commit to user 46
sosial budaya yang terjadi di dalam masyarakat. Penelitian James F. English tersebut menguatkan pandangan peneliti tentang pentingnya penggunaan
pendekatan sosiologi sastra terhadap novel SBO. Terry Eagleton dalam jurnalnya yang berjudul
“
Two approaches in the Sociology Literature
” The University of Chicago Press,
Critical Inquiry
, Vol. 14, No. 3,
Spring
1988, pp. 469 –476. Terry Eagleton dalam jurnalnya
mengatakan bahwa ada dua poin yang mendasar di dalam pendekatan sosiologi sastra, bahwa dalam sosiologi sastra tidak semata-mata hanya
berdasarkan gejala yang ada di dalam masyarakat, akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Di dalam jurnal tersebut, Terry Eagleton
memberikan gambaran bagi peneliti dalam menganalisis SBO tentang aspek lain di dalam pendekatan sosiologi sastra.
C. Kerangka Berpikir
Karya sastra adalah sesuatu yang dibuat dengan tujuan tertentu. Sebuah karya sastra bisa dikatakan sebuah karya fiksi, namun dengan proses
kreativitas dari pengarang membuat karya sastra itu menjadi lebih hidup. Pengertian fiksi diartikan sebagai cabang dari sastra yang menyusun karya-
karya narasi imajinatif. Berdasarkan pengertian tentang sastra tersebut layaklah jika suatu karya sastra dikaji lebih mendalam. Dalam analisis sebuah
karya sastra prosa, tentu saja tidak bisa terlepas dari pendekatan yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra
dalam usaha menganalisis aspek sosial budaya Jawa dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat di dalam SBO yang meliputi nilai pendidikan agama, karakter,
dan sosial budaya.
commit to user 47
Berikut skema kerangka berpikir:
Gambar 1 Kerangka berpikir SUPARTO
BRATA’S OMNIBUS
NILAI PENDIDIKAN
STRUKTURAL SOSIOLOGI
SASTRA
1. Tema
2. Alur
3. Penokohan
4. Setting, dan
5. Sudut
pandang Aspek Sosial
Budaya dalam Suparto Brata‟s
Omnibus
1. Nilai
Pendidikan Agama
2. Nilai
Pendidikan Karakter, dan
3. Nilai
Pendidikan Sosial budaya
commit to user 48
BAB III METODE PENELITIAN
Metode dianggap sebagai cara-cara strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah yang sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat
berikutnya Nyoman Kutha Ratna, 2004: 24. Metode penelitian adalah cara yang dipilih peneliti untuk memperoleh pengetahuan dan rumusan untuk memahami
suatu fenomena yang digunakan untuk meneliti kesalahan persoalan yang bisa mencapai hasil yang diharapkan.
A. Bentuk dan Strategi Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian
Suparto
Brata‟s
Omnibus
tersebut adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penilaian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati Lexy J Moeleong, 2007: 3. Deskriptif artinya terurai dalam bentuk kata-kata atau gambaran jika
diperlukan, bukan berbentuk angka. Penelitian kualitatif juga dideskripsikan sebagai kegiatan penelitian untuk memperoleh berbagai informasi kualitatif
dengan deskriptif yang penuh nuansa yang lebih berharga dari sekunder angka atau jumlah dalam angka, atau dimaksudkan sebagai bentuk penelitian yang
temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya, tetapi pada prosedur non-matematis Sutopo, 2003: 88. Bentuk
penelitian kualitatif dapat memberikan rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit untuk diungkapkan oleh peneliti kuantitatif. Hal ini mengingat bahwa
sastra merupakan suatu disiplin ilmu yang mempunyai objek yang jelas,
commit to user 49
mempunyai metode dan pendekatan yang jelas. Pada dasarnya penelitian sastra sama dengan kritik sastra, yang membedakannya adalah jangkauan, kedalaman,
dan tujuannya yang jauh ke depan Atar Semi, 1993: 18. Penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan ini diharapkan dapat membantu memperoleh informasi
yang akurat dalam penelitian terhadap SBO.
B. Sumber Data