4.2.4. Perkembangan Sektor
Industri
Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Industri setiap tahunnya mengalami naik turun yang tidak tentu besarnya. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 4 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1998 sampai 2008, Perkembangan terbesar Industri pada tahun 2005 sebesar 27,72 hal
ini dikarenakan sudah berjalannya kebijakan pemerintah yakni PNPM dan UMKM dan terendah sebesar 7,97 terjadi pada tahun 2000, Industri
tertinggi pada tahun 2008 sebesar Rp. 3927558,13 juta dan Industri yang terendah yaitu pada tahun 1998 sebanyak Rp. 972541,34 juta.
Tabel.4. Perkembangan Industri Tahun 1998-2008 Tahun
Sektor Industri Juta Rp Perkembangan
1998 972.541,34 -
1999 1.085.742,87 11,63
2000 1.172.346,94
7,97 2001 1.351.165,84
15,25 2002 1.527.053,34
13,01 2003 1.691.820,17
10,78 2004 1.943.806,22
14,89 2005 2.482.733,79
27,72 2006 2.943.554,14
18,56 2007 3.412.360,56
15,92 2008 3.927.558,13
15,09 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
4.2.5. Perkembangan Sektor
Pertanian
Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Sektor Pertanian setiap tahunnya mengalami naik turun yang tidak tentu besarnya.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1998
sampai 2008, Perkembangan terbesar Sektor Pertanian pada tahun 2005 sebesar 29,86 dikarenakan banyak pembinaan terhadap para pelaku
UKM usaha mikro dan kecil dan PMPN yang berupa pendampingan dan pembinaan manajemen usaha dan terendah sebesar -28,67 terjadi
pada tahun 2000, Sektor Pertanian tertinggi pada tahun 2008 sebesar Rp. 2.957.829 juta dan Sektor Pertanian yang terendah yaitu pada tahun 2000
sebanyak Rp. 1.105.211 juta.
Tabel.5. Perkembangan Sektor Pertanian Tahun 1998-2008 Tahun
Sektor Pertanian Juta Rp Perkembangan
1998 1.403.037 1999 1.549.570
10,44 2000
1.105.211 - 28,67
2001 1.248.214 12,93
2002 1.399.244 12,09
2003 1.498.603
7,10 2004
1.606.358 7,19
2005 2.086.090 29,86
2006 2.412.492 15,64
2007 2.648.128
9,76 2008 2.957.829
11,69 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
4.3. Analisis Dan Pengujian Hipotesis