Beberapa siswa kelas X.1 dengan kecerdasan musikal menonjol ikut bergabung dengan grup band sekolah, mengikuti kontes dangdut yang
diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi, dan menjadi penyanyi panggilan di acara-acara tertentu, selanjutnya untuk kelompok siswa dengan kecerdaan kinestetik
yang menonjol mengikuti klub futsal dan sering mengikuti kejuaraan futsal, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibra, voli, dan basket. Sedangkan untuk
kelompok siswa dengan kecerdasan visual spasial yang menonjol mengikuti ekstrakurikuler seni lukis.
Pengembangan kompetensi siswa dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan yang relevan dengan Multiple Intelligences menonjol yang dimiliki oleh siswa.
Keragaman kegiatan non-intrakurikuler berdampak positif terhadap prestasi belajar jika suatu kegiatan relevan dengan mata pelajaran tertentu Siskandar, 2008.
4.2.5 Pengukuran Motivasi Belajar Siswa
Merujuk pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa motivasi siswa meningkat pada akhir pembelajaran. Pengukuran motivasi siswa dilakukan sebelum dan sesudah
pembelajaran. Pada awal pembelajaran rata-rata nilai motivasi siswa adalah 86 dengan proporsi delapan puluh enam per sertus tiga puluh dua dengan kategori
sedang, sedangkan pada akhir pembelajaran rata-rata nilai motivasi siswa meningkat menjadi 95 dengan proporsi sembilan puluh lima per seratus tiga puluh dua dengan
kategori tinggi. Besarnya peningkatan motivasi siswa dinyatakan dengan harga Normalized Gain Score adalah sebesar 0,60 dengan kategori sedang. Peningkatan
motivasi dalam belajar ini akan membuat prestasi siswa meningkat.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Hamdu dan Agustina 2011 yang meneliti mengenai pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA di
Sekolah Dasar menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA dengan pengaruh sebesar 48,1. Widyastuti 2010
mengungkapkan ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar artinya semakin tinggi hasil motivasi belajar semakin baik pula prestasi belajar yang
dicapai Demikian pula dengan hubungan antara hasil tes intelegensi dengan prestasi belajar. Hasil statistik juga menunjukkan jika kedua variabel bebas yaitu motivasi dan
hasil tes intelegensi dilakukan bersamaan memberikan sumbangan sebesar 43,3 terhadap prestasi belajar.
Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X.1 terjadi dikarenakan penggunaan beragam strategi yang disesuaikan dengan kecerdasan masing-masing siswa, adapun
tugas yang diberikan juga berdasarkan kecerdasan masing-masing siswa sehingga
siswa merasa eksistensi dan kelebihannya dihargai. 4.2.5
Hasil Observasi Kinerja Guru
Pembuatan perencanaan pembelajaran menuntut kemampuan guru untuk berfikir kreatif dan imajinatif, serta meliputi sejumlah besar kegiatan yang pada
hakikatnya tidak teratur dan tidak terstruktur Sanjaya, 2006. Oleh sebab itu perencanaan pembelajaran menjadi sangat penting untuk kesuksesan keberlangsungan
proses pembelajaran disamping faktor-faktor yang lain, seperti guru, siswa, serta sarana dan prasarana pembelajaran.