Kerangka Berfikir I KAJI AN PUSTAKA

5 5 praktik. Pengukuran ini dilakukan dengan menggali informasi dari pendapat guru dan siswa yang melaksanakan pembelajaran, sebab sesuatu akan menyebabkan permasalahan apabila menimbulkan dampak pada seseorang. Melalui pengkajian ini juga akan menghasilkan data yang menunjukkan hambatan apa saja pada pembelajaran yang merupakan penyebab permasalahan pembelajaran praktik sistem rem dan kemudi. Sebagai pengelola lingkungan belajar, guru harus bisa mengatasi berbagai hambatan yang timbul pada pembelajaran praktik, baik dari faktor guru itu sendiri maupun dari faktor-faktor yang lain. Hambatan pembelajaran tersebut bisa muncul seiring dengan adanya permasalahan pembelajaran praktik. Hal ini berarti perlu dilakukan langkah-langkah pemecahan masalah yang tepat agar permasalahan dalam pembelajaran praktik khususnya praktik sistem rem dan kemudi dapat diatasi. Pada saat proses pembelajaran praktik siswa memiliki keleluasaan untuk beraktivitas, berbeda pada saat pembelajaran teori yang dibatasi ruang geraknya. Pembelajaran praktek akan melibatkan siswa secara langsung, sehingga memungkinkan timbulnya permasalahan yang menyangkut siswa dengan siswa lainnya, bahkan siswa dengan instruktur. Contohnya ketika saat praktik terdapat peserta didik yang hanya diam tidak ikut praktik, antar siswa saling meminjam alat, hanya berbincang dengan teman yang lain, dan hal ini akan lebih parah pada saat guru tidak ada di area bengkel. Banyak faktor yang menyebabkan masalah tersebut, sehingga diharapkan seorang guru instruktur mampu mengelola kelas dengan baik agar faktor penyebab timbulnya masalah-masalah pada siswa dapat diantisipasi. 67 Pembelajaran di SMK yang menuntut penguasaan keterampilan siswa pada bidangnya, menuntut pembelajaran di SMK lebih banyak melakukan pembelajaran praktik di bengkel daripada pembelajaran teori di kelas. Untuk itu tidak dapat dipungkiri menuntut pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan siswa, serta lingkungan yang optimal dan nyaman sehingga kegiatan belajar siswa dapat efektif dan efisien. Guna untuk meningkatkan rasa nyaman siswa dan guru saat proses pembelajaran maka perlu diadakan pengukuran seberapa besar tingkat kelayakan tentang sarana dan prasarana serta lingkungan kerja bengkel. Dari uraian di atas maka dapat diduga bahwa permasalahan dalam proses pembelajaran bisa terjadi oleh banyak hal. Sehingga setiap permasalahan tidak dapat digeneralisir sumber masalahnya. Sehingga melalui pengkajian ini diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan permasalahan pembelajaran praktik sistem rem dan kemudi di SMK N 2 Wonosari.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka pikir selanjutnya dapat dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu : 1. Seberapa tinggi tingkat permasalahan pembelajaran praktik sistem rem dan kemudi dilihat dari faktor kesiapan siswa pada saat praktik menurut guru dan siswa di SMK Negeri 2 Wonosari? 2. Seberapa tinggi tingkat permasalahan pembelajaran praktik sistem rem dan kemudi dilihat dari faktor kesiapan guru sebagai instruktur pada saat praktik menurut guru di SMK Negeri 2 Wonosari? 8 6 3. Seberapa tinggi tingkat permasalahan pembelajaran praktik sistem rem dan kemudi dilihat dari faktor sarana dan prasarana menurut guru dan siswa di SMK Negeri 2 Wonosari? 4. Seberapa tinggi tingkat permasalahan pada pembelajaran praktik sistem rem dan kemudi bila dilihat dari lingkungan bengkel praktik menurut guru dan siswa di SMK Negeri 2 Wonosari? 5. Apa saja penyebab terjadinya permasalahan pembelajaran praktik sistem rem dan kemudi di SMK Negeri 2 wonosari? 6. Bagaimana pemecahan masalah yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran praktik sistem rem dan kemudi di SMK Negeri 2 Wonosari?