mengurangi risiko bakterial endokarditis, antibiotika profilaksis dapat menjadi pertimbangan.
8
2.3.2 Kelainan Hematopoesis
Anomali hematopoesis adalah anomali yang berkenaan dengan pembentukan dan perkembangan sel darah.
8
Anomali tersebut ditandai dengan jangka hidup neutrofil yang pendek, limfopenia, dan eosinopenia serta mediasi sel imunitas dan
susunan serum immunoglobin yang terganggu.
11
Penderita ini juga memiliki defisiensi hormon tiroid yang dapat mengakibatkan menurunnya kebutuhan terhadap
oksigen, sehingga akan menganggu proses hematopoesis yang akhirnya dapat menimbulkan anemia.
Gangguan sistem imun yang dimiliki penderita ini menyebabkan tingginya insidens infeksi rongga mulut, sistemik, dan penyakit
periodontal sehingga perlu dijelaskan mengenai pentingnya pencegahan infeksi rongga mulut dengan kunjungan ke dokter gigi secara berkala setiap 3-4 bulan.
8
2.3.3 Kelainan Mukoskeletal
Anomali muko skeletal yaitu ketidakstabilan pada atlantoaxial. Dua belas sampai 20 dari penderita sindroma Down menunjukkan peningkatan kelemahan
ligamen melintang, sehingga dokter gigi harus berhati-hati saat bekerja didaerah sekitar leher.
11
Penurunan derajat tonus otot secara menyeluruh ditemukan pada sindroma Down sehingga memberi efek pada muskulus kepala, rongga mulut
atlantoaksial dan seluruh muskulus skeletal. Hipotonus pada bibir dan dada memiliki kontribusi besar terhadap ketidakseimbangan gigi, lidah, dan sleep apnea.
8
Universitas Sumatera Utara
Pada wajah bagian tengah tidak mengalami perkembangan sehingga menyebabkan prognasi.
9
Hidung terjadi penyempitan saluran udara, sebagian penyempitan karena deviasi septum dan penebalan mukosa. Hal tersebut sering
mempengaruhi pernapasan yang mengakibatkan bernapas melalui mulut. Mulut yang sering terbuka juga dapat diakibatkan oleh lidah yang terdorong ke bibir.
11
2.3.4 Kelainan Sistem Saraf
Pada penderita sindroma Down juga mempunyai anomali sistem saraf yang melibatkan gangguan berupa anomali fungsi motorik, demensia, retardasi mental
ringan IQ 67-52 dan sedang 36-51.
8
Fungsi motorik pada usia muda masih sangat halus sehingga koordinasi tubuh terbatas. Namun, koordinasi meningkat sesuai
dengan pertambahan usia.
11
Sekitar 30 dari penderita dengan sindroma Down menderita demensia. Beberapa penelitian menyatakan bahwa setelah usia 35 tahun, penderita sindroma
Down mengalami tanda-tanda neurologi yang ditemukan dalam penyakit Alzheimer.
11
Penderita sindroma Down lebih mempunyai kemampuan untuk memahami sesuatu daripada kemampuan verbal.
12
Hal ini terkait dengan keterbelakangan mental, masalah pendengaran, afasia, saliva yang berlebihan, mulut yang terbuka, membran
mukosa kering dan kental, lidah yang relatif besar di dalam rongga mulut yangkecil, anomali gigi, dan hypotonia. Selain itu, tidak adanya gigi insisivus membuat
artikulasi tidak jelas.
11
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik umum pada penderita sindroma Down muda telah digambarkan dengan spontanitas alami, tulus, lembut, sabar, toleransi, dan jujur. Karakteristik
tersebut dapat memudahkan anak tersebut untuk dirawat di sebuah praktek umum. Namun, ada juga penderita sindroma Down yang menunjukkan tingkat kecemasan
tinggi, keras kepala dan resistensi terhadap perubahan sehingga lebih sulit untuk diberikan perawatan.
11
2.4 Kelainan Rongga Mulut Pada Sindroma Down