68 Berdasarkan Tabel 15 di atas dapat ditunjukkan bahwa semua data baik
pretest kognitif, posttest kognitif, dan psikomotorik siswa memiliki skor signifikan lebih besar dari 0,05 p 0,05, sehingga data dapat dinyatakan homogen. Hasil
perhitungan berbantu perangkat lunak SPSS versi 23 dapat dilihat pada Lampiran
11.
C. Pengujian Hipotesis
Uji normalitas dan uji homogenitas varians data hasil pretest kognitif,
posttest kognitif, dan tes unjuk kerja psikomotorik kelas eksperimen maupun kelas kontrol, diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen, sehingga
untuk pengujian hipotesis menggunakan Independent-Sampels t-Test dan
Dependent-Samples t-Test dengan berbantu perangkat lunak SPSS versi 23. Pengujian hipotesis ini meliputi pengujian
pretest subyek penelitian, pengujian pretest dan posttest kelas eksperimen, pengujian pretest dan posttest kelas
kontrol, pengujian posttest subyek penelitian, dan pengujian tes unjuk kerja
psikomotorik siswa. Pengujian pertama yang dilakukan yaitu pengujian data
pretest siswa untuk melihat ada atau tidak perbedaan signifikan kemampuan awal antara siswa
kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol. Hipotesis penelitian pada pengujian data
pretest sebagai berikut. H
= Tidak terdapat perbedaan hasil pretest antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol H
a
= Terdapat perbedaan hasil pretest antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol
69 Kaidah pengujian yaitu jika
≤ ≤
, maka H diterima,
jika , maka H
ditolak. Berikut rangkuman uji hipotesis pretest
ranah kognitif. Tabel 16. Rangkuman
Independent-Samples t-Test Data Pretest Ranah Kognitif Subyek Penelitian
Kelompok N
Nilai rata-rata
P Sig.
Kesimpulan
Eksperimen 32
45,38 -1,835 2,00030 0,071
H
o
Diterima Kontrol
30 54,80
Berdasarkan Tabel 16 di atas, diketahui sebesar -1,835 terletak
dalam daerah penerimaan H -
2,00030 ≤ -0,1835 ≤ 2,00030 dan nilai signifikansi yang ditunjukkan pada tabel tersebut sebesar 0,071 lebih besar dari
taraf signifikansi 0,05. Kesimpulan yang didapat dari data tersebut yaitu pretest
kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terdapat perbedaan signifikan, artinya kemampuan awal antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol sama.
Hasil perhitungan berbantu perangkat lunak SPSS versi 23 dapat dilihat pada
Lampiran 12.1. Pengujian kedua yaitu pengujian data
pretest dan posttest untuk melihat perbedaan nilai siswa kelas eksperimen pada ranah kognitif sebelum dan setelah
diberikan treatment perlakuan. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut.
H = Tidak terdapat perbedaan hasil
pretest dan posttest kelas eksperimen H
a
= Terdapat perbedaan hasil pretest dan posttest kelas eksperimen
Kaidah pengujian yang digunakan yaitu sama dengan kaidah pengujian yang pertama, jika
≤ ≤
, maka H diterima, jika
,
70 maka H
ditolak. Berikut rangkuman uji hipotesis pretest dan posttest ranah
kognitif. Tabel 17. Rangkuman
Dependent-Samples t-Test Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen
N Nilai
rata-rata P
Sig. Kesimpulan
Pretest 32
22,69 -39,79
2,04 ,000
H
o
Ditolak Posttest
32 87,38
Berdasarkan Tabel 17 di atas, terlihat bahwa hasil = -39,79. Hal ini
menunjukkan bahwa -39,79 -2,04 dan nilai signifikansi yang
ditunjukkan pada tabel tersebut sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa H
ditolak, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai
pretest dan posttest kelas eksperimen, artinya kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa menunjukkan hasil yang berbeda secara
signifikan untuk kelas eksperimen. Hasil perhitungan berbantu perangkat lunak SPSS versi 23 dapat dilihat pada Lampiran 12.2.
