Dewi Rayungwulan Tokoh Protagonis

73

4.1.2.1 Tokoh Character

Tokoh merupakan cerminan atau gambaran diri dari seseorang. Cerminan itu ada yang baik serta jahat. Watak tokoh dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh yang berwatak datar Flat Character, yang menampilkan satu kecenderungan, yang dianggap dominan paling jelas secara sosial dan tokoh yang berwatak bulat Round Character, yang menampilkan karakter ketidakterdugaan atau memberikan kejutan, dapat bertingkah baik atau jahat juga dapat berupa satu sifat saja. Dalam cerita Dewi Rayungwulan sebagian besar merupakan tokoh-tokoh yang berwatak datar Flat Character, artinya cerita-cerita yang berperan dalam teks menggunakan tokoh protagonis dan antagonis. Berikut pembahasan mengenai watak dari masing-masing tokoh dalam cerita Dewi Rayungwulan dalam Serat Babad Pati.

4.1.2.1.1 Tokoh Protagonis

Tokoh protagonis merupakan tokoh yang memiliki watak baik sehingga disenangi pembaca. Dalam cerita Dewi Rayungwulan yang termasuk dalam tokoh protagonis adalah Dewi Rayungwulan. Selain itu, sebagai tokoh tambahan protagonis di antaranya Raden Kembangjaya, Dalang Sapanyana, Raden Sukmayana, Kuda Suwengi, Sondongkertiwedari. Selanjutnya akan dijelaskan secara rinci mengenai tokoh protagonis.

4.1.2.1.1.1 Dewi Rayungwulan

Dewi Rayungwulan merupakan tokoh protagonis. Selain itu, Dewi Rayungwulan berperan sebagai tokoh utama dalam penelitian ini. Selain cantik, Dewi Rayungwulan juga mempunyai watak yang baik, lembut, luhur budi 74 pekertinya, dan pandai dibidang kewanitaan. Hal ini ditunjukkan dalam kutipan berikut: S5 Raja Puspa Andungjaya memiliki putri bernama Dewi Rayungwulan wiraga karana patut, jatmika sulistya manis, lelewa nora katara, ayune mulek ing ati, mbesengut manise tambah, yen dosa sangsaya manis. Liyip lindri maweh semu, semune andudut ati, atine lurus alaras, larase mimbuhi brangti, brangti miyat mring sang retna, singa mulat dadya kingkin. Dahat munggul lamun ngrasuk, retna badong sekar sungging, sesekar pranata brangta, panunggul intan retna di, kalung lapis tunda tiga, kasemekan jingga kuning. Kelat bau gruda mabur gelang mas tinatah awig, bibinggel nawa retna, asinjang sutra pelangi, akampuh dingga parada, susupe manik cendani. Lir Ratih lamun kadulu, ayune ngluluwihi, rinengga dening busana. ... Kinanthi, pupuh 6-9 yang sangat patut tingkah-lakunya, lemah-lembut, cantik manis, sederhana. Kecantikannya sungguh menawan hati, dan bila cemberut semakin manisnya. Kerlingan matanya menarik hati, hatinya baik dan tenang, dan ketenangannya menambah nafsu birahi, nafsu birahi melihat sang putri. Demikianlah barangsiapa yang melihatnya pasti akan jatuh hati. Lebih-lebih lagi jika dia mengenakan baju yang bertahtahkan intan serta berlukiskan bunga-bunga, berkalung lapis tiga, berkain warna jingga kuning, berkelat bahu garuda terbang, bergelang emas yang ditatah indah, bergelang kaki dari intan, berkain sutra pelangi, berkain dodot warna kuning jingga, dan bercincin batu manik. Sangat cantiknya dia yang dihiasi busana itu, sehingga bagaikan Dewi Ratih kelihatannya. ... Kinanthi, pupuh 6-9 Kutipan di atas menunjukkan karakter Dewi Rayungwulan yang baik, cantik, dan pintar dalam bidang kewanitaan serta kepribadian dari seorang anak Adipati yang wajib dijadikan suri teladan dalam segala tindakan.

4.1.2.1.1.2 Raden Kembangjaya