95
ia sebagai laki-laki dimitoskan sebagai seorang
hero
yang bertugas untuk menyelamatkan pasangan wanitanya. Jika dikaitkan dengan bias gender maka
kedua sisi tersebut menjadi simbol yang merepesentasikan heroisme dalam karakter Megamind.
4.2.2. Representasi Megamind Berdasarkan Perilaku Individual
Dalam sebuah film seorang
hero
mempunyai kepribadian yang merepesentasikan perilaku mereka. Sedangkan dalam film ini, Megamind sebagai
tokoh utama
hero
memiliki perilaku yang membuatnya unik. Untuk menganalisa keunikan tersebut maka pada korpus ini akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu:
a. Perilaku Positif Megamind, b. Perilaku Negatif Megamind, dan c. Proses Pembentukan Perilaku Megamind.
a. Perilaku Positif Megamind
Perilaku Positif Megamind Dalam Adegan 53
Time Code: 44:05-44:16
Shoot 1 Shoot 2
commit to user
96
Shoot 3
Kode Verbal Dalam Adegan 53
Minion : Mengapa kita membersihkan kota ini tuan?
Megamind : Um, kita tidak mau bertempur dengan pahlawan baru di tempat
sampah, bukan? Roxane
: Museumnya kembali seperti semula. Tapi bagaimana, mengapa? Megamind
: Mungkin Megamind tidak sejahat yang diperkirakan
Makna Denotasi Dalam Adegan 53
Shoot
1 memperlihatkan gambar sampah-sampah di pinggir jalan yang berubah menjadi kotak kubik berwarna biru. Merubah sampah menjadi kotak biru
merupakan hasil pekerjaan Megamind dengan menggunakan alat ciptaan yang canggih. Alat tersebut dapat merubah benda padat, seperti sampah dalam adegan
ini, menjadi kotak kubik yang menyerupai batu es. Sedangkan makna dalam adegan ini menunjukkan bahwa Megamind berupaya untuk membersihkan
sampah di kota Metro City.
Shoot
2 memperlihatkan Minion dan Megamind yang menggunakan kaca mata sedang serius membersihkan kota. Kemudian keduanya saling berbicara
commit to user
97
mengenai maksud dari kegiatan pembersihan kota tersebut. Dari dialog yang terjadi antara Megamind dan Minion menunjukkan bahwa tujuan pembersihan
kota Metro City adalah untuk menyambut pertarungannya dengan Titan. Namun sebenarnya hal itu hanyalah dalih karena Megamind sebenarnya merasa terdorong
untuk membersihkan sampah di sekitar Metro City.
Shoot
3 menampilkan museum kota Metro City yang kembali normal. Roxane terlihat senang dengan situasi tersebut sekaligus bingung mengapa
kondisi museum bisa kembali normal. Pada dasarnya adegan ini memberikan penjelasan bahwa Megamind mungkin tidak sejahat yang orang pikirkan karena ia
memulihkan kondisi kota Metro City yang sebelumnya kacau dan kotor.
Makna Konotasi Dalam Adegan 53
Bagi Ainun Chonsum, pahlawan adalah orang yang berjasa bagi lingkungannya. Oleh karenanya pahlawan tidak selalu diharuskan berjasa besar
dengan mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negaranya, namun terkadang seseorang bisa disebut sebagai pahlawan jika ia memberikan kontribusinya bagi
lingkungan atau komunitasnya http:www.tabloidcleopatra.comtanamkan-jiwa- pahlawan-sejak-kecil.
Dewasa ini, salah satu isu lingkungan di perkotaan yang sangat dominan adalah sampah. Secara universal sampah menjadi permasalahan sebuah kota yang
terjadi hampir disetiap belahan dunia. Saat ini bahkan sampah merupakan permasalahan lingkungan yang belum terselesaikan bagi masyarakat perkotaan.
Isu sampah sebagai masalah lingkungan diperlihatkan dalam adegan ke 53, dalam perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
98
adegan satu ini digambarakan jika kota Metro City merupakan simbol kota yang kotor karena dipenuhi dengan sampah. Ketika masalah ini semakin sulit
terpecahkan maka muncul Megamind yang membersihkan kota Metro City dengan alat canggih ciptaannya.
