Muzakir Manaf Ketua Umum DPA Partai Aceh

Gadeng,Tgk H Marhaban Adnan Waled Bakongan, Tgk H Syarifuddin Al- Singkili, Tgk H Khairuddin dan Tgk HM Yunus Thaibi. 288 Selain itu, pandangan masyarakat tentang dr. Zaini Abdullah adalah seorang tokoh yang berpengalaman dalam bidang pemerintahan, berjiwa bersih, mempunyai integritas, dan memiliki kepedulian yang tinggi kepada rakyat Aceh. dan juga dr. Zaini Abdullah sudah teruji dan terbukti dalam menjalankan roda pemerintahan di Aceh yang transparan. 289

4. Muzakir Manaf Ketua Umum DPA Partai Aceh

Muzakir Manaf dengan panggilannya Mualem. Sebutan Mualem pada masa perang Aceh, Mualem disematkan kepada seseorang yang memiliki pengetahuan tinggi tentang ilmu kemiliteran, yang memiliki kemampuan untuk melatih pasukannya. Dimasa damai sekarang, orang Aceh juga menyebut Muzakir Manaf sebagai Mualem. Tentu saja, nuansanya tidak lagi dikaitkan dengan soal milter, tapi sebagai sapaan komandan, tidak hanya bagi mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka GAM tapi juga seluruh masyarakat Aceh lainnya. Muzakir Manaf sendiri juga pernah menjabat sebagai panglima Gerakan Aceh Merdeka GAM menggantikan Abdullah Syafii yang wafat pada tanggal 22 Januari 2002. 290 Berikut ini peneliti akan menguraikan secara komprehensif tentang Muzakir Manaf sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh DPA Partai Aceh, yaitu:

a. Peran Muzakir Manaf Dalam Partai Aceh PA

Muzakir Manaf adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA. Dalam Undang-Undang Partai Aceh Nomor: 008DPAPAIV2008 Kedudukan Ketua Umum, pada tahap awal Pembentukan Partai ditunjuk dan dipilih oleh Tuha Peut Aceh atau Pimpinan Politik Gerakan Acheh Merdeka GAM. Ketua Umum Partai untuk periode berikutnya akan dipilih dan diangkat 288 Advertorial “Tiba Dari Tanah Suci, Gubernur Disambut Ulama Kharismatik” dalam Serambi Indonesia, Tanggal 08 Oktober 2015 289 Advertorial “Elemen Sipil Satukan Hati Usung Kembali Dokto Zaini” dalam Serambi Indonesia, Tanggal 28 Januari 2016 290 Tim Pemenangan Pusat Partai Aceh “Minibiografi Muzakir: Calon Wakil Gubernur Aceh 2012-2017 dari Partai Aceh” dalam Website Partai Aceh, Tanggal 27 Februari 2012 dalam Musyawarah Besar Aceh Partai Aceh PA yang dilaksanakan dalam 5 lima tahun sekali dan dapat dipilih dan diangkat kembali untuk jabatan berikutnya selama 2 dua kali periode pemilihan. 291 Pasal 7 menjelaskan Tugas dan Fungsi Ketua Umum adalah: 1. Bertanggung jawab terhadap jalannya organisasi kepenggurusan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA; 2. Bertanggungjawab terhadap jalannya pelaksanaan keputusan-keputusan dalam musyawarah besar Aceh Partai Aceh PA; 3. Membuat laporan tertulis tentang perkembangan jalannya roda organisasi Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA sekurang-kurangnya sekali dalam setahun setiap akhir tahun berjalan; 4. Membuat program-program kerja partai dan kebijakan-kebijakan partai bersama-sama dengan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA; 5. Mengambil kebijakan dan keputusan- keputusan yang bersifat penting dan strategis bersama ketua umum dan sekretaris jenderal dan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh Tingkat Tinggi; dan 6. Melakukan koordinasi dan meminta petunjuk Majelis Tuha Peut Aceh dalam menjalankan kebijakan-kebijakan dan keputusan-keputusan partai. 292 Pasal 8 Wewenang Ketua Umum adalah: 1. Ketua umum atas nama partai dan ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA mempunyai dan berwewenang melakukan evaluasi kinerja Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA dalam menjalankan keputusan-keputusan musyawarah besar Aceh dan keputusan-keputusan Majelis Tuha Peut Aceh; 2. Ketua umum atas nama pimpinan partai dan ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA berhak dan berwewenang meminta keterangan dan penjelasan penggunaan pelaksana anggaran umum partai dari pada bendahara umum partai dan pemegang anggaran pelaksanaan bidang dan atau pelaksana anggaran kegiatan dan program partai sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan; 3. Ketua umum atas nama pimpinan partai dan ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA- PA berwewenang memberikan sanksi-sanksi terhadap Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA yang melanggar kode etik partai dan segenap kader Partai 291 UU Partai Aceh ., h. 12 292 Ibid., h. 13-14 Aceh PA bila melanggar ADART Partai Aceh PA; 4. Ketua umum atas nama pimpinan partai dan ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA dan komisi yang ditunjuk Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA berhak dan berwewenang meminta keterangan, penjelasan dan melakukan evaluasi kinerja dan perintah untuk menjalankan kebijakan partai kepada kader-kader partai yang duduk dan terpilih sebagai anggota legislatif di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh atau DPR Aceh maupun Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat KabupatenKota atau DPR KabupatenKota; 5. Berhak dan berwewenang untuk menarik dan atau merecall anggota legislatif partai yang duduk dilegislatif Dewan Perwakilan Rakyat Aceh atau DPR Aceh dan Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat KabupatenKota atau DPR KabupatenKota, bila dibutuhkan, diperlukan dan ditunjuk untuk dan dalam jabatan lain dan atau bila melanggar aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan partai, melanggar kode etik partai, kode etik anggota legislatif atau anggota DPR Aceh dan anggota DPR KabupatenKota sesuai persyaratan yang telah ditentukan dalam pemenuhan syarat-syarat sebagai anggota legislatif partai, setelah melakukan rapat terbatas dewan pimpinan partai; 6. Wewenang penarikan dan atau merecall anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Aceh atau DPR Aceh dan anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat KabupatenKota atau DPR KabupatenKota dapat dilakukan setelah teguran, peringatan panggilan, peringatan lisan dan peringatan tulisan dan setelah mendapat hasil rekomendasi komisi yang ditunjuk untuk itu oleh Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA; 7. Ketua umum atas nama pimpinan partai dan ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA untuk meringankan tugas dan fungsi masing-masing dapat membentuk komisi-komisi dan badan-badan sebagai lembaga yang khusus sifatnya; 8. Berhak dan berwewenang mengeluarkan surat-surat keputusan partai atas nama pimpinan partai dan ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh DPA-PA; dan 9. Ketua umum partai dalam melaksanakan tugas wewenang sesuai fungsinya dibantu oleh wakil-wakil ketua umum sesuai bidang tugas koordinasi masing-masing wakil ketua umum. 293 293 Ibid., h. 14-16

