Pengorganisasian Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan

14

2. Pengorganisasian Pelatihan

Menurut Chester I. Barnard dalam Fattah, 1996: 17, organisasi mengandung tiga elemen, yaitu: a kemampuan untuk bekerja sama; b tujuan yang ingin dicapai; dan c komunikasi. Selanjutnya dikatakan bahwa pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi. Pengorganisasian pelaksanaan program pendidikan luar sekolah pelatihan kerja dirancang dinamis dalam arti fleksibel dan berorientasi ke masa depan, dengan memperhatikan hasil analisis kekuatan, kelemahan, hambatan, dan tantangan tentang organisasi yang ada. Di sini perlu adanya usaha penggalian potensi di setiap wilayah kerja pendidikan luar sekolah dan perlu diberikan kemampuan kepada para pengelola pendidikan luar sekolah tentang pengembangan organisasi dan seni berorganisasi serta kemampuan untuk menggali potensi lingkungan sehingga organisasi perencanaan pelaksanaan dapat dikembangkan secara dinamis. Pengorganisasian pendidikan luar sekolah yang efektif dan efisien mungkin harus melibatkan segala potensi yang ada baik organisasi non-pemerintah maupun organisasi pemerintah sehingga menjadi satu sinergi untuk mendukung pendidikan luar sekolah. Pengorganisasian mengandung makna pengaturan atau penataan organisasi pendidikan luar sekolah mulai dari organisasi perencana sampai pada pelaksana, sehingga mampu membangkitkan partisipasi masyarakat. 15 Pendidikan luar sekolah bukan hanya di tangan organisasi struktural yang dibangun oleh pemerintah, tetapi jauh lebih banyak yang dikelola oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan ataupun perorangan.

3. Pelaksanaan Pelatihan

Keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan banyak ditentukan oleh komitmen dan keterampilan para pelaksana di samping efisien dan efektivitas penggunaan aspek yang bersifat administratif. Komitmen dapat diartikan sebagai kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan dan prosedur kerja yang sudah ditentukan oleh budaya kerja yang dianut oleh organisasi Sihombing, 2000: 66. Pelaksanaan sebagai salah satu fungsi manajemen bukan hanya mengelola pelaksanaan program, namun mencakup bagian yang luas meliputi manusia, uang, material dan waktu. Pelaksanaan program merupakan hal yang penting dalam fungsi manajemen, oleh sebab itu diperlukan adanya pelaksana-pelaksana yang profesional dan handal, sehingga akan selalu berpedoman pada perencanaan yang ditentukan sebelumnya. Para pelaksana yang kurang memahami perencanaan planning akan menghambat jalannya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

4. Pengawasan Pelatihan