Bab II. Tinjauan Pustaka 5
______________________________________________________________________
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur pada buah utuh, dimana komponen polifenol yang larut pada sari buah delima itu
berkisar anatar 0,2 – 1 Nar Ben, 1996 dalam Louba, 2007.selain itu senyawa fitokimia lain yang terdapat dalam delima ialah katekin dan galokatekin
Plumb dkk.,2002 Sari buah delima mengandung sumber penting dari kelompok polifenol,
terutama antosianin yang mengandung 3-glukosida dan 3,5-diglukosida dari delphinidin, cyanidin, and pelargonidin Du, 1975 dalam Miguel, 2004. Selain itu
dengan adanya gallat tipe tanin, turunan asam elagat serta komponen tanin lain yang larut air juga memberikan sebuah kontribusi sebagai agensia antioksidan
dalam sari buah delima Gil, 2000 dalam Miguel, 2004. Kandungan ekstrak delima mampu menangkal radikal bebas dan mampu
menurunkan makromolekul oksidatif dan lipida peroksida dalam tubuh hewan Rosenblat dkk.. 2006; Jurenka, 2008 serta mampu meningkatkan kapasitas
plasma antioksidan di dalam sel manusia Guo dkk., 2008 dalam Jurenka,2008
B. Manfaat delima
a. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanin yang terkandung pada
tanaman delima tidak hanya aktif sebagai antibakteri, tetapi juga melawan virus, antara lain penyebab penyakit cacar. Penelitian terbaru melaporkan bahwa delima
dapat digunakan sebagai obat antidiabetes melitus atau kencing manis. Tanin juga mampu untuk mereduksi risiko penyakit jantung. Hal itu, disebabkan oleh
kemampuan tannin untuk mereduksi oksidasi kolesterol LDL Astawan, 2010. Beberapa manfaat tanin dalam buah delima :
penghambatan terhadap pertumbuhan sel kanker. Berdasarkan penelitian di University of California, AS, buah delima
mempunyai efek ekstrogenik, yaitu menangkal gangguan menopause dan
Bab II. Tinjauan Pustaka 6
______________________________________________________________________
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur mencegah kanker pada organ-organ reproduksi. Satu gelas jus delima setiap hari,
kita akan mendapatkan asupan senyawa antioksidan polifenol sebanyak 100 mg. Ekstrak buah delima merah secara in vitro uji di luar tubuh terbukti memiliki
aktivitas antioksidan yang kuat, sehingga dapat bersifat kemopreventif mencegah atau kemoterapis mengobati sel kanker prostat Malik et al, 2005
dalam Astawan, 2010. beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak delima juga berkhasiat untuk mencegah kanker payudara dan kanker kolon
Astawan, 2010. b.
Penundaan terhadap penuaan kulit dan menurunkan kolesterol. Buah delima juga kaya akan fitosterol. Fitosterol merupakan komponen
fitokimia yang mempunyai fungsi berlawanan dengan kolesterol bila dikonsumsi oleh manusia. Pada tahun 1970-an, fitosterol diketahui berfungsi menurunkan
kadar kolesterol di dalam darah dan mencegah penyakit jantung, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia Astawan, 2010. Selain itu buah delima juga
kaya akan antioksidan golongan flavonoid, dimana secara signifikan mekanismnenya ialah mengurangi stres oksidasi dengan menghambat oksidasi
dari LDL lipoprotein dan macromolekul lipid peroksida dan dengan mekanisme ini artheroghenesis dapat dikurangi
Louba, 2007.
C. Kandungan kimia dalam delima yang berfungsi sebagai antioksidan