Pelaksanaan Pelatihan Pelaksanaan Manajemen Pelatihan

97 Untuk kesempurnaan perencanaan program pelatihan tersebut, pihak kelembagaan BLKI hendaknya benar-benar memberikan dorongan kepada para instruktur untuk lebih aktif dalam memberikan masukan untuk kesempurnaan pembuatan rencana program pelatihan. 3. Siswapeserta pelatihan Pesertasiswa merupakan salah satu unsur dalam pelatihan merupakan bagian yang terpenting dalam proses pembelajaran. Dalam hal perencanaan program keterlibatan siswa sangat kurang, karena siswa pelatihan sebagian besar memamg berasal dari pencari kerja yang kurang memahami terhadap keberadaan pelatihan. Untuk kesempurnaan perencanaan pihak lembaga memang sudah berusaha untuk menjaring terhadap masukan dari peserta, namun pihak peserta sendiri kurang begitu sportif dalam memberikan masukan untuk kesempurnaan rencana program. Masukan siswapeserta oleh penyelenggara akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyurunan rencana program untuk kegiatan berikutnya.

2.2 Pelaksanaan Pelatihan

Pelaksanaan merupakan operasionalisasi dari apa yang direncanakan sebelumnya. Dari hasil data di lapangan yang penulis ketengahkan dalam bab sebelumnya menunjukkan bahwa pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh BLKI Semarang berjalan dengan baik. Untuk dapat mengetahui kondisi pelaksanaan pelatihan lebih jauh akan dia ketengahkan sebagai berikut: 98 1. Penyelenggara Sebagai penyelenggara program pelatihan pihak institusi BLKI memberikan fasilitas yang berkaitan dengan pelaksanaan pelatihan. Penyediaan fasilitas kegiatan untuk proses pembelajaran telah disediakan sesuai dengan kemampuandana yang ada. Adanya ruang teori yang tidak jauh dengan ruang praktek akan dapat membantu dalam proses pembelajaran dalam pelatihan. Dari hasil pengamatan dan pantauan menunjukkan bahwa kondisi tempat belajar nampak masih ada yang belum sesuai dengan perkembangan yang ada. Terutama berkaitan dengan adanya peralatan pelatihan yang masih lama, kondisi yang demikian apabila tidak segera dibenahi sesuai dengan perkembangan yang ada, maka akan dapat mempengaruhi hasil yang diharapkan yaitu pesertalulusan yang dapat mengisi dan bersaing dalam memenuhi pasar kerja atau berwirausahausaha mandiri usman. Pelaksanaan program pelatihan yang dilakukan oleh penyelenggara hanya hal-hal yang bersifat umum dan bukan permasalahan yang sangat teknis. Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa masih banyak fasilitas pelatihan terutama untuk fasilitas praktek masih ada yang belum mengikuti perkembangan, sebagai contoh misalnya untuk praktek jurusan elektronika, pesawat televisi yang tersedia adalah pesawat TV yang masih model lama walaupun berwarna. Hal ini akan dapat menghambatmempengaruhi bagi pesertasiswa apabila telah selesai dari pelatihan mereka harus menghadapi 99 permasalahan elektronika yang tidak sesuai dengan ilmu yang didalami selama mengikuti pelatihan. Kondisi yang demikian ini apabila tidak segera direspon oleh penyelenggara akan mempengaruhi terhadap lulusan pelatihan dalam mengikuti persaingan untuk merebut kesempatanpeluang kerja dalam pasar kerja yang ada. 2. Instruktur Peran Instruktur dalam pelatihan erat kaitannya dengan proses pembelajaran PBM karena instrukturlah sebagai peran yang dominan dalam pelaksanaan pelatihan. Keberhasilan dalam pelatihan akan ditentukan bagaimana instruktur dalam mengemas dan mengantarkan siswapeserta pelatihan dalam mengikuti kegiatan pelatihan proses belajar mengajar. Dalam kaitannya dengan proses pendidikan menurut Sukmadinata 1977: 129 ada empat hal pokok penting dalam proses pendidikan. Pertama, peran struktur, bahan, dan bagaimana hal tersebut menjadi pusat kegiatan belajar. Kedua, proses belajar menekankan pada berpikir intuitif yang merupakan teknik intelektual untuk mencapai formulasi tentative tanpa mengadakan analisis langkah demi langkah. Ketiga, masalah kesiapan dalam belajar. Keempat, dorongan untuk belajar serta bagaimana membangkitkan motif tersebut. