24 5 Naturalisasi, tingkat terakhir dari kemampuan psikomotorik adalah apabila
siswa telah dapat melakukan secara alami satu action atau sejumlah action
secara berurutan. Hasil belajar dicapai siswa dengan rumusan tujuan yang direncanakan oleh
guru sebelum dikelompokan kedalam ranah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua ranah pembelajaran yaitu ranah kognitif dan ranah
psikomotorik. 4. Mata Pelajaran
a. Silabus
Supinah Ika Lestari, 2013: 63 menjelaskan silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi
pokokpembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Salim Masnur Muslich, 2011: 23 mengungkapkan
silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran. Mulyasa 2006: 190 menjelaskan bahwa silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan standar pembelajaran.
Dari uraian penejelasan di atas dapat disimpulan silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang terdiri dari standar
kompetensi, kompetensi dasar, pokok-pokok isi pembelajaran, indikator pencapaian siswa, alokasi waktu, dan sumber belajar.
25
b. Kompetensi Dasar
Berdasarkan kurikulum 2006 KTSP, silabus pada kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik kelas X di SMK N 1 Pundong pada standar
kompetensi memahami pengukuran komponen elektronika terdapat enam kompetensi dasar, yaitu: 1 memahami pengukuran komponen elektronika, 2
melakukan pengukuran komponen L, 3 melakukan pengukuran komponen C, 4 pengukuran daya listrik dengan Wattmeter, 5 pengukuran arus dengan
Tang Ampere. Berikut adalah silabus standar kompetensi memahami pengukuran komponen elektronika ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 2. Silabus Standar Kompetensi Memahami Pengukuran Komponen Elektronika
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR Memahami
Pengukuran Komponen
Elektronika Memahami
Pengukuran Komponen
Elektronika Memahami prinsip pengukuran
komponen elektronika Memahami cara pengukuran
macam-macam komponen elektronika
Melakukan praktik pengukuran tegangan dengan CRO
Melakukan praktik pengukuran frekuensi dengan CRO
Melakukan Pengukuran
Komponen L Memahami jenis
– jenis L Memahami prinsip pengukuran
komponen L Melakukan praktik pengukuran L
Melakukan Pengukuran
Komponen C Memahami prinsip pengukuran
macam-macam jenis komponen C Melakukan praktik pengukuran C
Pengukuran Daya Listrik Dengan
Wattmeter Memahami prinsip pengukuran
daya dengan Wattmeter Melakukan praktik pengukuran
daya dengan Wattmeter Pengukuran Arus
Dengan Tang Ampere
Memahami prinsip pengukuran arus dengan Tang Ampere
Melakukan praktik pengukuran arus dengan Tang Ampere
Sumber : Silabus kompetensi kejuruan, kompetensi keahlian teknik instalasi tenaga listrik SMK N 1 Pundong
26 Penelitian ini peneliti menerapkan metode pembelajaran inkuiri dan
metode pembelajaran kooperatif pada kompetensi dasar pengukuran daya listrik dengan Wattmeter dan kompetensi dasar pengukuran arus dengan Tang
Ampere.
B. Penelitian yang Relevan
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran diantaranya yaitu:
1. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Lulu Nafisah dengan judul penelitian Efektivitas Metode Pembelajaran Inkuiri dibandingkan Metode Pembelajaran
Ceramah untuk Peningkatan Kompetensi Dasar Pneumatik pada Kelas XI Program Keahlian Teknik Permesinan di SMK N 3 Yogyakarta tahun 2015. Jenis
penelitian yang digunakan berbentuk Quasi Experiment. Desain penelitian yang
digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah tes dan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inkuiri sangat efektif diterapkan pada Mata Pelajaran Mengoperasikan
Peralatan Pneumatik, atas dasar dari data sebagai berikut. 1 Rerata hasil pretest
pembelajaran metode inkuiri adalah 55,58 dari maksimum 100 termasuk kategori tinggi dan
posttest 86,47 termasuk kategori sangat tinggi; 2 Rerata hasil pretest pembelajaran metode ceramah adalah 55,55 dari nilai maksimum 100 termasuk
kategori tinggi dan posttest 71,91 termasuk kategori tinggi; 3 Persepsi siswa
terhadap kualitas pelaksanaan metode pembelajaran inkuiri memiliki nilai rata- rata 89,94 dari nilai maksimum 100 termasuk kategori sangat tinggi, sedangkan
metode pembelajaran ceramah memiliki nilai ratarata 82,24 dari nilai maksimum 100 termasuk kategori tinggi; 4 Skor
gain siswa kelas eksperimen sebesar 0,70