dan sisi kiri dan tidak ada dengan niali 4 distribusi berat badan seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri. Nilai mean adalah 2,1 dengan SD 3,109. 129 Pada kelompok perlakuan periode Intervensi sebanyak 1 orang 9,09 dengan nilai distribusi berat badan 1 distribusi berat badan tidak seimbang dimana terdapat selisih 10 Kg antara sisi kanan dan kiri, 3 orang 27,27 dengan nilai 2 distribusi berat badan tidak seimbang terdapat selisi 6 -10 Kg antara sisi kanan dan sisi kiri, 7 orang 63,63 dengan nilai 3 distribusi berat badan tidak seimbnagn dimana terdapat selisih 1-5 Kg antara sisi kanan dan sisi kiri dan tidak ada dengan niali 4 distribusi berat badan seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri. Nilai mean adalah 2,5 dengan SD 2,794. b. Nilai Keseimbangan Berdiri statis. Nilai keseimbangan berdiri statis baik dengan kaki direnggangkan selebar bahu ataupun kaki dirapatkan baik periode base line ataupun periode intervensi terdiri dari: Nilai 4 yaitu kontrol keseimbangan bagus, Nilai 3 yaitu kontrol keseimbangan sedang moderat, Nilai 2 yaitu kesulitan untuk mengontrol keseimbangan dan Nilai 1 yaitu tidak dapat mengontrol keseimbangan. Pengukuran keseimbangan berdiri statis dilakukan sebanyak 4 kali pengukuran yaitu 2 kali pada periode base line dan 2 kali pada periode intervensi. 1. Nilai keseimbangan berdiri statis dengan kedua kaki direnggangkan Periode Base Line. 130 Pengukuran nilai keseimbangan berdiri pasien dengan kedua kaki direnggangkan. Hasil pengukuran yang didapatkan akan dijabarkan dalam tabel berikut ini : Tabel 5.5 Nilai Keseimbangan Berdiri statis kaki direnggangkan periode baseline Nilai Keseimbangan Berdiri kaki direnggangkan Base Line Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol frekuensi Frekuensi 1 2 3 27,27 2 18.18 3 5 45,45 4 36,36 4 3 27,27 5 45,45 Jml 11 100 11 100 Mean 2,1 2,25 SD 1.91 1.76 Dari tabel diatas, didapat pada pengukuran kelompok perlakuan dan kelompok kontrol nilai keseimbangan berdiri statis dengan kedua kaki direnggangkan pada periode base line. Pada kelompok perlakuan nilai 1 tidak dapat mengontrol keseimbangan tidak ada, nilai 2 kesulitan untuk mengontrol keseimbangan sebanyak 3 orang 27,27, dengan nilai 3 kontrol keseimbangan sedang moderat sebanyak 5 orang 45,45, dan dengan nilai 4 kontrol keseimnagan bagus sebanyak 3 orang 27,27. Mean dari Nilai 131 keseimbangan berdiri stastis dengan kedua kaki direnggangkan pada periode base line adalah 2,1 dengan SD 1,91. Pada kelompok kontrol nilai 1 tidak dapat mengontrol keseimbangan tidak ada, nilai 2 kesulitan untuk mengontrol keseimbangan sebanyak 2 orang 18,18, dengan nilai 3 kontrol keseimbangan sedang moderat sebanyak 4 orang 36,36, dan dengan nilai 4 kontrol keseimnagan bagus sebanyak 5 orang 45,45. Mean dari Nilai keseimbangan berdiri stastis dengan kedua kaki direnggangkan pada periode base line adalah 2,25 dengan SD 1,76. 2. Nilai Keseimbangan Berdiri statis kaki dirapatkan periode Base Line Pengukuran nilai keseimbangan berdiri pasien dengan kedua kaki dirapatkan. Periode base line yaitu periode tanpa diberikan intervensi. Hasil pengukuran yang didapatkan akan dijabarkan dalam tabel berikut ini : Tabel 5.6 Nilai Keseimbangan Berdiri kaki dirapatkan periode baseline Nilai Keseimbangan Berdiri kaki dirapatkan Periode base line Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol Frekuensi frekuensi 1 1 9,09 1 9,09 2 5 45,45 5 45,45 3 4 36,36 5 45,45 4 1 9,09 Jml 11 100 11 100 Mean 2,4 2,5 SD 1.69 1.732 132 Dari diatas, didapat pengukuran kelompok perlakuan dan kelompok kontrol nilai keseimbangan berdiri statis dengan kedua kaki dirapatkan pada periode base line. Pada kelompok perlakuan nilai 1 tidak dapat mengontrol keseimbangan sebanyak 1 orang 9,09, nilai 2 kesulitan untuk mengontrol keseimbangan