Terdapat Dimensi Vertikal dan Horizontal Sebagai Landasan Sebuah Proses Sosial Suatu Masyarakat

1 Konflik interindividu. Merupakan konflik yang erat kaitannya dengan emosi individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi. Konflik ini dapat muncul dari dua penyebab, yaitu karena kelebihan beban role overloads atau ketidaksesuaian seseorang dalam melaksanakan peranan person role incompatibilities. Contohnya, seseorang yang memiliki banyak beban yang sulit diselesaikan 2 Konflik antarindividu. Merupakan konflik yang terjadi antara seseorang dengan satu orang atau lebih, sifatnya kadang-kadang substantif, menyangkut perbedaan gagasan, pendapat, kepentingan, atau bersifat emosional, menyangkut perbedaan selera, dan perasaan like dislike suka tidak suka. Konflik tipe ini berbentuk konfrontasi dengan seseorang atau lebih. Contohnya, konflik antartetangga. 3 Konflik antarkelompok. Merupakan konflik yang banyak dijumpai dalam kenyataan hidup manusia sebagai mahkluk sosial, karena mereka hidup dalam kelompok-kelompok. Contohnya, konflik antarkampung.

E. Dampak Adanya Konflik 1. Dampak Negatif

a. Menimbulkan keretakan hubungan antara individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lainnya. b. Adanya perubahan kepribadian seseorang, seperti selalu memunculkan rasa curiga, rasa benci, dan akhirnya dapat berubah menjadi kekerasan. c. Hancurnya harta benda dan korban jiwa, jika konflik berubah menjadi kekerasan d. Kemiskinan bertambah akibat tidak kondusifnya keamanan e. Lumpuhnya roda perekonomian jika suatu konflik menjadi tindakan kekerasan f. Pendidikan Formal dan informal terhambat karena rusaknya sarana prasarana pendidikan.

2. Dampak Positif

a. Meningkatkan solidaritas sesame anggota kelompok b. Munculnya pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik c. Membantu menghidupkan kembali noma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru d. Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan seimbang.

F. Konflik dan Kekerasan

Sebenarnya konflik dan kekerasan berbeda, Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, konflik adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan, ketegangan di antara orang-perorangan atau kelompok. Kekerasan berarti perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Konflik sering kali berubah menjadi kekerasan terutama bila upaya yang berkaitan dengan pengelolaan konflik tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang berkaitan.

1. Teori Kekerasan

Menurut Thomas Santoso, teori kekerasan dapat dikelompokkan ke dalam 3 kelompok besar, yaitu; a. Teori Kekerasan sebagai Tindakan Aktor Individu atau kelompok Manusia melakukan kekerasan karena adanya faktor bawaan, seperti kelainan genetic atau psikologis. Agresivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan, seperti kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya, atau dilakukan oleh pasangan suami istri. Wujud kekerasannya, pemukulan, penganiayaan ataupun kekerasan verbal berupa kata-kata kasar yang merendahkan martabat. b. Teori Kekerasan Struktural Kekerasan bukan berasal dari orang tertentu, melainkan terbentuk dalam sistem sosial. Jadi, kekerasan tidak hanya dilakukan oleh actor individu atau kelompok semata tetapi juga dipengaruhi oleh suatu struktur, seperti aparatur negara.