102
2.3 Evaluasi Pelatihan
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen yang mempunyai peran yang sangat penting, dengan evaluasi inilah akan dapat diketahui apakah
pelaksanaan program pelatihan telah sesuai dengan perencanaan sebelumnya atau tidak. Suharsimi Arikunto 1998: 3, mengatakan tujuan evaluasi adalah
mengukur ketercapaian program, yaitu mengukur sejauhmana sebuah kebijakan dapat terimplementasikan.
1. Penyelenggarapengelola Program pelatihan yang telah dilaksanakan oleh pengelola
penyelenggara akan dievaluasi pelaksanaannya, sebagai bahan dalam perencanaan program tahun berikutnya. Sebagaimana diketahui bahwa
masalah peningkatan sumber daya manusia bagi penganggurpencari kerja mutlak diperlukan dalam rangka mengatasi berkurangnya angka pengangur.
Untuk itu program yang dibutuhkan harus benar-benar berorientasi pada kebutuhan pasar kerjadunia kerja ataupun wirausaha.
Melihat data yang disajikan pada bab terdahulu menunjukkan bahwa pengelolapenyelenggara perlu lebih jeli dalam membuat program, agar ke
depan lulusan pelatihan di Balai Latihan Kerja Industri BLKI Semarang benar-benar mampu dalam bersaing mengisi lapangan kerja yang ada atau
berusaha mandiri. Untuk dapat mencetakmenghasilkan peserta yang mampu bersaing
dalam pasar kerja maupun berwirausaha, maka pihak BLKI perlu meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu dunia usahadunia industri
103
dudi. Kebutuhan akan tenaga kerja bagi dunia industridunia usaha sudah jelas sesuai dengan kebutuhan perusahan, oleh sebab itu kurikulum yang harus
dibuatpun sudah jelas yaitu sesuai dengan permintaankebutuhan dunia usaha dunia industri pula.
2. Instruktur Sebagaimana tujuan akhir dari pembejaranpelatihan adalah untuk
memperoleh hasil belajarpelatihan sesuai dengan tujuan dari program pelatihan. Untuk dapat mengetahui sejauhmana kemampuan pesertasiswa
dalam menyerap materi pelajaran dalam pelatihan yang telah disampaikan oleh instruktur dapat diketahui melalui evaluasi belajar.
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengumpulan data dan informasi, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat
keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan Hamalik, 1999: 159. Dalam pelaksanaan evaluasi dari hasil pantuan menunjukkan, bahwa
semua instruktur telah melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar sesuai dengan ketentuan yang ada.
Untuk dapat mengetahui perkembangan pesertasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran, maka instruktur harus lebih jeli dan pelaksanaan evaluasi
harus benar-benar dilaksanakan dengan baik. Dengan demikian maka akan dapat diketahui kemampuan dan perkembangan pesertasiswa dalam
104
mengikuti pelatihan. Melihat domain psikomotorik yang paling menonjol dalam program pelatihan maka evaluasi materi praktek perlu ditingkatkan.
Berdasarkan hasil di lapangan bahwa untuk pelaksanaan evaluasi masih dilakukan sepenuhnya oleh BLKI yaitu evaluasi proses belajar
mengajar PBM, sehingga hasil dari evaluasi tersebut masih bersifat intern kelembagaan. Sedangkan untuk uji kompetensi selama ini belum dilakukan
oleh BLKI, sehingga lulusan pelatihan apabila ingin memasuki lapangan kerja yang bersifat AKAN Antar Kerja Antar Negara misalnya ke Malaysia,
Korea, dan sebagainya, masih harus melakukan uji kompetensi sendiri. Untuk dapat memenuhi standar kompetensi agar lulusan dapat diakui secara
komprehensif, maka untuk ke depan perlu dipertimbangkan adanya uji kompetensi yang dilakukan oleh lembaga independen diantaranya Lembaga
Sertifikasi Nasional. Dengan demikian otomatis lulusan pelatihan BLKI Semarang secara nasionalinternasional akan diakui eksistensinya oleh
pengguna tenaga kerja.
105
3. Siswapeserta Pesertasiswa dalam progam pelatihan ini, perannya dalam evaluasi
cukup diberi kesempatan untuk melakukan evaluasi dalam pelaksanaan program pelatihan baik berkaitan dengan kesiapan penyelenggara maupun
kesiapan para instruktur dalam melaksanaan proses pembelajaranpelatihan. Sebagai pesertasiswa yang memiliki peran langsung setelah selesai
pelatihan dalam memasuki pasar kerja, sebagian besar menghendaki adanya perubahanperbaikan dalam pelaksanaan program pelatihan, terutama yang
berkaitan dengan perangkat dalam pelatihan baik perangkat lunak software maupun perangkat keras hardware. Perbaikanpenggantian peralatan praktek
yang selama ini belum sesuai dengan perkembangan akan membantu bagi pesertasiswa dalam memasuki pasar kerja, hal ini disebabkan teknologi yang
selama ini digunakan oleh userperusahaan sudah menggunakan teknologi baru, sehingga apabila tidak ada perbaikanpenggantian peralatan praktek yang
sesuai dengan program userperusahaan pesertasiswa akan sulit dalam bersaing dalam memasuki pasar kerja yang ada.
2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pelatihan