sebanyak 5 orang 45,45, dengan nilai 3 kontrol keseimbangan sedang moderat sebanyak 4 orang 36,36, dan dengan nilai 4 kontrol keseimnagan bagus sebanyak 1 orang 9,09. Mean dari Nilai keseimbangan berdiri stasik dengan kaki rapat pada kelompok perlakuan periode base line adalah 2,4 dengan SD 1,69. Pada kelompok kontrol nilai 1 tidak dapat mengontrol keseimbangan sebanyak 1 orang 9,09, nilai 2 kesulitan untuk mengontrol keseimbangan sebanyak 5 orang 45,45, dengan nilai 3 kontrol keseimbangan sedang moderat sebanyak 5 orang 45,45, dan dengan nilai 4 kontrol keseimnagan bagus sebanyak 0 orang 0. Mean dari Nilai keseimbangan berdiri stasis dengan kaki rapat pada kelompok kontrol periode base line adalah 2,5 dengan SD 1,732. 3. Nilai keseimbangan berdiri statis kaki direnggangkan periode intervensi Keseimbangan berdiri statis dengan kedua kaki direnggangkan selebar bahu kembali diukur diakhir penelitian. Berikut hasil pengukuran yang didapatkan Tabel 5.7 Nilai Keseimbangan Berdiri kaki direnggangkan periode Intervensi 133 Nilai Keseimbangan Berdiri kaki direnggangkan Periode Intervensi Kelompok Perlakuan Pengukuran II Frekuensi frekuensi 1 2 3 4 36,36 6 54,54 4 7 63,63 5 45,45 Jml 11 100 11 100 Mean 3,4 2,5 SD 2,649 3.78 Dari tabel diatas. pada pengukuran kelompok perlakuan periode intervensi nilai keseimbangan berdiri statis dengan kedua kaki direnggangkan didapat nilai 1tidak dapat mengontrol keseimbangan dan 2 kesulitan untuk mengontrol keseimbangan tidak ada 0, nilai 3 kontrol keseimbangan sedang moderat sebanyak 4 orang 36,36 dan nilai 4 kontrol keseimbangan bagus sebanyak 7 orang 63,63. Mean dari nilai keseimbangan berdiri stasik dengan kaki renggang pada kelompok perlakuan periode Intervensi adalah 3,4 dengan SD 2,649. Pada pengukuran kelompok kontrol periode intervensi nilai keseimbangan berdiri statis dengan kedua kaki direnggangkan didapat nilai 1tidak dapat mengontrol keseimbangan dan 2 kesulitan untuk mengontrol keseimbangan tidak ada 0, nilai 3 kontrol keseimbangan sedang moderat sebanyak 6 orang 54,54 dan nilai 4 kontrol keseimbangan bagus sebanyak 134 5 orang 45,45. Mean dari nilai keseimbangan berdiri stasik dengan kaki renggang pada kelompok kontrol periode Intervensi adalah 2,5 dengan SD 3,78. 4. Nilai keseimbangan berdiri statis kaki dirapatkan periode intervensi Keseimbangan berdiri statis dengan kedua kaki dirapatkan kembali diukur diakhir penelitian. Berikut hasil pengukuran yang didapatkan Tabel 5.8 Nilai Keseimbangan Berdiri kaki dirapatkan periode Intervensi Nilai Keseimbangan Berdiri kaki dirapatkan Periode Intervensi Pengukuran I Pengukuran II Frekuensi frekuensi 1 2 1 9,09 3 27,27 3 5 45,45 4 36,36 4 5 45,45 4 36,36 Jml 11 100 10 100 Mean 3,01 2,7 SD 2.081 2.380 Dari diatas, pada pengukuran kelompok perlakuan periode intervensi nilai keseimbangan berdiri statis dengan kedua kaki dirapatkan didapat nilai 1tidak dapat mengontrol keseimbangan tidak ada, nilai 2 kesulitan untuk mengontrol keseimbangan sebanyak 1 orang 9,09, nilai 3 kontrol keseimbangan sedang moderat sebanyak 5 orang 45,45 dan nilai 4 kontrol keseimnagan bagus sebanyak 5 orang 45,45. Mean dari nilai keseimbangan 135 berdiri stasis dengan kaki rapat pada pengukuran kelompok perlakuan periode Intervensi adalah 3,01 dengan SD 2,081. Pada pengukuran kelompok kontrol periode intervensi nilai keseimbangan berdiri statis dengan kedua kaki dirapatkan didapat nilai 1tidak dapat mengontrol keseimbangan tidak ada, nilai 2 kesulitan untuk mengontrol keseimbangan sebanyak 3 orang 27,27, nilai 3 kontrol keseimbangan sedang moderat sebanyak 4 orang 36,36 dan nilai 4 kontrol keseimnagan bagus sebanyak 4 orang 36,36. Mean dari nilai keseimbangan berdiri stasis dengan kaki rapat pada pengukuran kelompok kontrol periode Intervensi adalah 2,7 dengan SD 2,380.

