2.6.1 Oral Higiene
Penyakit periodontal dapat dihubungkan dengan kondisi oral higiene yang buruk.
13
Pada penelitian Sakellari dkk melaporkan bahwa kebersihan mulut sindroma Down umumnya buruk dibandingkan dengan orang yang sehat.
17
. Kemampuan penderita sindroma Down untuk melakukan kontrol plak kurang memadai walaupun
telah diberikan instruksi untuk menjaga kebersihan mulut.
15
Hal ini mungkin berhubungan dengan gangguan fungsi motorik sehingga mempunyai gerakan yang
terbatas.
11
2.6.2 Bernafas Dengan Mulut Terbuka
Penderita sindroma Down menunjukkan karakteristik anomali orofacial phenotypical yang mengakibatkan rahang mandibula hipoplastik dan prognatism.
Hipoplasia maksila dan tonsil yang membesar, menyebabkan terhambatnya saluran napas atas sehingga terdapat kecenderungan peningkatan pernapasan dengan mulut.
Bernafas dengan mulut dapat mengurangi self-cleansing dari saliva dan menyebabkan penumpukan plak.
15
Hal ini juga berhubungan dengan xerostomia dan fisur pada lidah.
12
Selain itu, bernafas dengan mulut dapat mempengaruhi jaringan gingiva, yaitu mengganggu resistensi terhadap infeksi.
7
2.6.3 Morfologi Gigi
Beberapa peneliti telah menemukan perbedaan bentuk morfologi mahkota dan akar pada individu dengan sindroma Down. Secara klinis bahwa mahkota gigi
biasanya lebih pendek dan lebih kecil dari ukuran normal serta mempunyai akar yang pendek.
9
Kissling dkk memeriksa diameter gigi dan menemukan bahwa semua gigi
Universitas Sumatera Utara
kecuali molar pertama atas dan insisivus bawah mempunyai ukuran yang kecil tetapi akar telah sempurna. Rasio perbandingan akar dan mahkota pada insisivus sentral dan
lateral tergantung pada usia penderita. Diperkirakan morfologi gigi seperti akar yang pendek dapat mempengaruhi penyakit periodontal pada penderita sindroma Down,
sehingga mempercepat terjadinya kehilangan gigi.
12,16
2.6.4 Komposisi Mikrobiologi Plak
Sakellari dkk melaporkan secara signifikan bakteri periopatologi pada sindroma Down
seperti bakteri
Porphyromonas gingivalis,
Tannerella forsythesis,
Actinobacillus actinomycetecomitans, dan Prevotella intermedia lebih tinggi pada penderita sindroma Down daripada orang normal.
17
Bakteri Porphyromonas gingivalis ditemuka n sejalan dengan meningkatnya usia.
16
Penemuan ini menunjukkan bahwa kolonisasi oleh bakteri periodontal patogen yang signifikan
sering terjadi pada penderita sindroma Down.
3
2.6.5 Gingivitis Ulseratif Nekrosis Akut