Selain melakukan pembersihan kota Megamind juga melakukan perawatan terhadap museum kota Metro City. Kegiatan mulia yang dilakukan Megamind
dalam adegan ini menandakan bahwa Megamind memiliki kepedulian terhadap lingkungan Metro City, hal tersebut merepesentasikan perilaku positif yang
dimiliki oleh Megamind. Selain itu tindakan Megamind bagi lingkungan Metro City merupakan salah satu contoh jika
hero
tidak selalu dituntut berjasa besar. Dalam adegan ini Megamind tidak melakukan jasa besar seperti menyelamatkan
ribuan nyawa ataupun melindungi Metro City dari ancaman bahaya, namun ia menunjukkan sisi kepahlawannya dengan kepedulian terhadap lingkungan.
Pada dasarnya adegan ini menunjukkan jika seorang pahlawan tidak diukur berdasarkan besar kecilnya perbuatan yang mereka lakukan. Namun
seseorang dapat menjadi pahlawan jika ia memiliki kepedulian, sebab kepedulian atau empati adalah simbol utama bagi seorang
hero
. Hal ini sejalan dengan pernyataan Rosdiana Setyaningrum yang menyebutkan jika kepahlawanan dapat
diartikan sebagai empati, dengan memiliki empati maka seseorang akan selalu memiliki keinginan untuk menolong, baik dalam hal besar dan hal kecil, inilah
kepahlawanan yang sesungguhnya http:www.tabloidcleopatra.comtanamkan- jiwa-pahlawan-sejak-kecil.
commit to user
99
Perilaku Positif Megamind Dalam Adegan 87
Time Code: 01:10:58 - 01:11:11
Shoo1 Shoot 2
Shoot 3
Makna Denotasi Dalam Adegan 87
Gambar
shoot
1 menunjukkan Megamind yang sedang memasuki gerbang penjara dimana terdapat dua penjaga yang sedang memasang posisi untuk
menangkapnya. Gambar
shoot
2 menampilkan gambar Megamind yang melewati kedua penjaga tanpa memberikan perlawanan, hal ini membuat kedua penjaga
menjadi heran dengan menampilkan ekspresi kaget. Selanjutnya, Megamind terlihat menghiraukan kedua penjaga tersebut dengan tatapan matanya yang serius
sambil terus melihat kedepan. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
100 Shoot
3 berupa gambar Megamind yang sedang mengadahkan kedua tangannya ke arah sipir penjara dengan ekspresi muka yang penuh penyesalan.
Tindakan Megamind dalam adegan ini menggambarkan isyrat Megamind yang sedang menyerahkan diri kepada pihak berwajib yang diwakili oleh sipir penjara.
Pada akhir adegan ini Megamind diborgol dan digiring oleh kedua penjaga yang didampingi oleh sipir penjara.
