17
Sedangkan
Home industry
merupakan bentuk usaha yang dikelola rumah tangga dengan skala usaha relatif kecil. Menurut Tambunan T. 1994
salah satu karakteristik
home industry
adalah struktur permodalan sangat bergantung pada modal pribadi sehingga merupakan kendala yang sangat
besar bagi perkembangan usaha. Keterlibatan lembaga keuangan sangat diperlukan dalam perkembangan usahanya. Bagaimana mekanisme
kemitraan antara home industri dengan lembaga keuangan merupakan hal yang perlu dikaji agar sinergi antara home industri dengan lembaga
keuangan dapat berjalan.
2.6 Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani
credere
yang berarti kepercayaan faith atau thruth. Oleh karena itu dasar pemberian kredit adalah kepercayaan.
Meskipun sebenarnya kredit bukan hanya sekedar kepercayaan. Seseorang atau lembaga yang memberikan kredit kreditur percaya bahwa penerima
kredit debitur dimasa yang akan datang akan sanggup untuk memenuhi segala kewajiban yang telah dijanjikan, yang dapat berupa barang, uang atau
jasa. Dalam dunia bisnis “kredit” pada umumnya diartikan sebagai :”…
kesanggupan untuk meminjam uang, atau kesanggupan akan mengadakan transaksi dagang atau memperoleh penyerahan barang atau jasa, dengan
perjanjian akan membayarnya kelak”Abdurrahman dalam Fuady 1996:6. Pengertian kredit menurut OP Simorangkir adalah “
Pemberian prestasi misalnya uang, barang dengan balas prestasi kontraprestasi yang akan
terjadi pada waktu
mendatang” Simorangkir 1983:91. Sedangkan pengertian kredit menurut Muchdarsyah Sinungan adalah “
Uang bank yang dipinjamkan pada nasabah dan akan dikembalikan pada suatu waktu tertentu
dimasa mendatang, disertai dengan suatu kontraprestasi berupa bunga” Sinungan, 1994:174.
18
Menurut kamus ekonomi “
Kredit berarti penundaan pembayaran, kepercayaan merupakan suatu syarat untuk memperoleh kredit. Sedanakan
m
enurut UU Tentang Perbankan No.7 Tahun 1992 pasal 1 point 12: pinjaman
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu yang
telah ditentukan dengan bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
2.7 Program PNPM Mandiri
Mulai tahun 2007 Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri
Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri wilayah khusus dan desa tertinggal. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk
mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari
Program Pengembangan Kecamatan PPK, yang selama ini dinilai berhasil. Beberapa keberhasilan PPK adalah berupa penyediaan lapangan kerja dan
pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan,
serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat.
Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu
mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misi PNPM Mandiri Perdesaan
adalah: 1 Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya; 2 pelembagaan sistem pembangunan partisipatif; 3 pengefektifan fungsi dan
peran pemerintahan lokal; 4 peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana
19
sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat; 5 pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.
Pengertian PNPM Mandiri
Adapun pengertian PNPM Mandiri adalah sebagai berikut : a. PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan
sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri
dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan, dan
pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.
b. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakanmeningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam
memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian,
dan kesejahteraannya.
Pemberdayaan masyarakat
memerlukan keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin
keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.
Tujuan PNPM Mandiri 1. Tujuan Umum
Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.
20
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil, dan
kelompok masyarakat lainnya yang rentan
dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan
pengelolaan pembangunan. b. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar,
representatif, dan akuntabel. c. Meningkatnya kapasitas pemerintah dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada
masyarakat miskin
pro-poor.
d. Meningkatnya sinergi masyarakat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat,
organisasi masyarakat, dan kelompok peduli lainnya, untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan.
e. Meningkatnya keberdayaan dan kemandirian masyarakat, serta kapasitas pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat dalam
menanggulangi kemiskinan di wilayahnya. f. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai
dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal.
g. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan tekhnologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.