Singapati Sondong Majruk Tokoh Antagonis

83

4.1.2.1.2.4 Singapati

Tokoh antagonis lain adalah Singapati. Singapati merupakan seorang Pembesar di dukuh Karopak. Selain itu, dirinya juga seorang patih di Kadipaten Paranggaruda, yang selalu menuruti kehendak tuannya. Dirinya selalu patuh dan tunduk kepada adipatinya. Berikut kutipannya: S3 Raja Paranggaruda mengutus Singapati menghadap Raja Carangsoka Sang Adipati Paranggaruda ngandika ris, dumateng ing patihira, Singapati jejuluke, Panggede dukuh Karopak supados sebowa marang dipati Carangsoka, ngenani lamaran putranya ingkang nami Raden Menak Jasari. ... Asmaradana, pupuh 15-17 Sang Adipati Paranggaruda mengutus patihnya, yang bernama Singapati, Pembesar di dukuh Karopak supaya menghadap kepada sang dipati Carangsoka, perihal lamaran putranya yang bernama Raden Menak Jasari. ... Asmaradana, pupuh 15-17 Kutipan di atas menjelaskan mengenai sifat tokoh antagonis, Singapati, yang merupakan patih di Kadipaten Paranggaruda. Dirinya sangat tunduk dan selalu setia kepada tuannya.

4.1.2.1.2.5 Sondong Majruk

Sondong Majruk termasuk dalam tokoh tambahan antagonis. Sondong Majruk merupakan abdi Yuyurumpung, yang juga tokoh prajurit di Majruk. Suatu peristiwa menjadikan dirinya mempunyai sifat licik. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut: S21 Sondong Majruk mencuri keris dan mahkota Yuyurumpung wuwusipun, aduh yayi kadiparan nguni sireku sun tuding, mintar dusta duwungira, lan kuluk iku kang darbe, wong agung dyan Sukmayana, apa wus kena sira. Sondong Majruk lon angucap, duh nimas wruhanta nini, kuluk punikaoleh ingsuna amaling. Kuluk iku pawartane kang riwayat, sapa kang nganggo benjing, jumeneng narendra, praja ing Pasantenan, mandiri dadya dipati, mrentah Garuda, Carangsoka tanapi apa 84 maneh Majasem lan Kemaguhan. Samya sumiwi nangkil, milane punika, ingsun kinen andusta, pinundut ing kadang mami, Sri Kemaguhan benjang ingsun kinanti, mila mukti ing nagari Pasantenan, tumut mangreh nagari. ... Asmaradana, pupuh 15-16; lan durma, pupuh 12-15 Yuyurumpung katanya, “Aduh adinda bagaimanakah gerangan, sepupuh dahulu engkau kuperintahkan agar supaya pergi mencuri keris dan mahkotanya Raden Sukmayana, apakah sudah dapat?”. Sondong Majruk berkata perlahan: “Aduh adinda ketahuilah, mahkota ini adalah hasil pencurianku. Mahkota ini konon menurut riwayatnya, bahwa barang siapa yang memakainya kelak akan menjadi raja di negeri Pesantenan, yang memerintah Paranggaruda, Carangsoka dan Majasem serta Kemaguhan. Mereka semua akan tunduk oleh saudaraku Dipati Kemaguhan, dan kelak aku turut menikmati kebahagiaan di negeri Pesantenan serta turut memerintah negeri”. ... Asmaradana, pupuh 15-16; dan Durma, pupuh 12-15 Kutipan di atas menunjukkan karakter Sondong Majruk yang sebenarnya, yaitu jahat, licik dan penguasa daerah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keinginan untuk menguasai Pesantenan beserta Yuyurumpung.

4.1.2.1.3 Tokoh Netral