12
2. P2W sebagai wanita dan pembanguan Menurut  perspektif
Women  and  Development
yang  dipelopori  oleh kaum  feminisme  Marxist  ini,  wanita  selalu  menjadi  pelaku  penting
dalam  masyarakat  sehingga  posisi    wanita,  dalam  arti  status, kedudukan,  dan  peranannya,  akan  menjadi  salah  satu    ukuran
keberhasilan pembangunan. 3. P2W sebagai gender dan pembangunan
Menurut  kacamata
gender  and  development,
konstruksi  sosial  yang membentuk persepsi dan harapan serta mengatur hubungan antara pria
dan  wanita  sering  merupakan  penyebab  rendahnya  kedudukan  dan status  wanita,  posisi  inferior  dan  sekunder  relatif  terhadap  pria.
Pembangunan berdimensi gender ditujukan untuk mengubah hubungan gender  yang  eksploratif  atau  merugikan  menjadi  hubungan  yang
seimbang, selaras, dan serasi.
2.4 Konsep Pemberdayaan
Pemberdayaan perempuan
yang dicanangkan
dalam
Millenium Development  Goals
untuk  mengurangi  kemiskinan  berwajah  perempuan memiliki  tiga  dimensi  yaitu
Human  Capability
,  kemampuan  manusia  dalam hal  pendidikan,  kesehatan  dan  gizi,  dengan  menghilangkan  gap  pendidikan
bagi  perempuan  dan  laki-laki  hingga  sekolah  menengah;
Acces  to  resources and  opportunity
, akses terhadap sumber daya dan kesempatan  yang mengacu pada aset ekonomi dan partisipasi social.
13
Pemberdayaan sebagaimana didefinisikan oleh
Empowerment Team
World Bank.adalah terminologi yang paling sering disejajarkan dan digunakan dalam
upaya
poverty reduction
. Pemberantasan kemiskinan memerlukan keterlibatan perempuan  dalam  pembangunan  sosial  dan  ekonomi,  kesempatan  yang  sama
dan  partisipasi  penuh  dan  adil  antara  laki-laki  dan  perempuan  sebagai  agen pembangunan  berkelanjutan.  Pemberdayaan  merupakan  proses  peningkatan
kapasitas  seseorang  atau  kelompok  dalam  menentukan  pilihan  guna melakukan suatu aksi atau output yang diinginkan.
The  Commission  on  Global  Government
Mandela,  1995  menyatakan bahwa  pemberdayaan  tergantung  pada  kemampuan  masyarakat  untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri, karena kemiskinan mencerminkan ketiadaan pilihan  bagi  seseorang.  Kepastian  ekonomi  adalah  esensial  agar  masyarakat
mempunyai kemandirian dan kemampuan untuk menguasai
power
. Dengan berbagai pandangan itu dikembangkan pendekatan pemberdayaan
dalam  pembangunan  masyarakat.  Bahwa  upaya  yang  dilakukan  harus diarahkan langsung pada akar persoalannya,  yaitu meningkatkan kemampuan
rakyat.  Bagian  yang  tertinggal  dalam  masyarakat  harus  ditingkatkan kemampuannya  dengan  mengembangkan  dan  mendinamisasikanpotensinya,
dengan kata lain, memberdayakannya. Pemberdayaan  masyarakat  adalah  sebuah  konsep  pembangunan  ekonomi
yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan,
yakni yang
bersifat
peoplecentered, participatory,
empowering, and sustainable
seperti dikatakan oleh Robert Chamber 1995.
14
Pemberdayaan  menurut  PNPM  Mandiri  Pedesaan  adalah  upaya  untuk menciptakanmeningkatkan  kapasitas  masyarakat,  baik  secara  individu
maupun  berkelompok,  dalam  memecahkan  berbagai  persoalan  terkait  upaya peningkatan
kualitas hidup,
kemandirian, dan
kesejahteraannya. Pemberdayaan  masyarakat  memerlukan  keterlibatan  yang  lebih  besar  dari
perangkat  pemerintah  daerah  serta  berbagai  pihak  untuk  memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.
Tingkat Partisipasi Perempuan PNPM Pedesaan
Gambar 2.1 : Tingkat Partisipasi Perempuan PNPM Mandiri Pedesaan Sumber        : Data dari PNPM Mandiri tahun 2009.
Keterangan gambar 2.1 : MDST
: Musyawarah Desa Serah Terima MDPJ
: Musyawarah Desa Pertanggungjawaban Musdes
: Musyawarah Desa MAD
: Musyawarah Antar Desa
15
MKP : Musyawarah Khusus Perempuan
Pegas : Musyawarah Penggalian Gagasan
Data  yang  diperoleh  dari  PNPM  Mandiri  pedesaan  dalam  diagram  diatas bahwa  sampai  tahun  2009  partisipasi  perempuan  dalam  PNPM  Mandiri
pedesaan  sangat  tinggi.  Hal  ini  dapat  dilihat  pada  pelaksanaan  musyawarah tentang  PPNPM  Mandiri  Pedesaan  yang  biasanya  dilaksanakan  di  masing-
masing  balai  desa.  Seperti  yang  terlihat  di  gambar  2.1  diatas  partisipasi perempuan  dalam  MKP  Musyawarah  Khusus  Perempuan,  serta  pada  MJPJ
musyawarah  Desa  Pertangungjawaban  sangat  tinggi  atau  bahkan  hamper semua anggota kelompok perempuan berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan
MKP dan MJPJ.
2.5. Pengertian Usaha Kecil