94
digabungkan dengan pembelajaran yang ada di dalam negeri khususnya model pembelajaran yang ada di BLKI.
2. Pelaksanaan Manajemen Pelatihan
Dalam bagian ini peneliti akan menyampaikan dalam pembahasan sesuai dengan pengamatan selama melakukan penelitian.
Balai Latihan Kerja Industri BLKI Semarang yang sesuai dengan tugas dan fungsinya telah melaksanakan kegiatanprogram pelatihan baik dengan dana
anggaran lewat APBD Propinsi, APBN, maupun kerjasama dengan pihak ketiga. Program tersebut sangatlah bagus dalam rangka untuk mengurangi angka
pengangguran di Jawa Tengah dengan mencetak tenaga kerjaangkatan kerja terampil agar mampu bersaing dalam mengisi lowongan kerja maupun untuk
wirausaha mandiri. Keterbatasan danaanggaran pelatihan bagi pencari kerja merupakan permasalahan yang sangat serius, sehingga sangatlah tepat apabila
pihak BLKI Semarang membuat program pelatihan dengan pihak ketiga.
2.1 Perencanaan Pelatihan
Perencanaan merupakan suatu tindakan action untuk menetapkan terlebih dahulu terhadap apa yang akan dilakukandilaksanakandikerjakan,
bagaimana cara mengerjakannya, dan siapa yang akan mengerjakan, serta kapan untuk mengerjakannya.
Berdasarkan hasil pengamatanpenelitian tersebut di atas, nampaknya model perencanaan yang dilakukan oleh Balai Latihan Kerja Industri BLKI
Semarang sangatlah bagus karena selalu mengikutsertakan komponen yang ada,
95
utamanya pelakupelaksana pelatihan instruktur. Keikutsertaan instruktur tersebut diharapkan akan dapat melengkapi untuk kesempurnaan perencanaan ke
depan, karena instrukturlah yang mengetahui dan sekaligus yang akan melaksanakan progam pelatihan tersebut.
Dari alur perencanaan yang dilakukan di Balai Latihan Kerja Industri BLKI Semarang menunjukkan bahwa proses perencanaan dilakukan dengan
memperhatikan permasalahan dan kebutuhan riil yang ada, sehingga dalam pelaksanaan nantinya diharapkan tidak akan mengalami kesulitan karena sesuai
dengan kebutuhan yang ada. 1. Penyelenggara
Sebagai penyelenggara program pelatihan Balai Latihan Kerja Industri BLKI cq Seksi Pengembangan dan Pemberdayaan mempunyai peran yang
sangat penting dalam perencanaan program pelatihan di setiap tahunnya. Sebagaimana diutarakan dalam sub bagian sebelumnya bahwa perencanaan
yang dilakukan oleh penyelenggara merupakan perencanaan yang bersifat makro berkaitan dengan kelembagaan termasuk didalamnya program
pelatihan. Oleh sebab itu perencanaannya mencakup berbagai macam aspek yang berkaitan dengan penyelenggaraan program pelatihan di Balai Latihan
Kerja Industri BLKI Semarang. Berbagai masukan rencana program pelatihan dari para instruktur yang
ada di BLKI Semarang dibuat acuan oleh penyelenggara untuk membuat rencana program kegiatan.
Sebagai penyelenggara program pelatihan di dalam perencanaan seharusnya Balai Latihan Kerja Industri BLKI Semarang benar-benar
96
menyerap terhadap usulan program yang disampaikan oleh instruktur pelatihan. Dari hasil wawancarapengamatan yang penulis lakukan bahwa
pada dasarnya dalam pembuatan rencana program pelatihan tidak semua programrencana instruktur dapat terakomodasi dalam rencana program yang
bersifat menyeluruh. Pengalamankasus yang terjadi dan dialami oleh para instruktur
merupakan masukan yang penting dan berharga dalam perencanaan program di tahun berikutnya. Untuk dapat mewujudkan adanya perencanaan yang
akurat diperlukan adanya peramalan forecasting sebelum diwujudkan dalam bentuk rencana, dengan demikian diharapkan perencanaan ke depan
akan betul-betul merupakan rencana yang realistik dan dapat mewakili semua pihak yang terlibat dalam program pelatihan.
2. Instruktur Peran instruktur yang ada di Balai Latihan Kerja Industri BLKI
Semarang dalam pelatihan kerja ini sangat dominan, disamping itu dalam proses pembelajaran instrukturlah yang sangat memahami kondisi dalam
pelatihan tersebut. Untuk dapat mewujudkan adanya pelatihan yang baik dan dapat memenuhi kemauan pasar kerja maka diperlukan adanya perencanaan
program pelatihan yang baik dan terprogram serta sesuai dengan permintaan pasar kerja.
Sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran, maka instruktur mempunyai peran yang strategis dalam pembuatan rencana program pelatihan
tersebut.
97
Untuk kesempurnaan perencanaan program pelatihan tersebut, pihak kelembagaan BLKI hendaknya benar-benar memberikan dorongan kepada
para instruktur untuk lebih aktif dalam memberikan masukan untuk kesempurnaan pembuatan rencana program pelatihan.
3. Siswapeserta pelatihan
Pesertasiswa merupakan salah satu unsur dalam pelatihan merupakan bagian yang terpenting dalam proses pembelajaran. Dalam hal perencanaan
program keterlibatan siswa sangat kurang, karena siswa pelatihan sebagian besar memamg berasal dari pencari kerja yang kurang memahami terhadap
keberadaan pelatihan. Untuk kesempurnaan perencanaan pihak lembaga memang sudah berusaha untuk menjaring terhadap masukan dari peserta,
namun pihak peserta sendiri kurang begitu sportif dalam memberikan masukan untuk kesempurnaan rencana program. Masukan siswapeserta oleh
penyelenggara akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyurunan rencana program untuk kegiatan berikutnya.
2.2 Pelaksanaan Pelatihan