Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pelatihan

105 3. Siswapeserta Pesertasiswa dalam progam pelatihan ini, perannya dalam evaluasi cukup diberi kesempatan untuk melakukan evaluasi dalam pelaksanaan program pelatihan baik berkaitan dengan kesiapan penyelenggara maupun kesiapan para instruktur dalam melaksanaan proses pembelajaranpelatihan. Sebagai pesertasiswa yang memiliki peran langsung setelah selesai pelatihan dalam memasuki pasar kerja, sebagian besar menghendaki adanya perubahanperbaikan dalam pelaksanaan program pelatihan, terutama yang berkaitan dengan perangkat dalam pelatihan baik perangkat lunak software maupun perangkat keras hardware. Perbaikanpenggantian peralatan praktek yang selama ini belum sesuai dengan perkembangan akan membantu bagi pesertasiswa dalam memasuki pasar kerja, hal ini disebabkan teknologi yang selama ini digunakan oleh userperusahaan sudah menggunakan teknologi baru, sehingga apabila tidak ada perbaikanpenggantian peralatan praktek yang sesuai dengan program userperusahaan pesertasiswa akan sulit dalam bersaing dalam memasuki pasar kerja yang ada.

2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pelatihan

Dengan mengkaji data hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumya, maka dapat diidentifikasi adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terhadap keberhasilan pelaksanaan pelatihan di Balai Latihan Kerja Industri BLKI Semarang. Adapun faktor-faktor pendukung tersebut antara lain: 1 fasilitas; 2 instruktur; 3 siswapeserta; dan 4 bahan belajar. 106 1. Fasilitas Fasilitas merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung terhadap penyelenggaraan pelatihan. Dengan fasilitas tersebut maka pelaksanaan pelatihan akan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Balai Latihan Kerja Industri BLKI Semarang dalam pelaksanaan penyelenggaraan pelatihan telah didukung dengan fasilitas yang mencukupi, diantaranya ruang belajar, ruangan praktek, peralatan praktek, bahan praktek, bahanmateri belajar, dan sebagainya. Dalam pembelajaran pelatihan ketersediaan fasilitas tersebut sangat diperlukan mengingat siswapeserta sangat memerlukan sarana belajar tersebut agar pelaksanaan pelatihan dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dari hasil pengamatan menunjukkan fasilitas peralatan praktek yang dimiliki oleh Balai Latihan Kerja Industri BLKI Semarang masih ada yang belum mengikutisesuai dengan perkembangan, sehingga hal ini akan menghambat bagi pesertasiswa dalam melakukan praktek. 2. Instruktur Kemampuan dan ketrampilan instruktur sangat diperlukan dalam mengelola pembelajaran diantaranya penguasaan materi, metode mengajar, pemanfaatan media dan alat peraga. Instruktur pelatihan harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi, kemampuan dalam menciptakan suasana yang kondusif, interaktif, dan komunikatif selama proses pembelajaran. 107 Dari jumlah instruktur 56 orang tersebut sebagian besar berpendidikan formal sarjana S1 dan bahkan ada yang berpendidikan pascasarjana S2. Dengan demikian mereka memiliki kualifikasi yang sesuai dengan bidangnya. Adanya diklat baik di dalam maupun di luar negeri akan menambah wawasan para instruktur, sehingga mereka akan mampu untuk menguasai materi yang akan diajarkan. Disamping itu keberadaan instruktur bukan hanya menyampaikan materi dalam proses pembelajaran, namun mereka juga berperan dalam memberikan bimbingan dan motivasi pada siswapeserta, sehingga hal ini akan dapat membangkitkan semangat belajar bagi siswapeserta pelatihan. 3. Siswapeserta Dalam proses pembelajaran siswapeserta merupakan pelaku utama, sedangkan instruktur berperan sebagai pembimbing dalam mempelajari materi bahan perlatihan Berdasarkan hasil penelitian bahwa motivasi siswapeserta cukup baik hal ini terbukti dengan adanya presensi siswapeserta selama mengikuti pelatihan. Disamping itu siswapeserta menyadari bahwa ketertinggalan akan membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi siswapeserta sendiri, karena ke depan persaingan dalam memasuki pasar kerja akan semakin ketat. 4. Bahan belajar Bahan belajar merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pelatihan. Sebagaimana diutarakan pada bab sebelumnya bahwa bahan ajar merupakan salah satu hal yang akan membantu pada siswapeserta selama 108 mengikuti pelatihan. Dengan adanya bahan ajar yang telah disiapkan oleh penyelenggara program tersebut akan dapat membantu juga bagi para instuktur dalam menyampaikan materi selama proses belajar mengajar berlangsung. Dari bahasan tersebut di atas, maka peneliti menganalisis faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pelatihan di Balai Latihan Kerja Industri BLKI Semarang sebagai berikut: a. Faktor pendukung pelatihan - Letaktempat Balai Latihan Kerja Industri BLKI Semarang yang cukup strategis, sehingga mudah dijangkau oleh pesertasiswa baik dari dalam maupun luar kota Semarang. - Lingkungan yang sejuk dan jauh dari kebisingan, sehingga hal ini tidak menganggu dalam proses pembelajaran. - Tersedianya fasilitas pelatihan yang cukup dalam mendukung pelaksanaan program. - Terpenuhinya sarana belajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di BLKI. - Memiliki instruktur yang kompeten sesuai dengan bidang kejuruannya.

b. Faktor penghambat pelatihan