Representasi Sebagai Kontruksi Realitas Dalam Film

15 melihat kompleksitas aspek-aspek film sebagai medium komunikasi massa yang beroperasi di dalam masyarakat Irawantoro, 1999:11. Sementara menurut McQuail 1987:13, dalam lingkup komunikasi film berperan sebagai sebuah sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan, serta menyajikan berita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lainnya yang mengandung informasi kepada mayarakat umum. Dengan perannya dalam menyebarkan informasi maka film bisa menjadi agen sosialisasi mengenai penggambaran budaya dalam masyarakat. Terkadang peran film sebagai agen sosialisasi mampu mendahului agen- agen sosialisasi tradisional seperti keluarga, sekolah, atau kelompok-kelompok agama, hal ini dikarena film mampu membangun hubungan secara personal dengan individu. Karena bersifat personal, tiap individu akan menanggapi pesan film melalui rangkaian proses psikologi serta pengaruh pengalaman sosial dan budaya yang dimilikinya masing-masing. Selain itu tingkat kecerdasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh tiap individu ikut berperan, sehingga tanggapan ataupun dampak yang dialami oleh masing-masing individu tidak harus sama persis terhadap sebuah film yang sama.

2.2. Representasi Sebagai Kontruksi Realitas Dalam Film

Menurut Hall 1997:28, representasi yaitu tindakan menghadirkan sesuatu baik orang, peristiwa, maupun objek lewat sesuatu yang lain di luar dirinya, biasanya berupa tanda atau simbol. Representasi belum tentu bersifat nyata tetapi bisa juga menunjukan dunia khayalan, fantasi, dan ide abstrak. commit to user 16 Sebaliknya menurut Burton 2012, kata representasi merujuk kepada penggambaran. Namun demikian kata itu tidak hanya sekadar tentang penampilan di permukaan tapi juga menyangkut tentang makna yang dikonstruksi dibaliknya. Melalui media massa, terutama film, kita diberikan representasi tentang dunia dan bagaimana cara kita nantinya akan memahami dunia tersebut. Namun perlu diingat bahwa representasi dibuat dengan suatu tujuan tertentu oleh pembuatnya, sehingga tanpa disadari bentuk-bentuk representasi tersebut menjelma sebagai suatu „pembenaran‟. Untuk menggambarkan ekspresi hubungan antara teks media film dengan realitas, konsep representasi sering digunakan. Berdasarkan maknanya, representasi to represent bisa didefinisikan sebagai to stand for . Hal tersebut bisa menjadi sebuah tanda a sign untuk sesuatu atau seseorang, sebuah tanda tidak sama dengan realitas yang direpresentasikannya tapi dihubungkan dengan mendasarkan diri pada realitas yang menjadi referensinya Noviani, 2002:61. Turner mengatakan bahwa makna film sebagai representasi dari realitas, berbeda dengan film sebagai refleksi dari realitas. Sebagai refleksi kenyataan, sebuah film hanya memindahkan kenyataan ke layar tanpa mengubah kenyataan tersebut, misalnya film dokumentasi, upacara kenegaraan atau film dokumentasi perang. Sedangkan sebagai representasi dari realitas, film membentuk dan menghadirkan kembali realitas berdasarkan kode-kode, konvensi-konvensi, dan ideologi dari kebudayaannya Turner dalam Sobur, 2003:127-128. Jadi film sebagai repesentasi realitas masyarakat berarti film adalah perwujudan, kebutuhan, keinginan, dan pemikiran masyarakat dimana film itu dieksekusi. commit to user 17 Film merangkum aspek-aspek realitas sosial. Tetapi ia tidak merepresentasikan aspek-aspek tersebut secara tidak jujur. Ia menjadi cermin yang mendistorsi bentuk-bentuk obyek yang direfleksikannnya tetapi juga menampilkan citra-citra dalam visinya. Film tidak berbohong tetapi juga tidak menyatakan yang sebenarnya Ratna Noviani, 2002. Menurut Burton dalam Junaedi 2007:65, ada beberapa unsur dalam representasi yang lahir dari teks media massa yang meliputi: a. S tereotipe , adalah pelabelan terhadap sesuatu yang sering digambarkan secara negatif. b. Identitas , meliputi pemahaman kita terhadap kelompok yang direpresentasikan. Pemahaman ini menyangkut siapa mereka, nilai apa yang dianutnya dan bagaimana mereka dilihat oleh orang lain dari sudut pandang positif maupun negatif. c. Pembedaan difference , yaitu mengenai pembedaan antar kelompok sosial, dimana satu kelompok diposisikan dengan kelompok yang lain. d. Naturalisa si naturalization , adalah strategi representasi yang dirancang untuk mendesain dan menetapkan difference , serta untuk menjaganya agar kelihatan alami selamanya. e. Ideologi , representasi merupakan relasinya dengan ideologi dianggap sebagai kendaraan untuk mentransfer ideologi dalam rangka membangun dan memperluas relasi sosial. Selanjutnya dalam proses representasi seorang pembuat film telah menyeleksi pesan-pesan yang ingin disampaikannya kepada penonton. Alhasil menurut Burton 2012, “pembuat film telah mengkonstruksi berbagai representasi terhadap kelompok-kelompok sosial dengan membentuk berbagai tipe orang tertentu. Representasi-representasi terhadap orang-orang ini mengungkapkan banyak hal dengan budaya kita dan kepercayaan kita. Representasi-representasi ini dapat merepresentasikan nilai-nilai dan dapat memperkukuh nilai- nilai tersebut”. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 18

2.3. Film Hollywood Sebagai Media Representasi