Makna Konotasi Dalam Adegan 87
Dalam film laga Hollywood konsep heroisme atau kepahlawanan seringkali melekat dengan citra militer. Oleh karenanya produsen film Hollywood
memiliki kecenderungan untuk mengaplikasikan nilai militer dan patriotisme, salah satunya adalah nilai keberanian. Dalam dunia militer keberanian lebih
dinilai sebagai perbuatan berani untuk berkorban bahkan terkadang berani mati demi rakyat dan negara. Konsep kebernian itu kemudian diwujudkan dalam film-
film Hollywood, sehingga seorang tokoh protagonis
hero
diibaratkan sebagai pejuang yang berani berkorban demi menolong orang-orang disekitarnya atau
bahkan menyelamatkan dunia. Dalam kasus tertentu produsen film Hollywood juga secara gamblang
menampilkan keberanian seorang
hero
untuk mengorbankan nyawanya. Hal ini terlihat dalam film-film populer seperti The Matrix dan Gladiator yang
menampilkan kematian tokoh
hero
demi melindungi bangsanya. Konsep pengorbanan ini seakan-akan menjadi pesan yang dikemas untuk menunjukkan
kebernaian seorang
hero
, semakin besar pengorbanan seorang pahlwanan maka semakin besar pula keberanian yang ditunjukkan olehnya. Alhasil akan terlihat
commit to user
101
jelas jika dalam film Hollywood istilah keberanian identik sebagai pengorbanan dan perjuangan oleh seorang
hero
tokoh protagonis. Namun sejatinya konsep “berani” yang ditunjukkan oleh seorang
hero
tidak bisa dilihat dari pengorbanan dan perjuangan semata. Hal ini diungkapkan oleh Pahlawan Nasional Indonesia yaitu Pangeran Sambernyowo atau Kanjeng
Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagara I. Menurut beliau keberanian seorang pahlawan diartikan sebagai
Mulat Sarira Hangra sa Wani
, yakni mawas diri dan berani bertanggung jawab. Maksudnya adalah kepahlawanan
berarti berani membela kebenaran, berani menderita, berani bertanggung jawab, berani wibawa dan hidup sejahtera http:minimagz.wordpress.com20080416.
Melalui pengertian tersebut nampak jika keberanain seorang pahlawan dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Simbol keberanian tidak harus
diwujudkan melalui pengorban, bisa saja keberanian seorang hero diwjudkan melalui tindakan bertanggung jawab. Simbol keberanian untuk bertanggung jawab
diwujudkan Megamind dalam adegan 87 ketika ia menyerahkan diri kepada pihak berwajib. Tindakan Megamind itu pada dasarnya dilakukan karena ia merasa
bersalah dan merasa harus mempertanggung jawabkan perbuatannya yang telah mengacaukan Metro City. Oleh karenanya penyerahan diri merupakan simbol
keberanian yang dilakukan oleh Megamind untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya yang telah merugikan masyarakat.
Cara Megamind menunjukkan keberaniannya dengan menyerahkan diri tentunya sangat menarik, sebab selama ini seorang
hero
cenderung menampilkan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
102
keberaniannya dalam bentuk perjuangan dan pengorbanan. Maka dalam adegan ini Megamind mengisyaratkan bahwa terkadang simbol keberanian bisa
diwujudkan dalam berbagai perbuatan, misalnya tindakan berani bertanggung jawab. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa keberaniaan seorang
hero
memiliki makna yang kompleks. Individu yang berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri layak
disebut pahlawan, karena ia tidak hanya bertanggung jawab pada dirinya tapi juga pada kehidupan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Hal ini menandakan
bahwa nilai kepahlawanan tidak diukur dari kecerdasan intelektual tetapi lebih pada kecerdasan emosional dan sikap mawas diri yang dimiliki seseorang
http:minimagz.wordpress.com20080416. Oleh
karena itu
tindakan Megamind yang berani menanggung perbuatannya merepesentasikan perilaku
positif bagi seseorang yang memiliki kecerdasan emosional dan sikap mawas diri. b.
Perilaku Negatif Megamind
Perilaku Negatif Megamind Dalam Adegan 29
Time Code: 22:53 - 24:13
Shoot 1 Shoot 2
commit to user
103
Shoot 3 Shoot 4
Kode Verbal Dalam Adegan 29
Megamind : Yah, sekarang Metro Man sudah disingkirkan. Aku bisa lakukan
apapun yang kumau.
Makna Denotasi Dalam Adegan 29
Rangakaian
shoot
dalam adegan ini memperlihatkan Megamind yang seenaknya melakukan ulahnya setelah menyingkirkan Metro Man.
Shoot
1 menampilkan ketika Megamind membuat kekacauan di Museum Metro City,
kemudian terdapat gambar Megamind sedang bermain-main diatas troli. Selain itu terlihat lukisan Monalisa yang terdapat kumis pada wajahnya setelah dicoret-coret
oleh Megamind. Selanjutnya lukisan Monalisa “berkumis” tersebut ia masukkan kedalam ranjang troli yang dinaiki oleh Megamind.