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran pelatihan, pesertasiswa di Balai Latihan Kerja Industri BLKI Semarang dibimbing oleh Instruktur yang memiliki kompetensi sesuai dengan jurusanprogam pelatihan yang ada. 100 Apabila mengacu pada pendapat Sukmadinata tersebut, maka ada beberapa hal mengenai pelaksanaan proses pembelajaranpelatihan di BLKI Semarang, diantaranya adalah: a. Proses pembelajaranpelatihan yang ada di Balai Latihan Kerja Industri BLKI Semarang , perlu adanya bahanmateri bagi pesertasiswa baik berupa buku pegangan maupun pedoman praktek yang mencukupi. Hal ini sangat penting mengingat pelatihan menitikberatkan pada aspek skillpsikomotorik, sehingga materi praktek akan menentukan kesiapan peserta dalam menghadapi pasar kerja mendatang. b. Proses pembelajaranpelatihan yang ada perlu menggunakan metode yang sesuai dengan materipokok bahasan, sehingga tidak akan membosankan pada pesertasiswa. Hal ini dimaksudkan agar transfer of knowledge dan skill benar-benar dapat diterima oleh peserta secara utuh, sehingga apabila memasuki pasar kerja yang akan selalu siap dan mampu bersaing untuk merebut pasar kerja yang ada. c. Kesiapan dari instruktur maupun pesertasiswa pelatihan akan sangat menentukan dalam mencapai hasil yang diharapkan. Balai Latihan Kerja Industri BLKI Semarang dalam pelaksanaan proses pembelajaran pelatihan telah menyiapkan baik software maupun hardware yang dibutuhkan dalam pelatihan. Sesuai dengan pengamatan di lapangan bahwa sarana pelatihan yang ada nampak cukup baik, namun masih belum sesuai dengan perkembangan yang ada masih menggunakan tipe lama, misalnya untuk praktek elektonika TV belum memakaimenggunakan TV yang model baru. 101 d. Untuk memacu terhadap siswapeserta diperlukan dorongan dari penyelenggara maupun instruktur, agar proses pembelajaran tidak selalu terpusat pada instruktur teacher centered namun peran keduanya harus seimbang. Hal ini mengingat pada pelatihan lebih menonjolkan pada aspek skill bila dibandingkan dengan knowledge maupun attitude. Pemberian motivasi terhadap siswapeserta di BLKI Semarang, sesuai dengan keterangan Kasie Penyelenggara Pelatihan selaku Koordinator Instruktur dan berdasarkan hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa untuk kelancaran proses pembelajaran baik penyelenggara maupun instruktur selalu memberikan dorongan pada siswapeserta, sehingga harapan dari penyelenggara agar pelatihan selalu tepat target, tepat sasaran, dan tepat waktu akan tercapai. 3. Pesertasiswa Dalam pelaksanaan pelatihan siswapeserta telah melakukan kegiatan sesuai dengan pedoman yang dibuat oleh penyelenggara diantaranya keaktifan dalam proses pembelajaran, motivasi dalam belajar, dan peran serta dalam proses pembelajaran. Melihat kondisi dan latar belakang siswapeserta tersebut yang pada intinya ingin mendapatkan pekerjaan setelah selesai mengikuti pelatihan, peran sertakeaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran sangat tinggi, karena para siswapeserta menyadari ke depan persaingan mereka sangat berat dalam memasuki pasar kerja, apalagi dengan adanya pasar bebasglobal yang menuntut keahliankompetensi tertentu yang harus dimiliki. 102

2.3 Evaluasi Pelatihan