setidaknya  akan  melahirkan  dua  keuntungan,  yakni; Pertama,  Terjadi  relasi
dukungan  yang  kuat  antara  partai  dengan  pemilih. Kedua,    Menyehatkan  kinerja
performance  partai  politik  untuk  lebih  meningkatkan  dan  program  kerja, sehingga  benar-benar  memahami  dan  mampu  menjadi  katalisator  aspirasi
pemilihnya.
213
T. Kelemahan-Kelemahan Partai Aceh PA
Partai  Aceh PA merupakan partai  yang berideologi  dan mempunyai  roh perjuangan  Aceh  sebagai  pemegang  amanah  dari  Undang-Undang  Nomor  11
Tahun  2006  tentang  Pemerintahan  Aceh.  Dan  juga  dengan  adanya  Partai  Aceh PA  menjadi  harapan  baru  bagi  masyarakat  dalam  perpolitikan  di  Aceh.  Partai
Aceh  PA  menjadi  representatif  dari  masyarakat  Aceh  dalam  menampung aspirasi  yang harus diperjuangkan dan juga mempunyai  hambatan dan tantangan
dalam memperjuangkan hak-hak dan martabat masyarakat Aceh. Partai  Aceh  PA  mempunyai  struktur  yang  lengkap  mulai  Dewan
Pengurus  Aceh  Partai  Aceh  DPA-PA,  Dewan  Pengurus  Wilayah  Partai  Aceh DPW-PA,  Dewan  Pengurus  Sagoe  Partai  Aceh  DPS-PA  hingga  Dewan
Pengurus  Gampong  Partai  Aceh  DPS-PA.  Inilah  yang  menjadi  perbedaan dengan  partai  politik  lokal  lainnya  begitu  juga  dengan  partai  politik  nasional.
Selain  itu,  yang  mengisi  struktural  Partai  Aceh  PA  banyak  diantara  mantan kombatan-kombatan  Gerakan  Aceh  Merdeka  GAM  dan  juga  masyarakat  biasa
yang berjasa kepada Partai Aceh PA mulai dari tingkat DPA hingga DPG. Partai Aceh PA sudah mengisi demokrasi perpolitikan di Aceh mulai dari
Pemilu 2009 dan masih bertahan eksistensinya sampai sekarang. Eksistensi Partai Aceh PA dapat mendominasikan partai politik lokal lain dan juga partai nasioanl
dalam kancah perpolitikan di  Aceh.  Pada setiap  demokrasi  yang terjadi  di  Aceh, Partai  Aceh  PA  selalu  unggul  eksistensinya  baik  pada  Pemilihan  Legislatif
Pileg  maupun  pemilihan  kepada  daerah  Pilkada.  Pada  pemilu  2009,  Partai Aceh  PA  meraih  kemenangan  dengan  perolehan  suara  1.007.173  suara  47,
sehingga  Partai  Aceh  PA  mendominasi  DPRA  dengan  33  kursi  dari  69  kursi
213
Ibid.
yang  tersedia  dalam  parlemen  tingkat  DPRA.  Oleh  karenanya,  setelah  mencapai kemenangan  pada  Pemilu  2009,  Partai  Aceh  PA  terdapat  beberapa  kelemahan-
kelemahan yang terjadi diinternal Partai Aceh PA sendiri, yaitu: 1.
Lahirnya kepentingan personality Setiap anggota legislatif dari Partai Aceh PA yang telah menduduki kursi
DPRA  mempunyai  kepentingan-kepentingan  yang  berbeda,  baik  kepentingan umum maupun kepentingan lainnya. Hal  yang sangat  disayangkan, kalau  oknum
anggota  legislatif  dari  Partai  Aceh  PA  terjebak  dengan  kemewahan  hidup  dan nyamanya menjadi seorang pejabat publik di legislatif, sehingga mereka menjadi
bumerang bagi masyarakat Aceh dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Aceh.
2. Adanya mental dilayani bukan untuk melayani
Secara hakikatnya anggota legislatif merupakan tempat masyarakat  untuk mengadu  aspirasinya,  namun  kalau  anggota  legislatif  sudah  tidak  ada  lagi
bermental  melayani  masyarakat,  tetapi  sudah  ingin  dilayani  oleh  masyarakat, sehingga  berkurangnya  empati  masyarakat  kepada  calon-calon  anggota  legislatif
yang  diusung  oleh  Partai  Aceh  PA,  hal  ini  terbukti  dengan  berkurangnya  kursi Partai  Aceh PA pada Pemilu  2014 menjadi  29 kursi dari 33 kursi pemilu  2009
pada tingkat DPRA. 3.
