Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r product moment. Apabila r
xy
dengan r Tabel, maka butir angket dikatakan valid. Berdasarkan perhitungan validitas angket diperoleh harga r Tabel 0,334 pada taraf signifikansi 5 dengan n=34.
Adapun hasil perhitungan validitas angket motivasi disajikan pada Tabel 3.1, sedangkan perhitungan validitas angket motivasi disajikan pada Lampiran 20.
Tabel 3.1. Rangkuman Validitas Angket Motivasi Kriteria
Nomor Angket Jumlah
Valid 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 33
Tidak Valid 1 3 2
3.6.3.2 Reliabilitas
Reliabilitas angket dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach
Keterangan: r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 b
= jumlah varians butir
t 2
= varians total
Berdasarkan perhitungan reliabilitas angket motivasi terhadap 34 siswa diperoleh harga r 0,791, harga ini dikonsultasikan dengan Tabel r product moment dengan taraf
signifikan 5 dan diperoleh harga 0,339. Dengan demikian angket motivasi
t b
k k
r
2 2
11
1 1
dikatakan reliabel. Adapun perhitungan reliabilitas angket motivasi disajikan pada Lampiran 21.
3.6.4 Instrumen Tes 3.6.4.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan Arikunto, 2006: 168. Validitas soal-soal tes dalam penelitian ini ada dua macam yaitu validitas isi soal dan validitas butir soal.
3.6.4.1.1 Validitas Isi Soal
Untuk memenuhi validitas isi soal, sebelum instrumen disusun, peneliti menyusun kisi-kisi soal terlebih dahulu berdasarkan kurikulum yang berlaku, selanjutnya
dikonsultasikan dengan guru pengampu dan dosen pembimbing. Adapun hasil validasi yang dilakukan menunjukkan bahwa soal tes kognitif sesuai dengan
kurikulum sehingga dapat dipakai dalam penelitian. 3.6.4.1.2
Validitas Butir Soal Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus korelasi point biserial yaitu
sebagai berikut:
q p
S M
M r
t t
p pbis
Arikunto, 2009: 79
Keterangan :
p
M
= rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
t
M = rata-rata skor total
t
S = standar deviasi skor total
p
= proporsi siswa yang menjawab benar pada tiap butir soal
q
= proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal Nilai r
pbis
yang diperoleh dimasukkan ke dalam rumus t berikut:
2
1 2
pbis pbis
r n
r t
Nilai t yang diperoleh dikonsultasikan dengan Tabel t, jika t
hit
t
tab
maka butir soal valid, dengan dk = n-2 dan n adalah jumlah siswa Sudjana, 2002.
Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir instrumen tes diperoleh hasil seperti yang disajikan pada Tabel 3.2, sedangkan perhitungan validitas butir soal disajikan
pada Lampiran 10.
Tabel 3.2. Rangkuman Validitas Butir Soal
Siklus I Kriteria
Butir soal Jumlah
Valid 2 7 17 25 26 27 28 32 33 34 35 36 37
38 39 15
Tidak Valid 1 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20
21 22 23 24 29 30 31 40 25
Siklus II Valid
3 6 7 8 9 12 13 16 19 20 21 22 23 25 26 27 32 34 35 40
20 Tidak Valid
1 2 4 5 10 11 14 15 17 18 24 28 29 30 31 33 36 37 38 39
20 Siklus III
Valid 8 10 12 20 22 25 27 34 35 37 38 39
12 Tidak Valid
1 2 3 4 5 6 7 9 11 13 14 15 16 17 18 19 21 23 24 26 28 29 30 31 32 33 36 40
28
3.6.4.2 Reliabilitas
Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah subyek yang sama
pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Untuk mencari
reliabilitas soal bentuk obyektif digunakan rumus Kuder Richardson, yaitu KR-21.
] 1
][ 1
[
11 t
kV M
k M
k k
r
Arikunto, 2009:103
Keterangan :
11
r
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir soal
t
V = varians total
M
= skor rata-rata Berdasarkan perhitungan hasil uji instrumen tes terhadap 21 siswa pada siklus
I, siklus II dan siklus III berturut-turut adalah diperoleh harga r 1,003, 1,024, dan 1,028. Harga ini dikonsultasikan dengan Tabel r product moment dengan taraf
signifikan 5 dan diperoleh harga 0,433. Dengan demikian instrumen tes siklus I, siklus II, dan siklus III dikatakan reliabel. Adapun perhitungan reliabilitas instrumen
tes setiap siklus disajikan pada Lampiran 10.
3.6.4.3 Daya Pembeda Soal DP
Daya pembeda soal DP dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara testee yang mengetahui
jawabannya dengan benar dengan testee yang tidak mampu menjawab soal. Dengan