Analisis vitamin C HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab II. Tinjauan Pustaka 44 ______________________________________________________________________ Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Berdasarkan Tabel 2 menunjukan bahwa pH pada perlakuan lama waktu pengendapan dan tanpa waktu pengendapan berbeda nyata p ≤0,05 . Hasil penelitian terhadap pH pada perlakuan lama waktu pengendapan menunjukan kenaikan pH meskipun secara statistik tidak berbeda secara signifikan. Hal ini diduga karena dengan semakin lama waktu pengendapan, maka reaksi yang terjadi antara komponen basa dari kitosan dengan komponen asam dari sari buah akan semakin lama, maka basa yang beraksi dengan asam akan makin banyak, sehingga pH sari buah akan meningkat. Menurut Murniati 2007, dengan semakin lama proses pengendapan yang terjadi maka akan semakin banyak gugus amina bebas yang terprotonasi, sehingga keasaman larutan akan berkurang.

b. Analisis vitamin C

Berdasarkan analisis ragam kadar vitamin C Lampiran 4 menunjukan bahwa perlakuan penambahan kitosan dan lama waktu pengendapan menujukan tidak ada interaksi yang nyata p ≤ 0,05, tetapi masing -masing perlakuan memberikan nilai yang berbeda terhadap kadar vitamin C sari buah delima yang dihasilkan meskipun secara statistik p ≤ 0,05 tidak memberikan perbedaan yang signifikan. Nilai kadar vitamin C mg100 gr yang dihasilkan dari perlakuan penambahan kitosan dapat dilihat pada Tabel 3 dan untuk Pengaruh nilai mg100 gr vitamin C yang dihasilkan dari perlakuan lama waktu pengendapan dapat dilihat pada Tabel 4. Bab II. Tinjauan Pustaka 45 ______________________________________________________________________ Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Tabel 3. Pengaruh kadar vitamin C mg 100 gr sari buah delima yang dihasilkan dari perlakuan penambahan kitosan. Penambahan kitosan vv Vitamin C mg100gr Notasi DMRT 5 0,5 1 1,5 5,483 5,165 4,846 4,530 b ab ab a 0,791 0,776 0,752 - Berdasarkan Tabel 3 menunjukan bahwa vitamin C pada penambahan kitosan dan tanpa penambahan kitosan berbeda nyatap ≤0,05, sedangkan kadar vitamin C pada perlakuan penambahan kitosan menunjukan penurunan kadar vitamin C meskipun secara statistik tidak berbeda secara signifikan. Berdasarkan statistik, analisis vitamin C pada perlakuan penambahan kitosan tidak berbeda nyata p ≤0,05 tetapi untuk perlakuan penambahan kitosan 0,5 dan 1 juga menunjukan perbedaan yang tidak signifikan dengan perlakuan tanpa penambahan kitosan. Pada penambahan kitosan 1,5 yang mampu mebrikan perbedaan kadar vitamin C yang signifikan. Penambahan kitosan memberikan penurunan terhadap vitamin C yang dihasilkan. Hal ini karena vitamin C merupakan salah satu komponen asam, yaitu asam askorbat sedangkan kitosan merupakan komponen basa, sehingga dengan penambahan kitosan maka akan terjadi reaksi antara asam dan basa. Menurut Murniati 2007, kitosan merupakan larutan yang bersifat basa kuat karena mengandung gugus amina yang bersifat reaktif, maka jika suatu asam ditambahkan dengan basa, maka keasamanya akan berkurang dan akan bereaksi membentuk garam serta air. Bab II. Tinjauan Pustaka 46 ______________________________________________________________________ Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Tabel 4. Pengaruh kadar vitamin C mg 100 gr sari buah delima yang dihasilkan dari perlakuan lama waktu pengendapan. Lama waktu pengendapan menit Vitamin C mg100gr Notasi DMRT 5 60 90 120 6,445 4,845 4,590 4,144 b a a a 0,791 0,776 0,752 - Berdasarkan Tabel 4 menunjukan bahwa vitamin C pada perlakuan lama waktu pengendapan dan tanpa waktu pengendapan berbeda nyata p ≤0,05. Perlakuan lama waktu pengendapan berbeda secara signifikan dibanding dengan perlakuan tanpa lama pengendapan, artinya ialah bahwa perlakuan lama waktu pengendapan mampu menurunkan kadar vitamin C. Hal ini karena dengan semakin lama waktu pengendapan, maka makin banyak gugus hydrogen pada asam askorbat yang akan bereaksi dengan gugus amina dan hidroksil dari kitosan. Menurut Pamungkas 2008, kitosan memiliki tiga gugus reaktif yaitu gugus amina serta dua buah gugus hidroksil primer dan sekunder yang masing-masing terletak pada atom C-2, C-3 dan C-6. Gugus reaktif ini akan bereaksi dengan gugus hydrogen dari molekul asam askorbat. Semakin lama waktu pengendapan maka makin banyak komponen asam askorbat yang bereaksi dengan komponen basa dari kitosan. Bab II. Tinjauan Pustaka 47 ______________________________________________________________________ Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

c. Analisis total asam

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DELIMA (Punica granatum L.) DAN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Delima (Punica Granatum L.) Dan Siprofloksasin Terhadap Pseudomonas aeruginosa Sensitif Dan Multiresisten

0 3 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DELIMA (Punica granatum L.) DAN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Delima (Punica Granatum L.) Dan Siprofloksasin Terhadap Pseudomonas aeruginosa Sensitif Dan Multiresisten

0 2 17

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DELIMA (Punica granatum L.) DAN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Delima (Punica granatum L.) Dan Kloramfenikol Terhadap Staphylococcus aureus Sensitif Dan Multiresisten An

0 4 11

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DELIMA (Punica granatum L.) DAN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Delima (Punica granatum L.) Dan Kloramfenikol Terhadap Staphylococcus aureus Sensitif Dan Multiresisten An

0 2 17

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH DELIMA (Punica granatum L.) DAN Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Delima (Punica granatum L.) Dan Tetrasiklin Terhadap Pseudomonas aeruginosa Sensitif Dan Multiresisten Ant

0 4 12

Efek Larvasida Infusa Buah Delima (Punica granatum L.) Terhadap Larva Aedes sp.

0 0 13

Efek Larvisida Infusa Buah Delima (Punica granatum L.) Terhadap Larva Aedes sp.

0 0 18

Perbandingan Efektivitas Berkumur Sari Buah Delima (Punica granatum L.) dan Chlorhexidine 0.2% terhadap Indeks Plak Gigi.

0 0 21

EKSTRAK BUAH DELIMA (Punica granatum L) SEBAGAI FORMULASI LIPSTIK

6 21 10

EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH DELIMA (Punica granatum L.) TERHADAP BAKTERI

0 1 16