Uji Hipotesis Secara Simultan Uji Hipotesis Secara Parsial

rupiah maka Pendapatan Asli Daerah akan mengalami peningkatan sebesar Rp.4445,070 dengan asumsi X 1 , X 2 dan X 4 Konstan . β 4 = 2827,511 menunjukkan bahwa faktor Pertanian X 4 berpengaruh positif, dapat di artikan apabila setiap ada kenaikan Pertanian satu juta rupiah maka Pendapatan Asli Daerah akan mengalami kenaikan sebesar Rp. 2827.511 dengan asumsi X 1 , X 2 dan X 3 Konstan.

4.3.1 Uji Hipotesis Secara Simultan

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji F dengan langkah – langkah sebagai berikut : Tabel 6 Analisis Varian ANOVA Sumber Varian Jumlah Kuadrat Df Kuadrat Tengah F hitung F tabel Regresi 6E+020 4 1,579E+020 15,209 4,53 Sisa 6E+019 6 1,038E+019 Total 7E+020 10 Sumber: Lampiran 3 dan 6 1. Untuk menguji pengaruh secara simultan serempak digunakan uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Ho :  1 =  2 =  3 =  4 = 0 Secara keseluruhan variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap variabel terikat. Hi :  1   2   3   4  0 Secara keseluruhan variabel bebas ada pengaruh terhadap variabel terikat. b.  = 0,05 dengan df pembilang = 4 df penyebut = 6 c. F tabel  = 0,05 = 4,53 d. F hitung = Rata - rata kuadrat regresi Rata - rata kuadrat sisa 1,579E+020 = --------------------------- = 15,209 1,038E+019 e. Daerah pengujian Gambar 6. Distribusi Kriteria PenerimaanPenolakan Hipotesis Secara Simultan atau Keseluruhan Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H 4,53 15,209 Ho diterima apabila F hitung ≤ 4,53 Ho ditolak apabila F hitung 4,53 f . Kesimpulan Oleh karena F hitung = 15,209 F tabel = 4,53 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan faktor–faktor variable bebas yaitu Inflasi X 1 , Penanaman Modal Dalam Negeri X 2 , Industri X 3 ,dan Pertanian X 4 , berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah Y.

4.3.2. Uji Hipotesis Secara Parsial

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Inflasi X 1 , Penanaman Modal Dalam Negeri X 2 , Nilai Industri X 3 ,dan Nilai Pertanian X 4 . Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat dalam analisis sebagai berikut : Tabel 7 : Hasil Analisis Variabel Inflasi X 1 , Penanaman Modal Dalam Negeri X 2 , Industri X 3 ,dan Pertanian X 4 terhadap Pendapatan Asli Daerah. Variabel Koefisien Regresi t hitung t table r 2 Parsial Inflasi X1 -159886375,7 -2,576 2,447 0,525 Penanaman Modal Dalam Negeri X2 349,099 0,157 2,447 0,0040 Industri X3 4445,070 0,878 2,447 0,113 PertanianX4 2827,511 0,366 2,447 0,021 Variabel terikat : Pendapatan Asli Daerah Konstanta : 51123294002 Koefisien Korelasi R : 0,954 R 2 : 0,910 Sumber: Lampiran 3 dan 6 Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel terhadap variable terikatnya, dapat dianalisa melalui uji t dengan ketentuan sebagai berikut : a Pengaruh secara parsial antara Inflasi X 1 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Langkah-langkah pengujian : i. Ho :  1 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  1  0 ada pengaruh ii.  = 0,05 dengan df = 6 iii. t hitung = β Se β 1 1 = -2,576 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,447 v. pengujian Gambar 7. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Inflasi X 1 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y 2,447 -2,447 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho -2,576 Sumber : lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar -2,576 t-tabel sebesar -2,447 Ho ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Inflasi X 1 berpengaruh secara nyata dan negatif terhadap Pendapatan Asli Daerah Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Inflasi X 1 sebesar 0,042 yang lebih kecil dari 0.05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Inflasi sebesar 0,525 yang artinya bahwa Inflasi X 1 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Asli Daerah Y sebesar 52,5 , sedangkan sisanya 47,5 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. b Pengaruh secara parsial antara Penanaman Modal Dalam Negeri X 2 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Langkah-langkah pengujian : i. Ho :  2 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  2  0 ada pengaruh ii.  = 0,05 dengan df = 6 iii. t hitung = β Se β 2 2 = 0,157 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,447 v. pengujian Gambar 8. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial faktor Penanaman Modal Dalam Negeri X 2 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 0,157 2,447 -2,288 Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 0,157 t tabel sebesar 2,447 maka Ho diterima dan Ha di tolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Penanaman Modal Dalam Negeri X 2 tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Pendapatan Asli Daerah Y. hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Penanaman Modal Dalam Negeri X 2 sebesar 0,880 yang lebih besar dari 0.05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar 0,0040 yang artinya bahwa Penanaman Modal Dalam Negeri X 2 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Asli DaerahY sebesar 0,40 , sedangkan sisanya 99,60 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. c Pengaruh secara parsial antara Industri X 3 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Langkah-langkah pengujian : i. Ho :  3 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  3  0 ada pengaruh ii.  = 0,05 dengan df = 6 iii. t hitung = β Se β 3 3 = 0,878 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,447 v. pengujian Gambar 9. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Industri X 3 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y 2,447 0,878 - 2,447 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 0,878 t tabel sebesar 2,447 maka Ho diterima dan Ha ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Industri X 3 tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Pendapatan Asli Daerah Y. hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Industri X 3 sebesar 0,414 yang lebih besar dari 0.05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Industri sebesar 0,113 yang artinya Industri X 3 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Asli Daerah Y sebesar 11,3 , sedangkan sisanya 88,7 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. d Pengaruh secara parsial antara Pertanian X 4 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Langkah-langkah pengujian : vi. Ho :  4 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  4  0 ada pengaruh vii.  = 0,05 dengan df = 6 viii. t hitung = β Se β 4 4 = 0,366 ix. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,447 x. pengujian Gambar 10. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial PertanianX 4 terhadap Pendapatan Asli Daerah Y Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 0,366 - 2,447 2,447 Berdasarkan pehitungan diperoleh t- hitung sebesar 0,366 t tabel sebesar 2,447 maka Ho di terima dan Ha di tolak, pada level signifikan 5, sehingga secara parsial Faktor Pertanian X 4 tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Pendapatan Asli Daerah Y. hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Pertanian X 4 sebesar 0,727 yang lebih besar dari 0.05. Sumber : Lampiran 3 Nilai r 2 parsial untuk variabel Pertanian sebesar 0,021 yang artinya Pertanian X 4 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Pendapatan Asli Daerah Y sebesar 2,1 , sedangkan sisanya 97,9 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. Kemudian untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling dominan empat variabel bebas terhadap Pendapatan Asli Daerah di Pasuruan : Inflasi X 1 , Penanaman Modal Dalam Negeri X 2 , Nilai Industri X 3 ,dan Nilai Pertanian X 4 dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana dalam perhitungan ditunjukkan oleh variabel Inflasi dengan koefisien determinasi parsial r 2 sebesar 0,113 atau sebesar 52,5 .

4.3.3. Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik BLUE Best Linier Unbiased Estimator.