Pada
shoot
2 memperlihatkan gambar ketika Megamind mengecat kubah Balai kota dengan warna biru yang merupakan ciri khasnya. Makna dalam
shoot
2 menandakan bahwa bangunan balai kota sebagai wilayah kekuasaan Megamind.
Berikutnya dalam
shoot
3, terlihat gambar toko-toko dipinggir jalan Metro City yang tutup semenjak kota dikuasai Megamind. Selain itu pada toko-toko tersebut
commit to user
104
terdapat coretan- coretan bertuliskan Megamind‟s yang menandakan bahwa tempat
tersebut merupakan milik Megamind.
Shoot
4 memperlihatkan gambar bangunan yang diberikan coretan berbentuk tiga lingkaran yang diarsir. Lingkaran pada arsiran pertama berukuran
paling besar sedangkan pada arsiran kedua dan ketiga bentuk lingkarannya semakin kecil. Dalam lingkaran arsiran pertama terdapat angka 10, kemudian
diarsiran kedua dan ketiga tertulis angka 100 dan 1000. Pada arsiran ketiga yang ukurannya paling kecil nampak sebuah mobil pemadam kebakaran yang tertancap
di angka 1000. Sementara di bagian bawah tembok terlihat mobil-mobil yang disusun secara berantakan.
Coretan pada tembok bangunan tersebut secara tidak langsung merujuk sebagai sebuah permainan
dartboard
. Umumnya permainan
dartboard
menggunakan papan berukuran kecil, serta anak panah untuk mengenai sasaran lingkaran dalam papan tersebut. Namun dalam adegan ini Megamind
menggunakan tembok bangunan sebagai pengganti papan, sedangkan anak panah digantikan oleh mobil pemadam kebakaran.
Shoot
keempat menonjolkan bagaimana Megamind yang bersikap keterlaluan nakal karena permainannya
menimbulkan kerusakan terhadap suatu bangunan dan fasilitas umum seperti mobil pemadam kebakaran.
Makna Konotasi Dalam Adegan 29
Makna yang ditimbulkan dari adegan menunjukkan bahwa Megamind merupakan individu yang memiliki perilaku yang usil dan perusak. Perilaku
commit to user
105
tersebut diperlihatkan Megamind ketika mengacaukan dan merusak sarana-sarana umum seperti museum, kantor balaikota, dan bangunan-bangunan lainnya di
Metro City. Perilaku menyimpang Megamind dapat dianalisa dengan fenomena vandalisme yang seringkali muncul dewasa ini.
Menurut Wikipedia, vandalisme adalah suatu sikap kebiasaan yang
dialamatkan kepada bangsa Vandal, pada zaman Romawi Kuno, yang budayanya
antara lain adalah perusakan yang kejam dan penistaan segala yang indah atau terpuji http:id.wikipedia.orgwikiVandalisme. Sedangkan menurut KBBI
Kamus Besar Bahasa Indonesia, vandal adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya atau perusakan dan
penghancuran secara kasar dan ganas. Tindakan yang termasuk di dalam vandalisme adalah perusakan,
pencacatan,
grafitty
, dan kegiatan mencorat-coret tempat-tempat umum. Bahkan merusak fasilitas umum termasuk kegiatan vandalisme karena tindakan ini
merupakan bentuk keganasan, kekasaran, maupun penghancuran. Oleh karena itu tindakan-tindakan Megamind ketika mencoret-coret museum dan mengacaukan
bangunan-bangunan di kota Metro City merupakan simbol bagi perilaku orang yang melakukan vandalisme.
Menurut Keller, Light, dan Calhoun 1989, kriminalitas ada berbagai macam bentuknya salah satunya adalah
Crime Without Victim
kejahatan tanpa korban.
