47
b. Daya Pembeda Discriminating Power
Daya pembeda adalah kemampuan tes untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Perhitungan yang digunakan
untuk mengetahui daya pembeda dari setiap butir soal dengan menggunakan rumus:
Keterangan: D
= Daya pembeda butir soal JA
= Banyaknya siswa kelompok atas JB
= Banyaknya siswa kelompok bawah BA
= Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB
= Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
PA = Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab benar Suharsimi
Arikunto, 2013: 228 Hasil daya pembeda ini dicocokan dengan kriteria daya pembeda.
Berdasarkan hasil daya pembeda yang telah diketahui dapat dilihat pada kriteria daya pembeda pada Tabel 6.
Tabel 6. Kriteria Daya Pembeda Nilai D
Kategori Keterangan
D ≥ 0,71 Sangat Baik
Diterima 0,41 ≤ D ≤ 0,70
Baik Perlu peningkatan
0,21 ≤ D ≤ 0,40 Cukup
Perlu perbaikan D ≤ 0,20
Jelek Dibuang
Suharsimi Arikunto, 2013: 225
2. Validitas
Validitas memberikan gambaran tingkatan instrumen yang mampu mengukur apa yang akan diukur. Validitas yang diuji pada penelitian ini yaitu
48 validitas isi dan konstruk. Validitas ini digunakan untuk menguji instrumen tes
dan observasi. Peneliti menggunakan
expert judgement untuk menganalisis instrumen ini.
Expert judgement merupakan validasi berdasarkan pendapat para ahli menurut bidang keahlian. Para ahli disini adalah dua dosen dari Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta. Butir soal dinyatakan layak atau valid jika memenuhi kriteria uji validitas
yaitu jika , sebaliknya jika
maka butir soal dinyatakan tidak valid, maka butir soal tersebut harus direvisi.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi point
biserial, sebagai berikut:
Keterangan: r
pbi
= Koefisien korelasi point biserial Koefisien Validitas Item M
p
= Skor rata-rata siswa yang menjawab benar M
t
= Skor rata-rata dari skor total SD
t
= Standar Deviasi dari skor total p
= proporsi siswa yang menjawab benar =
q = proporsi siswa yang menjawab salah 1-p
Anas Sudijono, 2005: 185 Berdasarkan hasil uji validitas, instrumen tes hasil belajar ranah kognitif
ini dinyatakan valid 25 soal dan dapat digunakan untuk penelitian. Instrumen unjuk kerjapsikomotorik siswa juga dinyataan valid dan dapat digunakan untuk
penelitian ini.
49
3. Reliabilitas
Tingkat reliabilitas suatu instrumen menunjukkan tingkat keakuratan dan konsistensi dalam suatu pengukuran. Reliabilitas suatu instrumen menunjukkan
tingkat kehandalan dan kepercayaan yang tinggi suatu instrumen. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kuder Richardson KR
20
, sebagai berikut:
Keterangan :
r
11
= Reliabilitas yang dicari n
= Banyaknya butir soal = Jumlah varian skor tiap butir
= Varian Total Suharsimi Arikunto, 2013: 122 J. Validitas Internal dan Validitas Eksternal
Validitas internal merupakan validitas yang berkaitan dengan sejauh mana hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian
ini. Validitas harus dapat menunjukkan ada hubungan antara variabel-variabel yang digunakan. Validitas internal yang digunakan sesuai dengan desain
penelitian yaitu, desain non-equivalent control gorup design. Kontrol yang
dilakukan untuk memenuhi validitas internal yaitu: 1. Sejarah history, faktor ini dikendalikan melalui penggunaan kedua sampel
yang memiliki kemampuan awal yang sama, yaitu dilihat dari seleksi awal penerimaan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Sampel merupakan
siswa menengah kejuruan yang belum pernah mendapat pelajaran mengenai wattmeter dan tang ampere.
50 2. Kematangan maturation, pengendalian pada faktor ini yaitu dengan
penggunaan sampel penelitian pada usia siswa yang relatif sama yaitu 15-16 tahun. Pemilihan pada dua kelompok sampel kelas X Program Keahlian
Teknik Instalasi Tenaga Listrik. 3. Testing, faktor ini dikontrol lewat penggunaan butir tes pretest dan posttest
pada dua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 4. Kemunduran statistik statistical regression, faktor ini dikontrol melalui
penggunaan instrumen tes yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya untuk mendapatkan data yang valid. Reliabilitas yang dimaksud yaitu
instrumen yang digunakan sudah cukup baik dan dipercaya untuk digunakan sebagai alat sebagai pengumpulan data. Bukti reliabilitasnya 0,890 dan
perhitungan terdapat di lampiran 7. 5. Pemilihan subyek selection, pengontrolan pada faktor ini yaitu dengan
menggunakan dua buah kelompok yang memiliki kemampuan yang sama dalam pengenalan wattmeter dan tang ampere. Dapat dilihat dari
penguasaan materi pelajaran oleh kedua kelompok. 6. Kehilangan sampel mortality, pengendalian pada faktor ini yaitu pemberian
perlakuan pada penggunaan kelas yang sama pada kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pengontrolan lewat penggunaan jumlah data pengukuran awal
dan akhir yang sama tiap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan data dikelas dan kondisi yang sama agar tidak terjadi perubahan jumlah
siswa. 7. Pemilihan kematangan interaksi instrumentation effect, pengendalian pada
faktor ini dengan menggunakan sampel yang belum pernah mendapatkan
51 pembelajaran yang sesuai dengan yang akan diteliti. Instrumen telah diuji
oleh ahli yaitu dosen yang ahli dalam pengukuran menggunakan wattmeter dan tang ampere Arief Furchan, 1982: 339-342.
Validitas eksternal yang berhubungan sejauh mana hasil dari penelitian dapat digeneralisasikan. Beberapa faktor yang berhubungan dengan validitas