Pengawasan Pelatihan Latar Belakang Masalah

15 Pendidikan luar sekolah bukan hanya di tangan organisasi struktural yang dibangun oleh pemerintah, tetapi jauh lebih banyak yang dikelola oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan ataupun perorangan.

3. Pelaksanaan Pelatihan

Keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan banyak ditentukan oleh komitmen dan keterampilan para pelaksana di samping efisien dan efektivitas penggunaan aspek yang bersifat administratif. Komitmen dapat diartikan sebagai kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan dan prosedur kerja yang sudah ditentukan oleh budaya kerja yang dianut oleh organisasi Sihombing, 2000: 66. Pelaksanaan sebagai salah satu fungsi manajemen bukan hanya mengelola pelaksanaan program, namun mencakup bagian yang luas meliputi manusia, uang, material dan waktu. Pelaksanaan program merupakan hal yang penting dalam fungsi manajemen, oleh sebab itu diperlukan adanya pelaksana-pelaksana yang profesional dan handal, sehingga akan selalu berpedoman pada perencanaan yang ditentukan sebelumnya. Para pelaksana yang kurang memahami perencanaan planning akan menghambat jalannya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

4. Pengawasan Pelatihan

Menurut Murdick dalam Fattah, 1996: 101, pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimanapun rumit dan 16 luasnya suatu organisasi. Proses dasarnya terdiri dari tiga tahap, yaitu: a menetapkan standar pelaksanaan; b pengukuran pelaksanaan pekerjaan dibandingkan dengan standar; dan c menentukan kesenjangan devisa antara pelaksanaan dengan standar dan rencana. Manajemen modern menuntut adanya perencanaan yang benar, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat, dalam arti perencanaan yang didukung oleh data yang akurat dan terbaru. Pelaksanaan yang ketat mengandung arti bahwa rencana dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan. Pengawasan yang ketat dimaksudkan bahwa tujuan harus dicapai secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana yang telah disusun. Penyimpangan harus dapat dilacak sedini mungkin untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Peranan organisasi kemasyarakatan yang dekat dengan masyarakat akan sangat membantu pemberdayaan pengawasan masyarakat apabila suatu program diharapkan akan mencapai tujuan yang direncanakan. Pengawasan oleh penerima program sangat diperlukan, karena itu perlu dirancang keberanian untuk mengadakan pengawasan seperti itu. Dari uraian tersebut di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa manajemen jalur pendidikan luar sekolah adalah manajemen yang memiliki ciri: a perencanaan partisipatif; b pengorganisasian yang dinamis; c pelaksanaan yang didasarkan pada komitmen; dan d pengawasan yang konsisten. 17 Pelatihan Kerja 1. Pengertian Pelatihan Kerja Pelatihan kerja adalah suatu upaya dalam rangka pengembangan sum ber daya manusia, oleh karena itu pelatihan kerja merupakan bagian dari suatu proses pendidikan yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan tertentu pada seseorang atau kelompok orang. Ada berbagai macam pengertian pelatihan kerja dan batasannya dari para ahli dengan sudut pandang yang berbeda. Oemar Hamalik 2000: 10, menyatakan bahwa pela tihan adalah suatu proses yang meliputi serangkaian tindakan upaya yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga professional kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi. B. Siswanto Sastrohadiwiryo 2002: 1999, menyatakan pela tihan merupakan proses membantu para tenaga kerja untuk memperoleh efek tivitas dalam pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan kebiasaan tentang pikiran, tindakan, kecakapan, penge tahuan, dan sikap yang layak. Andrew F. Sikola dalam Malayu S.P 2000: 69, menya takan latihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek dengan meng gunakan prosedur yang sistematis dan terorganisasi, sehingga karyawan opera sional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu. 18 Selanjutnya Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 1991 Pasal 1 ayat 1 menyatakan pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberikan, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan keterampilan produk tivitas, disiplin, sikap kerja dan etos kerja pada tingkat keterampilan tertentu berdasarkan persyaratan jabatan tertentu yang pelaksanaannya lebih mengu tamakan praktek daripada teori. Dari beberapa pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pelatihan kerja merupakan bagian integral dari sistem pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka untuk mempersiapkan tenaga kerja yang terampil, profesional untuk memenuhi kebutuhan dalam mengisi pasar kerja atau untuk usaha mandiri dalam rangka mengurangi jumlah penganggur yang ada.

2. Komponen-komponen dalam Pelatihan