Terjadinya konflik internal Kurangnya  penguatan  internal  Partai  Aceh  PA,  sehingga  melahirkan
konflik internal. Dengan adanya konflik internal akan melahirkan penurunan suara yang  sangat  signifikan  terhadap  Partai  Aceh  PA  dan  juga  melahirkan  partai
politik  lokal  lainnya  seperti  Partai  Nasional  Aceh  PNA  sebagai  tempat menambung aspirasi kepentingan dari elit-elit politik Partai Aceh PA.
Dari  penjelasan  di  atas,  maka  peneliti  dapat  menyimpulkan  bahwa kelemahan-kelemahan  Partai  Aceh  PA  yang  disebabkan  dengan  terjadi
kepentingan personality  daripada  kepentingan  umum  dalam  menyesejahterakan
masyarakat  dalam  mencapai  tujuan  partai  dan  juga  munculnya  mental-mental anggota  legislatif  dari  Partai  Aceh  PA  bukan  untuk  melayani  masyarakat  tapi
lebih  suka  dilayani  oleh  masyarakat.  Selanjutnya,  kelemahan  Partai  Aceh  PA
terjadinya  konflik  di  internal  Partai  Aceh  PA  yang  menyebabkan  penurunan suara  Partai  Aceh  PA  serta  munculnya  partai  politik  lokal  lainnya  dari  elit-elit
politik Partai Aceh PA seperti lahirnya Partai Nasional Aceh PNA.
BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG KUATNYA PARTAI ACEH
DI ACEH TIMUR
Partai  Aceh  PA  menjadi  kekuatan  politik  baru  di  Aceh.  Hal  ini  dari perolehan suara kursi pada Pemilu 2009. Partai politik lokal yang dilahirkan dari
rahim  mantan  Gerakan  Aceh  Merdeka  GAM  berhasil  mengambil  simpati pemilih,  hal  ini  dampak  dari  Ketua  Dewan  Perwakilan  Rakyat  DPRA  Provinsi
Aceh dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten DPRK Aceh Timur dari Partai Aceh PA.
Pada  pemilu  2009,  persiapan  Partai  Aceh  PA  cukup  maksimal  dalam melakukan kampanye seperti umbul-umbul, peraga partai, logistik dan tim sukses
sudah  siap  bekerjasama.  Kemenangan  Partai  Aceh  PA  pada  pemilu  2009 dikarenakan  Partai  Aceh  PA  mempunyai  ideologi  perjuangan  dalam
mengimplementasikan MoU Helsinki dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang  Pemerintahan  Aceh.  Untuk  itu,  faktor-faktor  yang  mendukung  kuatnya
Partai Aceh PA dalam pemilu 2009, adalah sebagai berikut:
U. Partai Aceh PA Sebagai Partai Perjuangan
Partai  Aceh  PA  merupakan  partai  politik  yang  dibentuk  berdasarkan Nota  Kesepahaman  Bersama  di  Helsinki  antara  Pemerintah  Republik  Indonesia
dengan  Gerakan  Aceh  Merdeka,  yang  dijabarkan  di  dalam  Undang-Undang Republik  Indonesia  Nomor  11  Tahun  2006  tentang  Pemerintah  Aceh,  yang
diimplementasikan  ke  dalam  Peraturan  Pemerintah  Nomor  20  tentang  Partai Politik  Lokal  di  Aceh.  Pembentukan  Partai  politik  ini  diberikan  mandat  oleh
Pimpinan  Politik  GAM  Tgk .  Malek  Mahmud  kepada  Jahja  Tengku  Mu‟ad  atau
disebut juga dengan Muhammad Yahya.
214
Oleh karena itu, dalam mewujudkan visi dan misi Partai Aceh PA. Partai Aceh  PA  harus  perjuang  dalam  mengimplementasikan  tujuan  dari  dibentuknya
214
Undang-Undang  Partai  Aceh  Nomor:  008DPAPAIV2008  tentang  Pemerintahan Partai Aceh Banda Aceh: 30 April 2008, h. 4
96