Crime Without Victim
yaitu kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindakan pidana orang lain, contohnya adalah
commit to user
106
vandalisme. Oleh karena itu meskipun vandalisme merupakan kegiatan yang tidak enak dipandang dan merusak lingkungan, namun tindakan ini tidak menimbulkan
korban jiwa ataupun membuat orang lain menderita. Dari analisa diatas dapat dipahami bahwa Megamind merupakan individu
yang berperilaku menyimpang karena melakukan vandalisme. Vandalisme merepesentasikan bagaimana simbol perilaku negatif yang dimiliki Megamind
sebagai seorang
hero
. Walaupun cenderung bersifat negatif dan merusak, akan tetapi vandalisme yang dilakukan Megamind tidak sampai membuat warga Metro
City terluka ataupun menderita. Oleh karena itu vandalisme dari Megamind merupakan sebuah bentuk kriminalitas yang ringan, karena tindakannya itu tidak
menimbulkan jatuhnya korban jiwa.
Perilaku Negatif Megamind Dalam Adegan 34
Time Code: 24:27 - 26:20
Shoot 1 Shoot 2
commit to user
107
Kode Verbal Dalam Adegan 34
Megamind : Aku tahu, aku tahu, selalu haus, tidak pernah puas.
Megamind : Aku mengerti kamu, burung berpakaian kecil. Tanpa tujuan,
kekosongan, seperti ruang hampa, bukan? Megamind
: Seperti apa ruang hampamu, burung kecil? Minion
: Ada masalah tuan. Megamind
: Baru saja terpikir, kita memiliki semuanya tapi disisi lain kita tidak memiliki apa-apa. Apakah kita sudah sukses?
Minion : Tentu, sudah berhasil tuan. Anda membuat semuanya sempurna.
Megamind : Lalu mengapa aku merasa begitu melankolismurung? Aku
merasa tidak bahagia. Tanpa Metro Man, apa gunanya?
Makna Denotasi Dalam Adegan 34
Gambar dan dialog pada
shoot
1 menampilkan Megamind yang sedang linglung dan gelisah. Karena merasa gelisah Megamind berbicara dengan mainan
burung kecil yang berada diatas sebuah gelas kaca. Mainan burung tersebut memiliki mekanisme menghisap air dan mengeluarkannya kembali sehingga air
yang berada dalam gelas tidak pernah habis. Mainan burung tersebut secara simbolik merefleksikan sikap Megamind yang sulit merasa puas dan memiliki
kekosongan jiwa ketika tujuannya hilang. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
108
Pada
shoot
2 Megamind memasang ekspresi murung, kemudian ia berduskusi dengan Minion mengenai pencapaiannya dan rencana yang akan
dilakukannya kedepan. Gambar
shoot
3 memperlihatkan wajah Megamind yang sedang merengut dengan bibir yang mengarah keatas, ini merupakan isyarat
perasaan kecewa dan sedih. Dalam
shoot
ketiga memuat makna bahwa Megamind sedang murung karena tidak menemukan tujuan hidupnya setelah
mengalahkan Metro Man, bahkan Minion yang berusaha memberikan ide dan
menghiburnya tidak mampu untuk memuaskan Megamind. Makna Konotasi Dalam Adegan 34
Makna yang tersirat dari adegan adalah penggambaran Megamind sebagai simbol individu yang peragu. Sikap ragu-ragu Megamind diperlihatkan ketika ia
sukses meraih tujuannya, namun ia justru merasa tidak puas atau hampa. Ketidakpuasan dalam diri Megamind menjadi jawaban bahwa apa yang selama ini
menjadi impiannya ternyata tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu meskipun disatu sisi Megamind berhasil meraih tujuannya, namun dilain sisi ia
merasa gagal dan tidak puas terhadap pencapaiannya. Perilaku Megamind yang ragu-ragu tersebut bersumber dari perasaan
cemas dan sedih. Menurut Darwis Hude 2006, kecemasan dan kesedihan adalah dua kata yang dieloborasi oleh psikologi sebagai kata yang hampir sama.
Kecemasan dan kesedihan berkenaan dengan adanya sesuatu yang hilang atau tidak sesuai harapan. Sedangkan dalam adegan ini, kecemasan dan kesedihan
yang dialami Megamind timbul ketika ia merasa kehilangan setelah mengalahkan Metro Man. Selanjutnya Megamind yang berhasil menggapai tujuan hidupnya
commit to user
109
dengan mengalahkan Metro Man, ternyata merasa kemenangannya tersebut tidak sesuai dengan harapannya selama ini.