Pengujian ketiga yaitu pengujian data pretest dan posttest untuk melihat
perbedaan nilai siswa kelas kontrol pada ranah kognitif sebelum dan setelah diberikan
treatment perlakuan. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H
= Tidak terdapat perbedaan hasil pretest dan posttest kelas kontrol
H
a
= Terdapat perbedaan hasil pretest dan posttest kelas kontrol
Kaidah pengujian yang digunakan yaitu sama dengan kaidah pengujian yang pertama, jika
≤ ≤
, maka H diterima, jika
, maka H
ditolak. Berikut rangkuman uji hipotesis pretest dan posttest ranah
kognitif.
71 Tabel 18. Rangkuman
Dependent-Samples t-Test Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Kelas Kontrol
N Nilai
rata-rata P
Sig. Kesimpulan
Pretest 30
27,40 -22,55
2,04 ,000
H
o
Ditolak Posttest
30 83,33
Berdasarkan Tabel 18 di atas, terlihat bahwa hasil = -22,55. Hal ini
menunjukkan bahwa -22,55 -2,04 dan nilai signifikansi yang
ditunjukkan pada tabel tersebut sebesar 0,00 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa H
ditolak, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai
pretest dan posttest kelas kontrol, artinya kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa menunjukkan hasil yang berbeda secara signifikan
untuk kelas kontrol. Hasil perhitungan berbantu perangkat lunak SPSS versi 23
dapat dilihat pada Lampiran 12.3. Pengujian keempat yaitu pengujian data
posttest untuk melihat apakah ada atau tidak perbedaan nilai siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
ranah kognitif setelah diberikan treatment perlakuan. Hipotesis yang diajukan
sebagai berikut. H
= Tidak terdapat perbedaan hasil posttest antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol H
a
= Terdapat perbedaan hasil posttest antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol Kaidah pengujian yang digunakan yaitu sama dengan kaidah pengujian
yang pertama, jika ≤
≤ , maka H
diterima, jika ,
maka H ditolak. Berikut rangkuman uji hipotesis
posttest ranah kognitif.
72 Tabel 19. Rangkuman
Independent-Samples t-Test Data Posttest Ranah Kognitif Subyek Penelitian
Kelompok N
Nilai rata-rata
P Sig.
Kesimpulan
Eksperimen 32
87,38 2,113
2,000 ,039
H
o
Ditolak Kontrol
30 83,33
Berdasarkan Tabel 19 di atas, terlihat bahwa hasil = 2,113. Hal ini
menunjukkan bahwa 2,113 2,000 dan nilai signifikansi yang
ditunjukkan pada tabel tersebut sebesar 0,039 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa H
ditolak, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai
posttest antara metode inkuiri dengan metode kooperatif, artinya kemampuan akhir siswa menunjukkan hasil yang berbeda secara
signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan berbantu perangkat lunak
SPSS versi 23 dapat dilihat pada Lampiran 12.4. Pengujian yang kelima yaitu untuk melihat nilai tes unjuk kerja
psikomotorik siswa. pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan nilai tes unjuk kerja psikomotorik siswa antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H
= Tidak terdapat perbedaan hasil tes unjuk kerja antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
H
a
= Terdapat perbedaan hasil tes unjuk kerja antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kaidah pengujian yang digunakan yaitu sama dengan kaidah pengujian yang pertama, jika
≤ ≤
, maka H diterima, jika
,
73 maka H
ditolak. Berikut rangkuman uji hipotesis psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 20. Rangkuman Independent-Samples t-Test Data Tes Unjuk Kerja
Psikomotorik Siswa
Kelompok N
Nilai rata-rata
P Sig.
Kesimpulan
Eksperimen 32
76,45 2,212
2,000 ,031
H
o
Ditolak Kontrol
30 73,07
Berdasarkan Tabel 20 di atas, terlihat bahwa hasil = 2,212. Hal ini
menunjukkan bahwa 2,212 2,000 dan nilai signifikansi yang
ditunjukkan pada tabel tersebut sebesar 0,031 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa H
ditolak, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai psikomotorik antara metode inkuiri dengan metode
kooperatif. Hasil perhitungan berbantu perangkat lunak SPSS versi 23 dapat
dilihat pada Lampiran 12.5.
D. Pembahasan Hasil Penelitian