Pendekatan Pembelajaran a. Pendekatan Kontekstual
20
dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar. Di samping membekali peserta didik dengan pengetahuan yang secara fleksibel
dapat diterapkanditransfer antar permasalahan dan antar konteks. Karakteristik pembelajaran berbasis CTL meliputi:
1 Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah 2 Kegiatan pembelajaran perlu dilakukan dalam berbagai konteks, seperti
rumah, masyarakat dan tempat kerja 3 Selama pembelajaran perlu memantau dan mengarahkan peserta didik agar
dapat belajar mandiri 4 Pembelajaran perlu ditekankan pada konteks kehidupan peserta didik yang
berbeda-beda 5 Mendorong peserta didik untuk dapat belajar dari temannya dan belajar
bersama dalam kelompok 6 Menggunakan penilaian autentik yang mencakup proses maupun hasil.
Kelebihan dari pembelajaran berbasis CTL antara lain 1 Belajar bekerja sama dan saling menunjang
2 Belajar menyenangkantidak membosankan 3 Belajar dengan bergairah atau bersemangat tinggi
4 Pembelajaran terintegrasi antar disiplin 5 Menggunakan berbagai sumber
6 Peserta didik aktif, kritis dan guru kreatif 7 Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya peserta didik
8 Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor, tetapi hasil karya peserta didik
21
Kekurangan dari pembelajaran ini adalah penggunaan waktu terkesan kurang efisien, lingkungan kelas terkesan penuh dan kurang bersih, peserta didik
dalam belajar tidak jarang ditinggal sendirian dalam kelas. Setiap pendekatan pembelajaran pasti terdapat kelebihan disertai kekurangan, untuk itu harus
disesuaikan dengan tipe peserta didik yang akan diajar. Berikut ini merupakan langkah-langkah syntax pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang dikenal
dengan tujuh komponen CTL, sebagai berikut: 1 Mengembangkan pemikiran peserta didik akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja, menemukan, dan mengonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. Selama pembelajaran peserta didik dibiasakan
untuk memecahkan masalah, menemukan informasi yang berguna bagi dirinya dan mentransformasikan menerapkan pada situasi lain, serta
berkutat dengan ide-ide 2 Melaksanakan semaksimal mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik,
sehingga pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik bukan sekedar hasil mengingat seperangkat fakta, tetapi hasil dan menemukan
sendiri 3 Mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan bertanya. Dalam
pembelajaran kegiatan bertanya berguna untuk menggali informasi, mengetahui sejauh mana sifat keingintahuan peserta didik
4 Menciptakan masyarakat belajar atau belajar dalam kelompok-kelompok. Melalui masyarakat belajar, maka hasil belajar diperoleh dengan cara
kerjasama dan sharing antar teman
22
5 Menghadirkan model, pemodelan sebagai contoh pembelajaran, sehingga peserta didik dapat meniru sebelum melakukan atau bertanya segala hal
yang ingin diketahui dari model dan guru bukanlah satu-satunya model 6 Melakukan refleksi di akhir pertemuan agar peserta didik terbiasa untuk
menelusuri kembali pengalaman belajar yang telah dilakukan sekaligus berpikir tentang apa yang baru dipelajari karena peserta didik akan
mengendapkan pengetahuan ke dalam kerangka berpikirnya sebagai pengayaan atau revisi atas pengetahuan sebelumnya
7 Melakukan penilaian yang sebenarnya, selama dan setelah proses pembelajaran dengan berbagai cara untuk memberikan gambaran tentang
perkembangan belajar peserta didik. Berdasarkan teori di atas pendekatan tipe CTL atau kontekstual ini lebih
menekankan pembelajaran
pada situasi
kehidupan peserta
didik. Pertimbangannya adalah dengan memahami situasi kehidupan peserta didik
dalam belajar harapannya mereka mampu menghubungkannya dari apa yang dipelajari dengan konteks kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini juga memiliki
tujuan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar peserta didik.