6
Pembelajaran praktik adalah kombinasi yang tersusun meliputi manusia, material, fasilitas, dan prosedur praktik
yang saling mempengaruhi melibatkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Untuk mencapai tujuan, baik praktik laboratorium maupun bengkel kerja praktik, dari kegiatan KBM di sekolah menengah kejuruan,
disamping proses teori. Kaitan dengan proses belajar mengajar praktik tersebut membutuhkan kemampuan pada ranah kognitif,
psikomotorik, dan afektif. Suharsimi Arikunto 1988; 66 mengemukakan bahwa kegiatan
praktik baik di bengkel workshop maupun di laboratorium
menggunakan : 1 Lembar kerja
job sheet sebagai pedoman untuk mengerjakan 2 Petunjuk praktikum atau penuntun praktik yang digunakan untuk
melaksanakan praktik yang bersifat percobaan, pembuktian suatu rumus, atau pengamatan suatu proses.
Dengan demikian kegiatan praktik dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: memahami lembar kerja, menyiapkan alat dan bahan
praktik, memperhatikan guru praktik melakukan demonstrasi, menirukan dengan bimbingan, dan malakukan praktik tanpa
bimbingan.
e. Mata pelajaran sistem rem dan kemudi
Mempersiapkan peserta didik untuk bekerja merupakan tugas yang berat bagi SMK. Helmut Nolker 1983 menyatakan bahwa
pengajaran yang berlangsung dalam lingkup pendidikan kejuruan
harus memungkinkan pelajar menangani tugas-tugas yang khas untuk bidang kejuruannya, serta mengatasi persoalan-persoalan dalam
kenyataan bidang profesinya. Pendapat tersebut berarti setiap pembelajaran di SMK harus memungkinkan penguasaan kompetensi
yang spesifik dan mendalam. Sebagai implementasi dari teori tersebut, pembelajaran yang
berkaitan dengan kejuruan di SMK dipisah menjadi beberapa bagian khusus salah satunya adalah mata pelajaran perbaikan sistem rem
dan kemudi. Mata pelajaran ini merupakan bagian dari kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan yang merupakan pengelompokan
standar kompetensi yang berhubungan dengan Chasis
dalam kendaraan. Dimana
Chasis pada kompetensi keahlian teknik
kendaraan ringan terdiri dari sistem kemudi, rem, suspensi, roda dan ban serta
front wheel alignment. Melalui pengelompokan ini, maka diharapkan pembahasannya hanya akan terfokus pada praktik sistem
rem dan kemudi. Sesuai dengan pengelompokan standar kompetensi dan
kompetensi dasar tiap mata pelajaran, mata pelajaran perbaikan sistem rem dan kemudi program studi keahlian teknik kendaraan
ringan SMK Negeri 2 wonosari, pelajaran tentang chasis otomotif disampaikan pada kelas XI semester 3 dan 4, serta kelas XI I semester
5 dan 6. Pembelajaran praktik sistem rem dan kemudi dilaksanakan setelah guru menyampaikan pelajaran teori. Pola ini bertujuan untuk
memantapkan teori tentang sistem rem dan kemudi, sehingga pada