b. Hubungan Muzakir Manaf Dengan Masyarakat Aceh

Muzakir Manaf sebagai panglima Gerakan Aceh Merdeka GAM yang menggantikan Abdullah Syafii yang wafat pada tanggal 22 Januari 2002. Setelah Memorandum of Understanding MoU Helsinki ditandatangani pada 15 Agustus 2005, sayap militer Gerakan Aceh Merdeka GAM dibubarkan, dan kemudian dibentuk Komite Peralihan Aceh KPA sebagai wadah transisi mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka GAM ke masyarakat sipil biasa. Oleh karenanya, Muzakiar Manaf mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat Aceh sehingga Muzakir Manaf bisa menjabat ketua Komite Peralihan Aceh KPA sejak awal dibentuk pada tahun 2005 hingga sekarang. Dan juga dipercayakan oleh masyarakat Aceh menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Partai Aceh DPA- PA selama 2 dua periode dari tahun 2007 sampai sekarang. Muzakir Manaf dikenal sebagai sosok yang tak banyak bicara. Dirinya tidak ingin membuat masyarakat Aceh bingung. Jika bicara pun dia memilih hal yang pasti-pasti saja. Kini perjuangannya tidak lagi dengan senjata, melainkan perjuangan politik untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakatnya. Sosok tangguh dan penuh optimisme itu, bertekat membangun Aceh untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lainnya di Indonesia. Dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut bersama-sama memajukan daerahnya. Bahkan, dia membuka tangannya untuk merangkul semuanya, tanpa membeda- bedakan suku , agama, ras dan antargolongan yang ada di Aceh. Sehingga Muzakir Manaf terpilih sebagai Wakil Gubernur Aceh Periode 2012-2017.

