37
Pendekatan konflik kognitif dapat mengurangi miskonsepsi siswa pada konsep usaha dan energi dengan tingkat pemahaman rata-rata sebesar kelas
XI IPA1 73 dan kelas XI IPA 2 75,75. 4. Penelitian Tesis berjudul “Pembelajaran Remedial Menggunakan Modul dan
Portofolio Untuk Keberhasilan Pembelajaran Fisika Dengan Memperhatikan Motivasi Belajar Siswa” yang dilakukan oleh Hari Subagya tahun 2004.
Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode eksperimen. Kesimpulan penelitian tersebut adalah 1 tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari metode pembelajaran remedial terhadap prestasi belajar fisika nilai uji F=0,42 dengan nilai P=0,519 a = 0,05 2 terdapat pengaruh yang
signifikan dari faktor motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar fisika nilai uji F=6,07 dengan nilai P=0,004 1.
C. Kerangka Berpikir
Dalam kegiatan belajar-mengajar pada umumnya, guru masih banyak yang menggunakan pendekatan yang terkadang tidak memperhatikan potensi atau
kesulitan yang dimiliki masing-masing siswa yang tentunya berbeda antar siswa sehingga tidak jarang baik siswa yang berpotensi maupun yang mengalami
kesulitan kurang mendapat pelayanan yang efektif. Apabila siswa mendapatkan kesempatan belajar yang sesuai dengan kemampuannya maka siswa
dimungkinkan untuk dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan sehingga hasil belajarnya dapat baik.
Tujuan dari penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar tentu salah satunya adalah tercapainya tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Kenyataan dilapangan
38
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih belum bisa berjalan dengan lancar hal ini disebabkan banyak faktor. Hal tersebut berakibat pada belum tercapaianya
tutjuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Untuk mengatasi hal tersebut maka program pengajaran remedial dapat dijadikan solusi. Agar program pengajaran
remedial dapat benar-benar menjadi solusi maka pengajaran remedial harus dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kesulitan
belajar siswa. Program pengajaran remedial merupakan program yang bertujuan untuk
mengatasi kesulitan belajar siswa shingga dapat mencapai hasil belajar yang telah ditetapkan. Namun, pada pelaksanaanya program remedial masih belum efektif
dilaksanakan. Salah satunya sebabnya adalah tidak diketahuinya jenis kesulitan belajar siswa secara tepat sehingga inti permasalahan yaitu kesulitan belajar siswa
belum teratasi secara optimal. Kesulitan belajar tersebut dapat berupa rendahnya motivasi, metode belajar siswa yang kurang baik, ataupun proses pembelajaran
yang dilakukan tidak optimal. Maka dari itu proses pelaksanaan program pengajaran remedial harus dilakukan secara baik sehingga dapat berfungsi secara
efektif.
D. Pertanyaan penelitian