Pada dasarnya sikap ragu-ragu yang bersumber dari kesedihan dan kecemasan merupakan bentuk dari perasaan-perasaan negatif. Oleh karena itu
sikap tersebut mencerminkan perilaku negatif yang dimiliki oleh seseorang http:www.akuinginsukses.combagaimana-mengatasi-depresi-dan-mengubah-
hidup-anda. Sedangkan Megamind dalam adegan 34 secara jelas menampilkan perasaan ragu dan sedih yang mencerminkan simbol perilaku negatif dalam
dirinya. Oleh karena itu perasaan-perasaan yang diekspresikan oleh Megamind dalam adegan 34 merepesentasikan simbol perilaku negatif yang dimilikinya.
Perilaku Negatif Megamind Dalam Adegan 99
Time Code: 01:19:32 - 01:20:13
Shoot 1 Shoot 2
Shoot 3 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
110
Kode Verbal Dalam Adegan 99
Titan : Cukup licik, sis. Tapi hanya ada satu orang yang aku tahu
menyebut kota ini Montro City. Megamind
: Opsss.
Makna Denotasi Dalam Adegan 99
Adegan ini menceritakan tentang Megamind yang sedang menyamar
menjadi Metro Man ketika berhadapan dengan Titan.
Shoot
1 memperlihatkan peristiwa yang terjadi ketika Megamind berhasil mengusir Titan. Pada shoot 1
terdapat gambar Metro Man dan Roxane, terlihat jika tangan kiri Roxane sedang menggenggam tangan kiri Metro Man. Selanjutnya tangan kanan Roxane
memutar jam tangan yang dipakai oleh Metro dan terlihat jam tersebut memancarkan sinar berwarna biru.
Shoot
kedua memperlihatkan kejadian yang terjadi setelah jam tangan Metro Man diputar oleh Roxane, ternyata jam tersebut merupakan alat
berteknologi tinggi yang digunakan Megamind untuk menyamar menjadi Metro Man. Setelah penyamarannnya terbongkar Megamind justru menampilkan
ekspresi senang dengan mengumbar senyum di bibirnya.
Shoot
1 dan
shoot
2 merupakan rangkaian pesan yang menjelaskan bagaimana cara Megamind
menyamar menjadi Metro Man agar bisa mengecoh Titan.
Shoot
3 menampilkan gambar Megamind yang memasang ekspresi terkejut, sebaliknya di belakangnya terlihat Titan sebagai latar yang sedang
melayang dengan posisi kaki mengangkang.
Shoot
ini memperlihatkan Megamind perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
111
yang terkejut karena Titan berhasil membongkar tipuan yang dilakukannya. Setelah mengetahui jebakan yang digunakan Megamind membuat Titan kembali
dengan kepercayaan diri yang tinggi. Kepercayaan diri Titan ditunjukkan oleh gestur tubuh yang melipatkan posisi kedua tangannya, serta ekspresi bibirnya
yang terbuka lebar dengan senyum yang terlihat arogan. Adegan ini menceritakan Megamind yang mengelabui Titan dengan cara
menyamar menjadi Metro Man. Awalnya strategi Megamind untuk menipu Titan ini berhasil sehingga membuatnya melarikan diri. Namun Titan menyadari bahwa
dirinya telah di tipu oleh Megamind, selanjutnya ia kembali mendatangi Megamind untuk melampiaskan kekesalannya. Dari cerita dalam adegan ini
memuat makna mengenai karakter Megamind yang senang menipu, alhasil Titan menyebut tipuan Megamind sebagai perbuatan licik.
Makna Konotasi Dalam Adegan 99
Penipuan adalah perbuatan yang dilakukan secara sadar untuk tujuan tertentu. Di ranah hukum kata penipuan sangat erat hubungannya dengan tindakan
kriminal atau pidana yang melanggar aturan. Begitupun dalam norma masyarakat, kata penipuan mengacu pada suatu perbuatan salah yang digunakan untuk
kepentingan orang yang menipu. Merujuk pada perspektif hukum dan norma sosial maka penipuan merepesentasikan perbuatan buruk atau tindakan kejahatan.
