Hakikat Karya Sastra Landasan Teori

commit to user 7 BAB II LANDASAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori

1. Hakikat Karya Sastra

Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta śāstra, yang berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata dasar śās - yang berarti instruksi atau ajaran. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada kesusastraan atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Lionel Trilling dalam Graham A., Chris W., dan Susan W., 1995: vi mengartikan sastra sebagai berikut: “lirerature is the human activity that takes the fullest and most precise account of variousness, possibility, complexity, and difficulty.” Yang artinya sastra merupakan aktivitas total manusia dan sangat tepat yang memuat keragaman, kemungkinan, kompleksitas, dan kesukaran. Singkatnya Lionel Trilling mencoba menjelaskan bahwa sastra itu ruwet dan rumit. Pendapat berbeda dikemukakan oleh Edgar V. Robert 2003: 1 yang mendefinisikan sastra: “We use the word literature, in a broad sense, to mean composition that tell stories, dramatize situations, express emotions, and analyze and advocate ideas”. Bahwa kata sastra mempunyai pengertian yang luas untuk mengartikan komposisi yang menceritakan kisah, mendramatisir situasi, mengungkapkan ekspresi, dan menganalisis serta menyokong ide. Dibandingkan dengan Lionel Trilling, Edgar V. Robert mendefinisikan sastra commit to user 8 sebagai suatu hasil pemikiran atau ide yang berbentuk cerita yang penuh ekspresi. Sastra sebagai produk budaya manusia berisi nilai-nilai yang hidup dan berlaku dalam masyarakat. Sastra sebagai hasil pengolahan jiwa pengarangnya, dihasilkan melalui suatu proses perenungan yang panjang mengenai hakikat hidup dan kehidupan. Sastra ditulis dengan penuh penghayatan dan sentuhan jiwa yang dikemas dalam imajinasi yang dalam tentang kehidupan. Atar Semi 1989: 39 sastra adalah karya seni, karena itu ia mempunyai sifat yang sama dengan karya seni lain, seperti seni suara, seni lukis, seni pahat, dan lain-lain. Tujuannya pun sama yaitu untuk membantu manusia menyingkapkan rahasia keadaannya, untuk memberi makna pada eksistensinya, serta untuk membuka jalan menuju kebenaran. Yang membedakannya dengan seni yang lain adalah bahwa sastra memiliki aspek bahasa. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan hakikat karya sastra adalah seni yang dikemas dalam sentuhan imajinasi yang berisi tentang nilai-nilai kehidupan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Melalui karya sastra, seorang menyampaikan pandangannya tentang kehidupan yang ada di sekitarnya. Oleh sebab itu, mengapresiasi karya sastra berarti kita berusaha menemukan nilai-nilai kehidupan yang tercermin dalam karya sastra. Banyak nilai-nilai kehidupan yang bisa ditemukan dalam karya sastra tersebut. commit to user 9

2. Novel