15
MKP : Musyawarah Khusus Perempuan
Pegas : Musyawarah Penggalian Gagasan
Data yang diperoleh dari PNPM Mandiri pedesaan dalam diagram diatas bahwa sampai tahun 2009 partisipasi perempuan dalam PNPM Mandiri
pedesaan sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat pada pelaksanaan musyawarah tentang PPNPM Mandiri Pedesaan yang biasanya dilaksanakan di masing-
masing balai desa. Seperti yang terlihat di gambar 2.1 diatas partisipasi perempuan dalam MKP Musyawarah Khusus Perempuan, serta pada MJPJ
musyawarah Desa Pertangungjawaban sangat tinggi atau bahkan hamper semua anggota kelompok perempuan berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan
MKP dan MJPJ.
2.5. Pengertian Usaha Kecil
- Menurut UU No.91995, kriteria usaha kecil
adalah
:
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200 juta. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1 milyar, milik warga negara
Indonesia. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun
tidak langsung dengan perusahaan menengah atau perusahaan besar. Berbentuk badan usaha perseorangan, tidak berbadan hukum, atau
berbadan hukum, termasuk koperasi.
Mudrajat 1998:312
- Menurut BPS Buletin Ekonomi Bapindo:1995 :
Industri kecil adalah usaha yang melakukan kegiatan mengubah barang
dasar menjadi barang jadisetengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan jumlah tenaga
kerja 5-19 orang.
Selain definisi di atas setiap instansi memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai usaha kecil dan hal ini berkaitan dengan sulitnya menyediakan data
16
sesuai dengan definisi masing-masing. Sehingga pembinaan usaha kecil ini masih belum optimal, karena masing-masing instansi pembina menekankan
pada sektor dan bidang binaannya sendiri. Sehingga dalam praktek sering kita jumpai persaingan antar instansi pembina usaha kecil dan pengusaha kecil
merasa hanya sebagai “obyek” saja tanpa ada tindak lanjut atau pemecahan masalah mereka secara langsung.
Meskipun setiap instansi mempunyai definisi yang berbeda mengenai usaha kecil, bisa disimpulkan bahwa sebenarnya usaha kecil mempunyai
karakteristik yanag hampir sama, yaitu: 1.
Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi. Sebagian usaha kecil ini dikelola secara perorangan yang
merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan, serta memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya.
2. Rendahnya akses usaha kecil terhadap lembaga-lembaga kredit formal,
sehingga mereka sering menggantungkan pembiayaannya dari modal sendiri atau sumber lain seperti keluarga bahkan rentenir.
3. Sebagian besar usaha kecil tidak berbadan hukum.
4. Ditinjau dari golongan industri, hampir sepertiga usaha kecil bergerak
dalam usaha makanan, minuman, dan tembakau, diikuti kelompok industri barang galian bukan logam, industri tesktil, dan industri kayu, bambu,
rotan, rumput, dan sejenisnya termasuk perabotan rumah tangga masing- masing berkisar 21 sampai 22 persen dari keseluruhan industri yang ada.
Mudrajat 1998 : 316.
17
Sedangkan
Home industry
merupakan bentuk usaha yang dikelola rumah tangga dengan skala usaha relatif kecil. Menurut Tambunan T. 1994
salah satu karakteristik
home industry
adalah struktur permodalan sangat bergantung pada modal pribadi sehingga merupakan kendala yang sangat
besar bagi perkembangan usaha. Keterlibatan lembaga keuangan sangat diperlukan dalam perkembangan usahanya. Bagaimana mekanisme
kemitraan antara home industri dengan lembaga keuangan merupakan hal yang perlu dikaji agar sinergi antara home industri dengan lembaga
keuangan dapat berjalan.
2.6 Pengertian Kredit