95
2. Hambatan dalam Pelaksanaan Pengajaran Remedial
Pelaksanaan pengajaran remedial mata pelajaran Mekanika di SMK N 1 Seyegan didapati menemui banyak hambatan. Hambatan-hambatan yang ada
dalam pelaksanaan pengajaran remedial di SMK N 1 Seyegan dapat menganggu pelaksanaan pengajaran remedial sehingga dalam mencapai tujuannya kurang
efektif. Apabila ditinjau dari sudut pandang hambatan itu berasal maka hambatan
tersebut dapat berasal dari sudut pandang guru dan sudut pandang siswa. Hambatan – hambatan tersebut timbul dikarenkan adanya faktor-faktor yang
menyebabkan timbulnya hambatan tersebut. Berikut adalah hambatan yang dihadapi beserta faktor yang menimbulkan
hambatan tersebut dalam pelaksanaan pengajaran remedial di SMK N 1 Seyegan ditinjau dari segi guru:
1. Tidak ada alokasi waktu untuk kegiatan pengajaran remedial dikarenakan tidak ada alokasi waktu dari sekolah.
2. Beban kerja guru yang banyak sehingga hanya belum dapat melakukan pengajaran remedial sebagaimanamestinya dikarenakan guru memiliki
tugas lain selain mengajar. 3. Banyaknya siswa yang mengalami kesulitan belajar dikarenakan siswa
sulit beradaptasi dengan uji coba kurikulum baru. 4. Guru tidak memiliki petunjuk teknis pengajaran remedial dikarenakan
dari MGMP tidak mengeluarkan petunjuk teknis pengajaran remedial untuk mata pelajaran Mekanika.
96
Hambatan-hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan pengajaran remedial jika tidak mendapatkan solusi yang tepat maka akan mengganggu
jalannya pengajaran remedial. Tidak adanya alokasi waktu untuk melaksanakan pengajaran remedial
menyebabkan guru tidak bisa menentukan waktu dan jumlah pertemuan untuk pelaksanaan pengajaran remedial. Beban kerja tambahan untuk guru berakibat
guru tidak dapat berkonsentrasi penuh baik terhadap pembelajaran maupun pengajaran remedial mata pelajaran Mekanika. Banyaknya siswa yang mengalami
kesulitan belajar menyulitkan guru untuk melakukan diagnosis kesulitan belajar. Guru juga tidak memiliki petunjuk teknis dikarenakan MGMP PDTM belum
mengeluarkan petunjuk teknis pengajaran remedial sehingga guru tidak memliki panduan yang jelas tentang penyelenggaraan pengajaran remedial.
Berikut adalah hambatan yang dihadapi beserta faktor yang menimbulkan hambatan tersebut dalam pelaksanaan pengajaran remedial di SMK N 1 Seyegan
ditinjau dari segi siswa: 1. Siswa enggan bertanya saat proses tanya jawab pada pelaksanaan
pengajaran remedial dikarenakan siswa belum tahu dengan jelas materi apa yang akan ditanyakan kepada guru.
2. Siswa menyatakan keberatan jika pelaksanaan pengajaran remedial dilakukan sepulang sekolah karena siswa merasa lelah jika sepulang
sekolah. Keengganan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas bagi
siswa menyebabkan pelaksanaan pengajaran remedial tidak dapat berjalan dengan
97
lancar. Pengajaran remedial yang dilaksanakan dengan metode tanya jawab menjadi tidak lancar dikarenakan siswa enggan bertanya sehingga guru tidak
mengetahui materi apa yang bagi siswa belum jelas. Siswa merasa keberatan jika pelaksanaan pengajaran remedial dilaksanakan sepulang sekolah dikarenakan
siswa merasa lelah sepulang sekolah. Hal tersebut harus dipertimbangkan oleh guru ketika ingin melaksanakan pengajaran remedial sepulang sekolah.
Berdasarkan uraian tentang hambatan pelaksanaan pengajaran remedial yang sudah disampaikan maka perlu adanya solusi sehingga pengajaran remedial
tetap dapat dilaksanakan.
3. Solusi untuk Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan Pengajaran