Nilai Pendidikan Agama Nilai-Nilai Pendidikan dalam SBO

commit to user 167

3. Nilai-Nilai Pendidikan dalam SBO

Nilai-nilai pendidikan yang dimaksud adalah nilai pendidikan agama, karakter dan sosial budaya. Melalui hasil penelitian terhadap novel SBO tersebut, ditemukan adanya nilai-nilai seperti yang dimaksud di atas. Nilai-nilai tersebut dibuktikan dengan adanya kutipan yang terdapat dalam novel SBO.

a. Nilai Pendidikan Agama

Di dalam AM, nilai-nilai pendidikan agama yang terdapat di dalamnya antara lain sebagai berikut. “Adhepana masyarakat Bontang kanthi tatag lan teteg, ya, Dhik. Aja tansah uwas. Kowe duwe kekendelan mbethot saka iline lelakon, dakkira bakal duwe kekuwatan kanggo nyagaki uripmu. Aku mung bisa mituturi kowe, nanging ora bisa tansah ngancani kowe. Kuwi mesthi dilakoni saben manungsa. Urip kanthi rekadayane dhewe. Dadi aja cilikan aten sanajan kowe mung ijen tanpa rowang” gremeng -gremeng Hamdaru karo ngusek-usek rambute Astirin sing nempel ing dhadhane. H136, P2 Terjemahan: “Hadapilah masyarakat Bontang dengan tegar dan berani, ya, dik. Jangan sampai menyerah. Kamu punya keberanian keluar dari aliran nasib, saya kira juga akan punya kekuatan untuk membentengi hidupmu. Saya hanya bisa memberikan nasihat, tapi tidak bisa selalu menemani dirimu. Itu pasti dilakukan oleh setiap manusia. Hidup dengan usahanya sendiri. Jadi janganlah kamu merasa kecil hati meskipun kamu hanya sendiri tanpa teman” Hamdaru berbicara pelan sambil mengusap-usap rambut Astirin yang menempel di dadanya. Di dalam kutipan tersebut disebutkan secara tersirat melalui kata-kata Hamdaru yang menasihati Astirin untuk tidak menyerah. Untuk tidak putus asa dan terus berjuang. Karena itulah yang dilakukan oleh manusia. Manusia sebagai ciptaan Tuhan. Terlihat pula pada kutipan berikut: “Gusti Allah wis nemokake aku karo Pak Sahudin lan Mas Hamdaru, kang dadi panulungku” greget -greget Astirin ngekep dhadhane Sahudin. H137, P3 commit to user 168 Terjemahan: “Tuhan Allah sudah menemukan saya dengan Pak Sahudin dan Mas Hamdaru, y ang menjadi penolongku” tubuhnya gemetaran sambil memeluk dada Sahudin. Selain mengakui adanya Tuhan, melalui kutipan tersebut juga dapat diketahui bahwa nilai-nilai agamalah yang membuat Hamdaru dan Sahudin menolong Astirin tanpa pamrih. Hal itu diperkuat melalui ucapan Astrin yang terlihat pada kutipan tersebut. Begitu juga aspek nilai pendidikan agama dalam novel CC. Hal ini diungkapkan dalam kutipan berikut. Bengi kuwi bubar isya k omah dadi regeng. Ditekakake santri sela we kanggo kepungan macakake Surat Yaasiin lan Tahlil, dijupuk saka kampung asli la was sanjabane ka wa san real estate. H332, P3, K1-K2. Terjemahan: Malam itu selesai isyak rumah menjadi renggang. Didatangkan santri sebanyak dua puluh lima untuk acara pembacan Surat Yaasiin dan Tahlil, diambil dari kampung asli lama di luar kawasan real estate nya. Dari kutipan di atas, dapat diketahui bahwa nilai pendidikan agama telah diamalkan oleh keluarga Abyor. Yaitu dengan cara mengadakan acara tahlilan dan pembacaan Surat Yaasiin. Hal itu dilakukan untuk mendoakan arwah Worontinah agar meninggal dengan tentram. Dari kutipan itu pula diketahui bahwa keluarga Abyor menganut agama Islam. Upacara tersebut adalah hal yang sebaiknya dilakukan setiap ada anggota keluarga yang meninggal. Di dalam BRR juga demikian. Ditemukan adanya nilai pendidikan agama seperti dalam kutipan berikut. “Sanajan mutawatiri, sanajan ngambah ing tlatah kang mipril, nerak wewaleran tradisi, nanging aku kudu ikhtiyar ngliwati. Ngati-ati supaya slamet. Slingkuh, padha wae ka ro lakon pegatan. Manut tata krama ngendi wae, tradisi biyen, pegatan kuwi ora apik. Nanging critane manungsa ing akhir abad rongpuluh, pegatan kuwi bisa a weh kalodhangan marang laku urip tutuge kang kepenak. Desy, Atiek CB, commit to user 169 Camelia, Titiek DJ, sadheret selebritis wis nyontoni. Mbribik tradisi anyar, nrajang wewalerane la was. ” H463, P3 Terjemahan: “meskipun mengkhawatirkan, meskipun menginjak tempat yang berbahaya, melanggar peraturan yang sudah menjadi tradisi, tetapi saya harus berdoa untuk melewatinya. Berhati-hati supaya selamat. Selingkuh, sama halnya dengan lakon bercerai. Menurut tata krama dimanapun juga, tradisi dahulu, bercerai itu tidak baik. Tetapi cerita manusia di abad dua puluh bisa memberikan ruang gerak terhadap perjalanan hidup yang tentram. Desy, Atiek CB, Camelia, Titiek DJ, sederet selebritis sudah memberi contoh. Mengikuti tradisi baru, melawan peraturan lama. Dari kutipan tersebut, diketahui bahwa Kristianti akan melakukan rencananya. Rencana yang bagi masyarakat Jawa dianggap sebagai hal yang tabu dan tidak pantas. Namun Kristanti seolah tidak takut dengan hal itu. Dia berdoa kepada Tuhan agar diberkati rencananya. Nah, dari sini terlihat bahwa seorang manusia dalam keadaan yang terjepit, terdesak akan ingat dengan Tuhan. Hal itu pastilah juga di alami oleh manusia yang beragama.

b. Nilai Pendidikan Karakter