Namun dalam kultur masyarakat modern kata penipuan berkembang menjadi bentuk yang sangat kompleks. Dalam dunia ekonomi-politik penipuan
dianggap sebagai suatu strategi manajemen, dimana penipuan dimanifestasikan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
112
sebagai muslihat atau rahasia yang digunakan dalam persaingan. Oleh karenanya penipuan bukanlah sebuah kejahatan selama hal ini tidak melanggar hukum. Sama
halnya dalam dunia militer, penipuan ditafsirkan sebagai sebuah strategi untuk mengelabui lawan ketika berperang.
Berdasarkan persepktif modern maka konsep penipuan menjadi sangat luas, sehingga salah ataupun benarnya perbuatan ini bersifat subjektif dan
bergantung dalam konteks apa perbuatan ini dilakukan. Adapun bentuk penipuan yang dilakukan dalam adegan ini adalah penyamaran. Richard Reynolds 1992
menyebutkan jika penyamaran bukanlah hal yang asing dalam film Hollywod, dan pada dasarnya hal ini seringkali dikategorikan berdasarkan dua cara yaitu:
Pertama, seorang tokoh dalam film seringkali menyamar dengan cara memakai topeng, kostum, menggunakan nama atau dokumen palsu, ataupun
menutupi identitas dirinya. Penyamaran seperti ini digunakan untuk melindungi orang-orang disekitarnya atau organisasi tempat sang tokoh bekerja dari musuh-
musuh mereka. Hal ini biasanya dilakukan oleh tokoh-tokoh protagonis seperti
superhero
, pasukan khusus
special force
, ataupun agen mata-mata yang memiliki banyak musuh.
Kedua yaitu penyamaran yang dilakukan dengan cara mencuri identitas
Shoulder Surfers Dumpster Divers
. Cara ini biasanya dilakukan oleh karakter antagonis yang menjadikan dirinya sebagai orang lain, baik secara fisik maupun
non-fisik. Umunya penyamaran yang dilakukan adalah menjadi tokoh idola, politikus, tokoh anonim, keluarga atau teman dari tokoh protagonis, bahkan tidak
commit to user
113
jarang ia menyamar menjadi tokoh protagonis sendiri. Lazimnya penyamaran ini dipakai demi meraih keuntungan-keuntungan pribadi seperti; tujuan eknomi,
menghilangkan depresi atau mencari kepuasan, balas dendam, hingga merusak citra orang dicuri identitasnya.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat dipahami bahwa penyamaran merupakan simbol terhadap penipuan atau perbuatan jahat jika dilakukan dengan
cara mencuri identitas. Namun sebaliknya jika penyamaran ditempuh dengan cara menyembunyikan identitas sang tokoh maka hal tersebut dipandang sebagai
perbuatan baik. Hal ini menandakan bahwa film-film Hollywood lebih menekankan baik atau jahatnya suatu penyamaran berdasarkan cara yang
digunakan oleh seorang tokoh. Adapun dalam adegan ini Megamind melakukan penyamaran dengan cara
mencuri identitas yang biasanya merepesentasikan perbuatan jahat. Namun penyamaran tersebut nyatanya tidak bertujuan untuk merugikan orang lain
ataupun orang yang dicuri identitasnya. Megamind justru mencuri identitas Metro Man sebagai strategi untuk mengecoh Titan ketika sedang bertarung. Sehingga
muncul makna bahwa meskipun penyamaran Megamind merupakan cara yang salah, namun ia lebih menekankan tujuannya menyamar untuk menolong orang
lain. Alhasil dari penyamaran Megamind dapat dipahami bahwa penyamaran terkadang merupakan simbol penipuan yang lebih menekankan tujuan yang positif
daripada cara yang digunakannya. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
114
c. Proses Pembentukan Perilaku Megamind