melakukan perilaku kekerasan. Apabila seseorang dalam kondisi yang mengingatkan mereka pada
pangalaman yang pernah mereka alami, maka mereka akan cenderung melakukan hal yang serupa Nopriandi,
2013
B. Penelitian yang Relevan
1. Usman, I 2013 dengan judul penelitian “Kepribadian Komunikasi,
Kelompok Teman Sebaya, Iklim Sekolah dan Perilaku Bullying”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan kepribadian, komunikasi,
kelompok teman sebaya dan iklim sekolah terhadap perilaku bullying pada siswa SMA di Kota Gorontalo. Subjek penelitian ini adalah siswa-
siswi dari tiga SMA di Kota Gorontalo yang berjumlah 103 siswa. Data dikumpulkan melalui beberapa skala yaitu skala kepribadian, skala
komunikasi, skala pengaruh teman sebaya, dan skala perilaku bullying. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan
teknik analisis regresi untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepribadian,
komunikasi interpersonal remaja dengan orang tua, peran kelompok teman sebaya dan iklim sekolah terhadap perilaku bullying pada siswa
SMA di kota Gorontalo. 2.
Waasdorp,T E; Bradshaw, CP; Leaf, PJ 2012 dengan judul penelitian “The Impact Schoolwide Positive Behavioral Interventions and Supports
on Bullying and Peer Rejection:A Randomized Controled Effectiveness
24
commit to user
Trial. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti seberapa besar manfaat dari Schoolwide Positive Behavioral Interventions and Supports pada iklim
sekolah. Penelitian ini dilakukan di sebanyak 37 sekolah dasar di Maryland. Penelitian ini merupakan penelitian randimozed control trial.
Penelitian ini menyebutkan bahwa keterlibatan anak baik sebagai pelaku maupun korban bullying dapat dicegah dengan meningkatkan iklim
sekolah. 3.
Khairiah, S; Muhdi, N; Budiono 2012 dengan judul penelitian “Korelasi antara Perilaku Bullying dan Tingkat Self-Esteem pada Pelajar Dua Buah
SMPN di Surabaya”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara perilaku bullying dan tingkat self-esteem pada pelajar dua buah
SMPN di Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling.
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif antara perilaku bullying dan tingkat self-esteem pada pelajar dua buah SMPN di
Surabaya. 4.
Magfirah, U Racmawati, MA 2009 dengan judul penelitian “Hubungan Iklim Sekolah dan Kecenderungan Perilaku Bullying”.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara Iklim sekolah dengan kecenderungan perilaku bullying. Hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara iklim sekolah dengan kecenderungan perilaku bullying. Semakin negatif
iklim sekolah semakin tinggi kecenderungan perilaku bullying.
25
commit to user
Sebaliknya semakin positif Iklim sekolah maka semakin rendah kecenderungan perilaku bullying. Subjek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 73 siswasiswi SMP Negeri 2 Bantul, Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan dua jenis skala, yaitu skala
kecenderungan perilaku bullying dan skala iklim sekolah. Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Product
Moment Pearson dengan bantuan program SPSS 11,5. Hasil penelitian uji hubungan dalam hipotesis iklim sekolah dengan kecenderungan
perilaku bullying menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson menunjukkan bahwa kofisien korelasi r=- 0.459 dengan p=0.000
p0.01, artinya hipotesis penelitian diterima. 5.
Adilla, N 2009 dengan judul penelitian “Pengaruh Kontrol Sosial terhadap Perilaku Bullying Pelajar di Sekolah Menengah Pertama. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah control sosial berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku bullying pelajar di Sekolah Menengah
Pertama. Uji korelasi dengan metode Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan variabel independen
dengan skala pengukuran interval. Berdasarkan pengujian kepada 183 sampel menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,472 dan positif. Hal ini
menggambarkan bahwa hubungan antara variabel kontrol sosial dan perilaku bullying aialah kuat dan bernilai searah. Semakin kuat kontrol
sosial yang dimiliki pelajar, semakin negatif pelajar melakukan perilaku bullying. Untuk menguji linearitas dari kedua variabel dilakukan uji
26
commit to user
regresi sederhana.Berdasarkan pengujian dua sisi, didapatkan hasil uji regresi pada kedua variabel adalah 8,500 . Hal ini memperlihatkan bahwa
ada pengaruh secara signifikan antara kontrol sosial dengan perilaku bullying dengan nilai T hitung T table 8,500 1,977.
C. Kerangka Berpikir