34
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran di SMK dituntut untuk terus mengikuti perkembangan di masyarakat dan industri, agar lulusan SMK dapat terserap di dunia industri
maupun membuka lapangan usaha baru. Pembelajaran di SMK antara pelajaran teori dan praktik memiliki proporsi 30 : 70 , dimana praktik
memiliki proporsi yang lebih besar. Hal ini bertujuan untuk mengasah kompetensi siswa dengan praktik secara langsung. Namun kenyataannya
pada saat pembelajaran praktik terdapat beberapa kelemahan yang terjadi karena berbagai faktor. Kelemahan dalam sistem pembelajaran praktik di
SMK adalah adanya permasalahan-permasalahan yang muncul seperti
kurangnya kesiapan siswa
untuk melakukan praktik secara mandiri, kurangnya kesiapan guru sebagai instruktur praktik, kelengkapan sarana dan
prasarana praktik, serta keadaan lingkungan bengkel praktik. Beberapa permasalahan
tersebut merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran. Hal ini berarti analisis permasalahan
dalam pembelajaran praktik di SMK bisa dilakukan dengan mengkaji adanya permasalahan-permasalahan yang ada pada keempat faktor utama yang
berpengaruh dalam pembelajaran praktik tersebut. Selain itu, perlu juga dilakukan pengkajian tentang komponen-komponen pendukung pembelajaran
praktik yang meliputi adanya jadwal waktu pembelajaran dan jadwal penggunaan tempat pembelajaran praktik. Pengukuran terhadap tingginya
permasalahan pembelajaran praktik pada masing-masing faktor tersebut ke dalam tingkatan rendah, sedang, maupun tinggi perlu dilakukan agar dapat
diketahui faktor mana yang menyebabkan permasalahan pembelajaran
5 5
praktik. Pengukuran ini dilakukan dengan menggali informasi dari pendapat guru dan siswa yang melaksanakan pembelajaran, sebab sesuatu akan
menyebabkan permasalahan apabila menimbulkan dampak pada seseorang. Melalui pengkajian ini juga akan menghasilkan data yang menunjukkan
hambatan apa saja pada pembelajaran yang merupakan penyebab
permasalahan pembelajaran praktik sistem rem dan kemudi. Sebagai pengelola lingkungan belajar, guru harus bisa mengatasi
berbagai hambatan yang timbul pada pembelajaran praktik, baik dari faktor guru itu sendiri maupun dari faktor-faktor yang lain. Hambatan pembelajaran
tersebut bisa muncul seiring dengan adanya permasalahan pembelajaran praktik. Hal ini berarti perlu dilakukan langkah-langkah pemecahan masalah
yang tepat agar permasalahan dalam pembelajaran praktik khususnya praktik sistem rem dan kemudi dapat diatasi.
Pada saat proses pembelajaran praktik siswa memiliki keleluasaan untuk beraktivitas, berbeda pada saat pembelajaran teori yang dibatasi ruang
geraknya. Pembelajaran praktek akan melibatkan siswa secara langsung, sehingga memungkinkan timbulnya permasalahan yang menyangkut siswa
dengan siswa lainnya, bahkan siswa dengan instruktur. Contohnya ketika saat praktik terdapat peserta didik yang hanya diam tidak ikut praktik, antar
siswa saling meminjam alat, hanya berbincang dengan teman yang lain, dan hal ini akan lebih parah pada saat guru tidak ada di area bengkel. Banyak
faktor yang menyebabkan masalah tersebut, sehingga diharapkan seorang guru instruktur mampu mengelola kelas dengan baik agar faktor penyebab
timbulnya masalah-masalah pada siswa dapat diantisipasi.