c. Kharismatik Muzakir Manaf

Kharismatik Muzakir Manaf mendapat gelar Mualem. Mualem disematkan kepada Muzakir Manaf karena seseorang yang mempunyai pengetahuan tinggi tentang ilmu kemiliteran dan juga memiliki kemampuan untuk melatih pasukannya. Mualem merupakan panggilan yang diberikan masyarakat Aceh kepada seorang pemimpin yang ahli dalam ilmu perang. Dalam pandangan anggota Gerakan Aceh Merdeka GAM, Muzakir Manaf sepertinya tergolong pemimpin yang ahli dalam perang. Kata Mualim dapat juga diartikan seseorang yang ahli agama atau guru agama, petunjuk jalan dan perwira kapal. Muzakir Manaf sangat ideal untuk menjadi pemimpin. Muzakir Manaf adalah pribadi yang disiplin, menghargai waktu dan tegas. Pada saat Muzakir Manaf dikirim ke Libya untuk mengikuti pendidikan militer di Camp Tajura. Muzakir Manaf dipercayakan menjadi pengawal Muammar Qadafi. Dan juga Muzakir Manaf mempunyai kharismatik yang baik dalam pandangan masyarakat Aceh. Hal ini dibuktikan dengan Muzakir Manaf dijagokan sebagai balon Gubernur Aceh pada Tahun 2017 nanti. Perjuangan politik Muzakir Manaf untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat Aceh masih terus dilakukan lewat Partai Aceh PA. Keempat tokoh kharismatik yang peneliti jelaskan diatas merupakan tokoh elit Gerakan Aceh Merdeka GAM yang sangat berpengaruh di Aceh mulai dari konflik politik senjata hingga terjadi nota kesepahaman MoU Helsinki antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka GAM. Dalam pemilu 2009, pengaruh dan ketokohan elit-elit Gerakan Aceh Merdeka GAM yang menyebabkan Partai Aceh PA menang mutlak di Aceh, disebabkan Partai Aceh PA adalah partai transformasi politik senjata Gerakan Aceh Merdeka GAM kepada partai politik lokal yang diamanahkan dalam MoU Helsinki dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Kepulangan Teungku Dr. Muhammad Hasan di Tiro pada tanggal 11 Oktober 2008 bukan untuk melanjutkan perjuangan Aceh dengan politik senjata sebagaimana pada tahun 1976. Tetapi, semata untuk misi perdamaian, dan berjalannya damai yang diawali Mou Helsinki. Hal ini yang inginkan masyarakat Aceh. Maka, spirit perjuangan rakyat Aceh adalah berjuang mengubah nasib agar damai bisa abadi dan rakyat memperoleh kesejahteraan dan kemakmuran. Begitu juga dengan, Teungku Malik Mahmud Al-Haytar, Dr. Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf, mereka ini adalah tokoh-tokoh Gerakan Aceh Merdeka GAM, yang melanjutkan cita-cita Teungku Dr. Muhammad Hasan di Tiro dalam melaksanakan perdamaian di Aceh. MoU Helsinki adalah sebagai pijakan hukum bagi terciptanya kebebasan dan perdamaian yang menyeluruh, berkelanjutan serta bermartabat bagi semua pihak di Aceh. Partai Aceh PA melalui pemilu 2009, suatu jalan untuk membina perdamaian serta perjuangan Aceh kedepan. Rakyat Aceh harus membangun perdamaian dan perjuangan politik dalam negara demokrasi dan menciptakan self goverment di Aceh sesuai dengan MoU Helsinki dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. keempat tokoh tersebut, perjuangan bersenjata telah ditinggalkan. Kini rakyat Aceh berjuang secara politik untuk menentukan masa depannya yang lebih bermartabat.

BAB V PARTAI ACEH PA ANTARA CITA-CITA ISLAM

Hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa daerah Indonesia yang mula-mula dimasuki Islam ialah daerah Aceh. hanya mengenai bila dan tahun berapa Islam itu mulai masuk, belum dapat dijelaskan dengan pasti. Dalam seminar masuknya Islam ke Indonesia yang berlangsung di Medan pada tanggal 17 sampai dengan 20 Maret 1963, Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah abad ketujuhkedelapan Masehi dan langsung dari Arab. Daerah yang pertama di datangi oleh Islam ialah pesisir Sumatera dan bahwa setelah terbentuknya masyarakat Islam, maka raja Islam yang pertama berada di Aceh. Bahwa penyiaran Islam di Indonesia itu dilakukan dengan cara damai. Bahwa kedatangan Islam ke Indonesia, membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia. 294 Masyarakat Aceh dalam kehidupan sosial maupun kehidupan politiknya tidak terlepas dengan ajaran Islam. Dan juga setiap hukum yang berlaku di Aceh didasarkan kepada ajaran Islam, yaitu segala sesuatu tidak boleh bertentangan dengan hukum Islam. Partai Aceh PA sebagai salah satu partai politik lokal yang terbentuk hasil MoU Helsinky GAM dengan Pemerintah RI yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Oleh karenanya, Partai Aceh PA mempunyai kewajiban untuk melaksanakan nilai- nilai ajaran Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

X. Partai Aceh PA Sebagai Ujung Tombak Penerapan Syari’at Islam

Penerapan adalah pemasang, pengenaan prihal mempraktekkan. 295 Syariat Islam adalah tuntunan ajaran Islam dalam semua aspek kehidupan. 296 Bentuk penerapan syariat Islam yang lakukan Partai Aceh PA sesuai dengan Pasal 3 294 Taufik Abdullah ed, Agama dan Perubahan Sosial Jakarta: CV. Rajawali, 1983, h. 4-5 295 Hoetomo M. A, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Surabaya: Mitra Pelajar, 2005, h. 532 296 Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darrussalam Nomor 10 Tahun 2002 tentang Peradilan Syariat Islam, h. 4 132

Dokumen yang terkait

Partai Politik Lokal Aceh (Studi Etnografi Antropologi Politik Tentang Kekalahan Partai Aceh Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012)

0 28 137

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 1

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 11

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 39

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 9

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 32

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 2

Komunikasi Nonverbal Partai Aceh Untuk Menarik Simpati Masyarakat Pada Pemilu 2014 Di Kabupaten Aceh Selatan - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3