5.2 Score Nilai Keseimbangan Berdiri Statik pada Kelompok Perlakuan

Dokumen yang terkait

“Perceraian Akibat Intervensi Orang Tua” (Analisis Putusan No. 0118/Pdt.G/Pa Js)

0 9 69

PENGARUH PENERAPAN MOTOR RELEARNING PROGRAMME (MRP) TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN BERDIRI PADA PASIEN STROKE HEMIPLEGI

5 27 18

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DENGAN PENDEKATAN BOBATH CONCEPT TERHADAP Pengaruh Core Stability Exercise Dengan Pendekatan Bobath Concept Terhadap Keseimbangan Pasien Pasca Stroke.

1 6 17

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DENGAN PENDEKATAN Pengaruh Core Stability Exercise Dengan Pendekatan Bobath Concept Terhadap Keseimbangan Pasien Pasca Stroke.

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Core Stability Exercise Dengan Pendekatan Bobath Concept Terhadap Keseimbangan Pasien Pasca Stroke.

0 2 5

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISES DENGAN METODE BOBATH TERHADAP KESEIMBANGAN PADA PASIEN STROKE Pengaruh Core Stability Exercises Dengan Metode Bobath Terhadap Keseimbangan Pada Pasien Stroke Di Poli Irm Rsud Salatiga.

1 5 13

PENGARUH CORE STABILITY EXERCISES DENGAN METODE Pengaruh Core Stability Exercises Dengan Metode Bobath Terhadap Keseimbangan Pada Pasien Stroke Di Poli Irm Rsud Salatiga.

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Core Stability Exercises Dengan Metode Bobath Terhadap Keseimbangan Pada Pasien Stroke Di Poli Irm Rsud Salatiga.

0 1 6

PELATIHAN DENGAN PENDEKATAN METODE BOBATH LEBIH EFEKTIF DARI PADA PELATIHAN AKTIVITAS FUNGSIONAL UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN BERDIRI STATIK PADA PASIEN STROKE SUB AKUT ipi133255

0 0 10

PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN INTERVENSI THERABAND DAN KINESIO TAPING TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN INTERVENSI THERABAND DAN KINESIO TAPING TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANSIA - DIGILIB UNIS

0 0 14