Bab II. Tinjauan Pustaka 15
______________________________________________________________________
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur seperti Vitamin E, vitamin A, beta karoten, Vitamin C, Selenium, Flavonoid,
fenol dll Sadhonohadi, 2010. 3.
Antioksidan tersier Antioksidan tersier yaitu antioksidan yang memperbaiki kerusakan-
kerusakan yang terjadi karena efek radikal bebas. Contohnya enzim DNA-repair dan metionin sulfoksida reduktase yang berperan dalam perbaikan biomolekul
yang disebabkan oleh radikal bebas Winarsi, 2005; Pribadi, 2009.
E. Radikal Bebas
a. Pengertian radikal bebas
Radikal bebas adalah setiap senyawa kimia yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan dalam srtukturnya, sehingga bersifat tidak stabil
dan sangat reaktif. Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan bereaksi dengan molekul disekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron.
Reaksi ini akan berlangsung terus-menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan
dini, serta penyakit degeneratif lainnya Kikuzaki, dkk..2002; Sibuea, 2003; Halliwell, 2000; Andayani,2008. Radikal bebas berada di dalam tubuh akibat
proses respirasi aerobik dengan bentuk yang berbeda-beda seperti superoksid, hidroksil, hidroperoksil, peroksil, dan alkosil radikal Teow dkk.. 2006; Pribadi,
2009.
b. Efek radikal bebas
Radikal bebas bersifat destruktif, sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan makromolekul sel, seperti: protein, lipid, karbohidrat, atau DNA Langseth,1995;
Bab II. Tinjauan Pustaka 16
______________________________________________________________________
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pratimasari, 2009. Reaksi antara radikal bebas dan molekul itu berujung pada
timbulnya suatu penyakit, yaitu antara lain: 1. Kerusakan DNA pada inti sel
Senyawa radikal bebas merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan DNA dengan mengoksidasi DNA. Sel yang mengandung DNA rusak damaged
DNA tersebut bila membelah sebelum DNA tersebut diperbaiki, akan
mengakibatkan perubahan genetik secara permanen, hal tersebut merupakan langkah pertama dalam karsinogenesis. Oksidasi DNA oleh senyawa radikal
bebas dapat menginisiasi terjadinya kanker Reynertson, 2007; Pratimasari, 2009. 2.
Kerusakan protein Perubahan LDL low density lipoprotein menjadi bentuk LDL teroksidasi
yang diperantarai oleh radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan dinding arteri dan kerusakan bagian arteri lainnya. Meningkatnya kadar LDL oleh oksigen
reaktif dapat merusak dinding arteri yang menyebabkan aterosklerosis Langseth, 1995; Pratimasari, 2009.
3. Kerusakan lipid peroksida
Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada ikatan lemak tak jenuh dalam fosfolipid membran biologi lipid peroksidasi Josephy, 1997;
Pratimasari, 2009. Peroksidasi lipid pada membran merusak struktur membran dan menyebabkan hilangnya fungsi dari organel sel Kappus, 1985 cit Madhavi
dkk.. 1995; Pratimasari, 2009.
Bab II. Tinjauan Pustaka 17
______________________________________________________________________
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
F. Mekanisme radikal bebas a. Mekanisme antioksidan dalam menangkap radikal bebas