80
kategori kurang baik 1 dengan persentase 10, dalam kategori cukup 0, dalam kategori baik 8 dengan persentase 80 dan dalam kategori sangat baik 1
dengan persentase 10. Menurut perhitungan yang telah dilakukan, kegiatan penutup memiliki mean 25, sehingga dalam pengkategorian kegiatan ini masuk
dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran yang ditinjau dari tiga kegiatan secara keseluruhan dalam kategori
baik.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Pengantar Pariwisata di SMK Negeri 6 Yogyakarta. Dalam pelaksanaan
pembelajaran ini tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien jika
terdapat sinkronisasi antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Kegiatan tersebut yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Berikut ini pembahasan lebih lanjut
mengenai kegiatan-kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Pengantar Pariwisata Siswa Kelas X Busana Butik 1 di SMK Negeri 6 Yogyakarta
berdasarkan data yang diperoleh yaitu:
81
1. Pelaksanaan Pembelajaran Pengantar Pariwisata Siswa Kelas X Busana Butik SMK N 6 Yogyakarta Ditinjau Dari Kegiatan Pendahuluan
Gambar 03. Diagram Lingkaran Persentase Pencapaian Kegiatan Pendahuluan Kegiatan pendahuluan pada saat pembelajaran pengantar pariwisata di
kelas X Busana Butik 1 ditandai dengan adanya kesiapan guru dalam membuat perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut yaitu silabus, rpp,
media pembelajaran berupa handout dan slide powerpoint yang bisa dilihat pada dokumentasi saat pembelajaran, jurnal kelas, lembar penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Perangkat pembelajaran yang belum lengkap yaitu jurnal guru, kurang lengkapnya jurnal guru ini dikarenakan belum ada
standar atau acuan dari kurikulum di SMK. Sehingga guru hanya memantau kegiatan yang terjadi selama pembelajaran dengan catatan sendiri. Sintak
berikutnya setelah kesiapan perangkat pembelajaran adalah kesiapan ruang dan alat serta kesiapan siswa. Saat memulai pembelajaran, guru belum memeriksa
kesiapan ruang belajar. Sehingga pembelajaran berlangsung pada ruang praktek seperti terlihat pada dokumentasi, hal ini dikarenakan sistem rolling yang harus
Sangat baik 33
Baik 50
Cukup Kurang baik
17
Persentase Pencapaian Kegiatan Pendahuluan