12
1. Perencanaan Pelatihan
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya agar
hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. C.E Beeby dalam Enoch,1995: 2, mengatakan perencanaan pendidikan adalah suatu usaha
melihat ke masa depan dalam hal menentukan kebijaksanaan, prioritas, dan biaya pendidikan dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada
dalam bidang ekonomi, sosial dan politik untuk pengembangan potensi sistem pendidikan nasional, memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang
dilayani oleh sistem tersebut. Selanjutnya Roger A. Kauffman dalam Fattah, 1996: 49, mengatakan bahwa perencanaan adalah proses penentuan tujuan
atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang seefisien dan seefektif mungkin.
Perencanaan membutuhkan data dan informasi yang akurat agar keputusan yang diambil tidak lepas kaitannya dengan masalah yang dihadapi pada masa
yang akan datang. Perencanaan yang baik hendaknya memperhatikan sifat-sifat kondisi yang akan datang, dimana keputusan dan tindakan efektif
dilaksanakan. Dengan demikian, yang dimaksud dengan perencanaan pendidikan adalah keputusan yang diambil untuk melakukan tindakan selama
kurun waktu tertentu sesuai jangka waktu perencanaan agar penyelenggaraan sistem pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien serta menghasilkan lulusan
yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan Fattah, 1996: 50.
13
Melihat hal tersebut di atas, maka perencanaan seharusnya dipandang sebagai suatu alat yang dapat membantu para pengelola penyelenggara pendidikanpelatihan
untuk dapat lebih berdayaguna dalam melaksanakan tugas dan fungsi pendidikanpelatihan tersebut. Perencanaan dapat menolong terhadap
pencapaian suatu target yang telah ditentukan sebelumnya atau suatu sasaran yang lebih ekonomis, tepat waktu, dan dapat memberi peluang untuk lebih
mudah dikontrol dan dimonitor dalam pelaksanaannya. Berkaitan dengan perencanaan tersebut Yusuf Enoch 1995: 85, menyatakan ada 3
tiga pendekatan dalam perencanaan pendidikan yaitu pendekatan permintaan masyarakat social demand approach, pendekatan ketenagakerjaan
manpower approach, pendekatan nilai imbalan rate of return approach. Dalam pendekatan ketenagakerjaan ini Yusuf Enoch 1995: 90,
menyatakan di dalam pendekatan ketenagakerjaan ini kegiatan pendidikan diarahkan kepada usaha untuk memenuhi kebutuhan nasional akan tenaga
kerja. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan adanya perencanaan dalam pendidikanpelatihan yang mengarah pada penciptaan
tenaga kerja yang skill dan profesional dalam bidang tertentu sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang ada atau diarahkan untuk usaha mandiri.
Perencanaan pada pelatihan berarti menentukan tujuan yang harus dicapai, menentukan sarana dan prasarana yang diperlukan, menentukan tenaga
dan biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah dibuat oleh penyelenggara pendidikan tersebut.
14
2. Pengorganisasian Pelatihan