Analisis Dan Pengujian Hipotesis

terhadap residual lebih besar dari 0,05 tidak signifikan sehingga tidak mempunyai korelasi yang berarti antara nilai residual dengan variabel yang menjelaskan. Jadi dapat disimpulkan persamaan tersebut tidak terjadi heterokedastisitas. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa pada model penelitian ini tidak terjadi pelanggaran asumsi klasik.

4.3.1 Analisis Dan Pengujian Hipotesis

Dalam analisis ini digunakan analisis regresi linier berganda dan untuk mengolah data yang ada digunakan alat bantu komputer dengan program SPSS Statistic Program For Social Science versi 13.0. Tabel 8: Hubungan Regresi Antar Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat Pada Penerapan Model Linier Variabel Koefisien Regresi Jumlah Wisatawan X 1 7,320 Investasi Sarana Pariwisata X 2 4,888 Usaha Jasa Pariwisata X 3 16,835 Rata - rata Lama Tinggal Wisman X 4 -38.468.489 Variabel terikat : Pendapatan Daerah Sektor Pariwisata R = 0,995 R² = 0,991 Sumber: Lampiran 3 Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 23.482.491,5 + 7,320 X 1 + 4,888 X 2 + 16,835 X 3 - 38.468.489 X 4 Berdasarkan persamaan tersebut di atas, maka dapat dijelaskan melalui penjelasan sebagai berikut: βo = nilai konstanta sebesar 23.482.491,5 menunjukkan bahwa apabila faktor Jumlah Wisatawan X 1 , Investasi Sarana Pariwisata X 2 , Usaha Jasa Pariwisata X 3 ,dan Rata-rata Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara X 4 konstan maka Pendapatan Daerah Sektor Pariwisata sebesar Rp.23.482.491,5. β 1 = 7,320. menunjukkan bahwa faktor Jumlah Wisatawan X 1 berpengaruh positif, dapat diartikan apabila Jumlah Wisatawan mengalami kenaikan satu jiwa maka Pendapatan Daerah Sektor Pariwisata akan mengalami peningkatan sebesar Rp.7,320 juta. β 2 = 4,888 menunjukkan bahwa faktor Investasi Sarana Pariwisata X 2 berpengaruh positif, dapat diartikan apabila ada kenaikan Investasi Sarana Pariwisata Rp 1 juta maka Pendapatan Daerah Sektor Pariwisata akan mengalami peningkatan sebesar Rp.4,888 juta. β 3 = 16,835 menunjukkan bahwa faktor Usaha Jasa Pariwisata X 3 berpengaruh positif, dapat di artikan apabila ada kenaikan Usaha Jasa Pariwisata Rp 1 juta maka Pendapatan Daerah Sektor Pariwisata akan mengalami kenaikan sebesar Rp.16,835 juta β 4 = -38.468.489 menunjukkan bahwa faktor Rata – rata Lama Tinggal Wisatawan X 4 berpengaruh negatif, dapat di artikan apabila Rata – rata Lama Tinggal Wisatawan, meningkat satu hari maka Pendapatan Daerah Sektor Pariwisata akan mengalami penurunan sebesar Rp.38.468.489. R² = Koefisien diterminasi sebesar 0,991, artinya bahwa variable bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 99,1, sedangkan sisanya sebesar 0,9 diperoleh dari 100 - 99,1 dijelaskan factor lain yang tidak tampak pada model atau galatnya

4.3.2. Uji Hipotesis Secara Simultan