Latar Belakang Masalah Novel Suparto Brata’s Omnibus Karya Suparto Brata (Pendekatan Sosiologi Sastra Dan Nilai Pendidikan) KrisnaS441008011

commit to user BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra terutama karya sastra Jawa merupakan bagian dari kesusastraan Nusantara. Pada perkembangannya karya sastra Jawa mengalami masa-masa pasang surut dalam dunia kesusastraan bersamaan dengan sastra Indonesia. Semakin banyaknya peminat sekarang ini menunjukkan bahwa sastra Jawa layak dan bahkan cukup berharga untuk diteliti. Karya sastra Jawa, bukan hanya merupakan curahan perasaan dan hasil imajinasi pengarang saja, namun karya sastra Jawa juga merupakan refleksi kehidupan yaitu pantulan respon pengarang dalam menanggapi problem kehidupan yang diolah secara estetis melalui kreatifitas penulisnya. Tujuannya adalah untuk menghibur dan mendidik dengan cara menyajikan keindahan dan memberi makna terhadap kehidupan bagi masyarakat luas dan tidak hanya terbatas pada masyarakat Jawa. Karya sastra mempunyai tiga komponen yang saling berhubungan atau terkait, yaitu pengarang, pembaca atau masyarakat penikmatnya, dan karya sastra itu sendiri. Pengarang mengungkapkan ide-ide, permasalahan dan amanat atau pesan-pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembaca atau masyarakatnya melalui karya sastra tersebut. Permasalahan – permasalahan atau konflik yang ada dalam karya sastra sering mengangkat permasalahan-permasalahan sosial yang terdapat dalam realitas kehidupan commit to user 2 masyarakat. Permasalahan tersebut disajikan melalui jalan cerita dan tokoh-tokohnya dengan daya kreativitas dan imajinasi pengarang, meskipun tokoh dalam suatu cerita merupakan rekaan, namun bukan semata-mata rekaan, melainkan lebih sebagai replika dari sebuah kehidupan yang nyata. Di dalam sebuah karya sastra akan dapat tercermin pula ajaran-ajaran moral melalui amanat, gagasan pengarang maupun latar belakang sosial yang mendasari penciptaan karya tersebut. Penelitian ini memfokuskan pada tinjauan sosiologi sastra dengan landasan suatu pandangan bahwa sastra merupakan gambaran atau potret fenomena sosial. Pada hakikatnya, fenomena sosial itu bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, difoto, dan didokumentasikan. Oleh pengarang, fenomena itu diangkat kembali menjadi wacana baru dengan proses kreatif. Novel Suparto Brata‟s Omnibus selanjutnya akan disingkat menjadi SBO. Penelitian terhadap SBO mengkaji tentang aspek sosial budaya, kemudian juga tentang nilai-nilai pendidikan dengan tinjauan sosiologi sastra. Omnibus diartikan sebagai montor tumpakan sing nduweni dheretan kursi akeh kanggo ngemot penumpange. Omnibus uga ateges kumpulan karangan sing ditulis dening sa wenehe pengarang la n ngrembug, prekara karangane kuwi Suparto Brata, 2007: 8. Dari pengertian di atas jelas bahwa omnibus berarti sebuah kumpulan karangan yang ditulis oleh seorang pengarang dan berisi esai singkat tentang karangan tersebut. SBO tersebut terdiri atas 3 novel karya Suparto Brata yang berjudul Astirin Mbalela, Clemang-clemong, Bekasi Remeng- commit to user 3 remeng. Dalam ketiga novel tersebut pembaca dapat melihat gambaran mengenai problem-problem kehidupan yang banyak terjadi di masyarakat kita. Tentang masalah kehidupan juga tentang perempuan Jawa, geliatnya, pemberontakannya baik terselubung maupun terang-terangan terhadap tradisi Jawa yang sampai saat ini masih ditemukan di dalam masyarakat Jawa. Terkandung pula nilai-nilai pendidikan seperti pendidikan agama, karakter, dan sosial budaya yang sangat diperlukan bagi generasi masa kini. SBO pada awalnya adalah 3 novel yang terbit di tahun berbeda, Astirin Mbalela terbit pada tahun 1992, kemudian Clemang-clemong pada tahun 1995, dan Bekasi Remeng-remeng pada tahun 2000. Alasan lain yang menjadi dasar dipilihnya SBO sebagai objek penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, Suparto Brata adalah seorang pengarang yang sangat produktif. Usianya sudah 79 tahun, namun beliau masih aktif menulis dan banyak menghasilkan karya-karya yang berupa cerita cekak, cerita rakyat, cerbung, novel sampai roman yang karya- karyanya sering muncul dalam majalah seperti Panjebar Semangat dan Jaya Baya . Karya novelnya antara lain adalah Donyane Wong Culika, Dom Sumurup ing Banyu, dan Lara Lapane Kaum Republik, serta antologi cerkak berjudul Trem . Prestasi yang telah diperoleh pengarang antara lain, a Juara Harapan I Sayembara Kumpulan Naskah-naskah sandiwara P dan K Yogyakarta pada tahun 1958 “Cinta dan Penghargaannya”, Juara 1 sayembara cerbung tahun 1958 dengan judul Kaum Republik yang kemudian diterbitkan kembali pada tahun 1966 dengan judul La ra Lapane Kaum Republik . b Mendapat hadiah Rancage sebanyak tiga kali pada commit to user 4 tahun 2000, tahun 2001, dan tahun 2005. c Mendapat hadiah dari Gubernur Jawa Timur Sularso 1993 sebagai seniman pengarang tradisional. d Pada tahun 2007 mendapat hadiah dari Pusat Bahasa sebagai salah seorang dari tiga sastrawan Indonesia yang ditunjuk sebagai penerima The SEA Write Award di Bangkok. Alasan yang kedua yaitu SBO sungguh sangat menarik. Di setiap novelnya memiliki kekhasan masing-masing. Seperti halnya dalam novel clemang-clemong , terdapat beberapa kata yang bagi sebagian orang dianggap tabu. Dalam novel Astirin Mbalela kita bisa melihat keberanian Astirin dalam menentang tradisi kawin paksa dan petualangannya saat pergi ke Surabaya. Selanjutnya Suparto Brata menyajikan adegan menegangkan dengan gaya khas detektif dalam novel Bekasi Remeng- remeng. Semuanya dikemas dengan tangan dingin Suparto Brata. Pembaca juga disuguhkan dengan alur cerita yang menawan. Tidak mudah ditebak Pembaca akan terus dibuat penasaran dan bertanya-tanya tentang peristiwa selanjutnya. Istilah seperti suspense dan surprise juga dihadirkan dalam cerita Astirin Mbalela. Suspense yang membuat pembaca penasaran dan ingin terus membacanya, sedangkan surprise adalah hal yang memberi kejutan bagi pembaca dalam cerita tersebut. Penelitian ini mengambil judul Novel Suparto Brata‟s Omnibus karya Suparto Brata Tinjauan Sosiologi Sastra dan Nilai-nilai Pendidikan. Penelitian ini dimulai dengan sebuah kajian struktural yang menganalisis tentang tema, alur, penokohan, setting , dan sudut pandang commit to user 5 dilanjutkan dengan kajian sosiologi sastra, dan nilai-nilai pendidikan yang meliputi nilai pendidikan agama, karakter dan sosial budaya.

B. Rumusan Masalah