menghormati dan memahami satu sama lain baik wisatawan, tuan rumah yang dikunjungi, maupun para penyelenggara perjalanan Global Code
Ethics for Tourism: article 1 1 dapat ditafsirkan sebagai bagian dari penegakkan hak asasi manusia.
Oleh karena itu, Undang-undang kepariwisataan hendaknya memuat aspek-aspek yang mengatur dan menjamin hak-hak individu sebagai hak
yang paling mendasar.
2.2.2. Definisi Pariwisata
Menurut rekomendasi PATA Pacific Area Travel Association pariwisata diartikan sebagai berikut orang-orang yang sedang mengadakan
perjalanan dalam jangka waktu minimal 24 jam dan maksimal 3 bulan didalam suatu negeri yang bukan merupakan negeri dimana biasa ia
tinggal.diantaranya meliputi : 1.
Orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk senang-senang, untuk keperluan pribadi.
2. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk
menghadiri pertemuan, konfrensi, musyawarah dalam hubungan organisasi.
3. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bisnis
4. Pejabat pemerintah dan orang-orang militer beserta keluarganya
yang diposkan pada suatu Negara lain hendakny jangan dimasukan dalam kategori ini, tetapi apabila diantaranya mengadakan
perjalanan ke negara lain, maka hal ini dapat digolongkan sebagai wisatawan Anonim,1989;7
Menurut WTO World Tourism Organisation Pariwisata dapat diartikan sebagai berikut pengunjung sementara yang tinggal sekurang-
kurangnya 24 jam di Negara tempat yang dikunjungi dengan maksud tujuan perjalanan sebagai berikut :
1. Pesiar leisure yaitu untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan,
studi, kegiatan keagamaan, olah raga. 2.
Kunjungan kepada sanak saudara, konfrensi dan misi Anonim,1989;24.
Kedua tujuan diatas merupakan tinjauan dari sudut yang berbeda- beda namun pada prinsipnya saling melengkapi.
2.2.3. Penerimaan Pendapatan Daerah
Untuk pelaksanaan kegiatan pemerintahan pembangunan di suatu daerah tertentu saja diperlukan adanya dana baik yang berasal dari
pemerintah pusat maupun digali sendiri oleh pemerintah daerah pemberian otonom pada daerah ini merupakan pasal 18 Undang-undang Dasar 1945
yang menyatakan bahwa pemerintah berkewajiban melaksanakan asas desentralisasi dan di konsentrasikan dalam menyelenggarakan pemerintah
daerah untuk melaksanakan tugas dan kewajiban telah di berikan pada pemerintah daerah sumber yang cukup untuk mengurus rumah tangga
sendiri Pemerintah kota Malang yang berstatus daerah otonom mempunyai
hak. Wewenang dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal ini mengandung makna bahwa beberapa urusan pemerintah pusat diserahkan
pada pemerintah daerah sebagai pelaksana asas desentralisasi. Namun tidak berarti semua tanggung jawab terakhir berada ditangan pemerintah daerah
Brotodihardjo, 1982;96. Berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang nomor 5
tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintah didaerah, menjelaskan bahwa sumber-sumber pendapatan daerah meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Pendapatan asli daerah terdiri dari :
1. Hasil Pajak Daerah
2. Hasil Retribusi Daerah
3. Hasil Perusahaan Daerah
4. Lain-lain hasil usaha daerah yang sah.
2. Pendapatan berasal dari pemberian pemerintah pusat, terdiri dari :
1. Sumbangan dari pemerintah pusat.
2. Sumbangan-sumbangan lain yang diatur dengan perundang-
undangan.
3. Lain-lain pendapatan yang sah sandjaja, 1983;123.
2.2.4. Definisi Pasar Wisata