CH
3
3-etil-6-metiloktana bukan 6-etil-3-metiloktana f
Jika ada lebih dari satu kemungkinan penomoran rantai induk, maka pilih rantai induk yang memiliki jumlah rantai cabang yang lebih banyak.
Contoh :
5
CH
3
-
4
CH
2
-
3
CH-CH
2
-CH
3
3-etil-2-metilpentana CH
3
-
2
CH-
1
CH
3
bukan 3-isopropilpentana
2.7.5.2 Tata Nama Alkena C
n
H
2n
Tata  nama  alkena  menurut  IUPAC  mengikuti  tata  nama  alkana,  dengan
beberapa catatan penting:
1 Rantai induk alkena adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap dua C=C. Rantai induk alkena
2 Penomoran  pada  rantai  induk  dengan  mengutamakan  nomor  C  yang  terikat
pada ikatan C=C memiliki nomor sekecil mungkin.
5
C –
4
C –
3
C=
2
C –
1
C 4-metil-2-pentena
C 3
Nama  rantai  induk  dimulai  dengan  nomor  atom  C  yang  terikat  pada  ikatan C=C  diikuti  tanda  -  kemudian  nama  rantai  induk  nama  alkana  dengan
akhiran –ana diganti –ena.
5
C –
4
C –
3
C=
2
C –
1
C 4-metil-2-pentena
C 4
Jika  terdapat  cabang  gugus  alkil  pada  rantai  induk,  beri  nama  alkil  yang sesuai.
5
C –
4
C –
3
C=
2
C –
1
C 4-metil-2-pentena
C
2.7.5.3 Tata Nama Alkuna
Tata  nama  alkuna  menurut  IUPAC  mengikuti  tata  nama  alkena,  dengan beberapa catatan penting:
1 Rantai induk alkuna adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap tiga C≡C. 2
Akhiran –ena pada alkena diganti –una. Contoh:
6
C-
5
C –
4
C –
3
C-
2
C≡
1
C 4-metil-1-heksuna
C 2.8.6
Hubungan  Titik  Didih  Senyawa  Hidrokarbon  Dengan  Massa  Molekul Relatifnya dan Strukturnya
Titik didih senyawa hidrokarbon dipengaruhi oleh massa molekul relatifnya Mr  dan  strukturnya.  Selain  dipengaruhi  oleh  massa  molekul  relatifnya,  titk  didih
senyawa  hidrokarbon  dipengaruhi  bentuk  strukturnya.  Senyawa  hidrokarbon  yang memiliki  Mr  sama  dengan  struktur  berbeda  memiliki  titik  didih  yang  berbeda  pula.
Contoh  :  Isomer  dan  titik  didih  senyawa  C
5
H
12
yang  memiliki  masa  molekul  relatif 72  yaitu  1  n-pentana  36
◦
C,  2  2-metilbutana  28
◦
C,  dan  3  dimetilpropana 10
◦
C.  Semakin  banyak  jumlah  rantai  cabang  maka  semakin  rendah  titik  didihnya.
2.8.7 Menentukan Isomer Struktur atau Isomer Geometri
2.8.7.1 Isomer Alkana
Alkana hanya memiliki isomer kerangka. Contoh : C
4
H
10
CH
3
-CH
2
-CH
2
-CH
3
n-butana, titik didih -0,5
◦
C CH
3
-CH-CH
3
2-metilpropana, titik didih -11,7
◦
C CH
3
2.8.7.2 Isomer Alkena
Alkena  memiliki  isomer  kerangka,  isomer  posisi,  dan  isomer  geometri. Contoh:
1 Isomer kerangka, contoh pada senyawa C
4
H
8
CH
3
-CH
2
-CH=CH
2
1-butena, titik didih -6,2
◦
C
CH
3
-C=CH
2
2-metil-1-propena, titik didih -6,9
◦
C CH
3
2 Isomer posisi
C
4
H
8
CH
3
-CH
2
-CH=CH
2
1-butena CH
3
-CH=CH-CH
3
2-butena 3
Isomer geometri Cis : jika atom gugus atom yang sejenis berada pada sisi yang sama
Trans : jika atom gugus atom yang sejenis berada pada sisi yang berbeda C
4
H
8